cookie

Utilizamos cookies para mejorar tu experiencia de navegación. Al hacer clic en "Aceptar todo", aceptas el uso de cookies.

avatar

Cinta Lewat Cerita

by Farah Qoonita cintalewatcerita.com dapatkan karya teh qoon di bit.ly/tokomqi Sharing Tulisan dan Video dari akun @qooonit

Mostrar más
Publicaciones publicitarias
5 094
Suscriptores
Sin datos24 horas
Sin datos7 días
-3130 días

Carga de datos en curso...

Tasa de crecimiento de suscriptores

Carga de datos en curso...

"Tanpa kekuatan militer yang kuat, kita akan ditindas seperti Gaza. Akan diambil kekayaannya, akan dirampas tanah airnya." -Prabowo Subianto Bapak menteri pertahanan, pernyataan ini sungguh tidak pantas di tengah 22.722 korban jiwa yang dibantai Israel di Gaza saat ini. Di antaranya ada 9.600 anak-anak, yang harus menghadapi tangan iblis Isrl. Mereka semua manusia, bukan hanya angka, pak. Seakan deras sungai darah yang mengalir saat ini di Gaza karena salah mereka sendiri. Salah militer Gaza yang lemah, yang tidak bisa melindungi warga dan tanahnya? Bahkan bapak, tidak menyebutkan dan mengecam siapa pelakunya. Sebutkanlah pak, penjahat yang membunuh puluhan ribu nyawa, penjahat kemanusiaan yang merampas tanah Palestina, tanah suci umat Islam, merampas Masjid Al-Aqsha. Sehingga jelas, bagi kami titik berdiri bapak, masih sesuai dengan dasar konstitusi Indonesia. Bahwa bapak dengan tegas berdiri menentang penjajahan. Soalnya bapak pernah ketemu sama Itay Tagner, pejabat Israel di Bahrain. Saya kan jadi khawatir... Itu cuma kebetulan aja kan ya pak? gak sengaja papasan, cuma ngomongin "cuaca hari ini indah yaa", gitu kan pak? Pak, militer Isriwil katanya yang "terkuat" hari ini, tapi tak membuat mereka jadi bangsa yang terhormat. Biden bahkan sampe mau putusin hubungan dengan bestie-nya, karena Israel udah jadi public enemy dunia. Dengan "kekuatan" militernya, mereka berperang seperti iblis. Menembaki bayi-bayi, rumah sakit, dan tempat ibadah. Mereka bahkan lebih hina dari kera. Pak, kuatnya Gaza hari ini, mampu membuka mata dunia. Kini semua berseru "Bebaskan Palestina" walau apapun kata media. Pak, Gaza tidak lemah. Pasukan militernya ialah yang terkuat di muka bumi. Mereka mampu hancurkan ratusan tank Markava, tank paling canggih saat ini. Bukan tank bekas yang sudah ketinggalan zaman teknologinya. Mereka mampu buat benteng pertahanan di bawah tanah. Resiliensinya tiada banding. Pak, pasukan militer Gaza adalah yang paling berani. Mereka mampu bertarung dengan tank dari jarak 0 km. Mereka pasukan tak takut mati, justru syahid adalah proyek hidup mereka. Pak, Gaza sungguh tidak lemah, karena mereka bersama Allah Yang Maha Perkasa! #Freepalestine
Mostrar todo...
2023. Ternyata Kamu Mampu Melaluinya ya? Ternyata kamu kuat memikul beban-beban itu ya? Tak kusangka kamu kuat lalui ujian demi ujian. Allah Arrabb yang berjanji, tak kan letakkan beban pada pundak yang tak mampu. Allah Arrabb yang menjagamu, memastikan semua akan baik-baik saja. Benar kan? jangan ragu lagi ya! Ternyata kamu masih mampu berdiri tegak ya? Setelah hantaman ombak demi ombak yang membuat hatimu babak belur, kau masih mampu berdiri dengan berani, menantang hidup di tahun ini. Selama kau masih berpegangan kuat-kuat pada tali agama Allah, masih taat, masih bertakwa, kau kan selalu kuat, kau kan mampu hadapi ombak yang lebih besar lagi. Hal yang selalu terulang tiap tahun: Ternyata tak perlu jauh-jauh mengejar bahagia ya? Lelah kau cari kemana-mana, habiskan uang yang tak sedikit, puaskan lidah dan perut dengan hidangan lezat, bahagiamu ternyata ada pada sujud yang panjang, zikir, sedekah, dan Al-Quran. Hanya bersama Allah hati akan tenang. Akhirnya kau bisa menerima segala ketetapan yang sudah Allah gariskan untukmu ya? Setelah ribuan pertanyaan kenapa, deras air mata yang jatuh, hati yang sesak tak karuan, ternyata mudah saja untuk ridha. Dengan meyakini Allah Maha Penyayang, Maha Adil, meyakini akan adanya hari pertemuan dengan Allah, akan adanya balasan terbaik berupa Surga, dan ampunan Allah. Meyakini Allah akan selalu bersamamu, bersama orang yang sabar. Akhirnya kau menemukan pelajaran dari tiap ujian yang menghantammu ya? Setelah ratusan hari terlewati, kamu mulai memahami, Allah ingin mendidikmu jadi hamba yang semakin taat, semakin banyak berdoa, berikhtiar, bertawakal, beramal. Semua ujian itu, hanyalah cara Allah untuk membuatmu naik kelas. Ternyata kau masih mampu tapaki jalan yang sepi, terjal, dan penuh onak duri ini ya? Walau kau tertinggal jauh sekali dari kawan-kawanmu yang berlesatan, tapi setidaknya kau masih di sini. Masih bersama orang-orang soleh, bersama sampaikan ayat-ayat Al-Quran, bersama rencanakan amal-amal besar. Selamat ya! Bersyukurlah banyak-banyak! Telah kau lalui satu tahun lagi menuju kematian. Semoga mampu kau akhiri hidup dengan sebaik-baik takwa! *Berbincang dengan diriku sendiri, sambil memandangi 2023 yang telah lalu. #cintalewatcerita #bertemudewasa
Mostrar todo...
Sampai bertemu bagi teman-teman yang ikut program "Ya Allah, Aku Pulang" 30 hari ke depan mungkin tak mudah. Namun, semoga ilmu, kawan, dan jurnal ini bisa menemanimu... Hari ini hari terakhir daftar, klik bit.ly/yaallahakupulang
Mostrar todo...
Terimakasih sudah membeli Kelas Online "Ya Allah, Aku Kembali"

Checkout page for "Terimakasih sudah membeli Kelas Online "Ya Allah, Aku Kembali"".

00:27
Video unavailableShow in Telegram
8.70 MB
Resiliensi Rakyat Gaza, dari Mana Datangnya? Seorang ibu mampu menahan sakitnya melahirkan secara caesar tanpa obat bius. Seorang dokter yang sudah bekerja 33 jam tanpa henti, masih mampu menenangkan dan menguatkan ibu yang kehilangan anaknya. Seorang bapak yang sudah tak miliki apapun, 34 hari hujan rudal, dalam blokade total tanpa listrik, air, dan makanan, masih bisa tersenyum dan berkata, "Aku lahir di sini, ini tanahku, dan aku akan tetap di sini. Lebih baik aku mati, dari pada pergi dari Gaza dan memberikan tanah ini pada penjajah!" Seorang kakak masih bisa tersenyum, seraya ucapkan, "Selamat adikku kau telah syahid! Kau hidup dalam kenikmatan di sisi Allah.. Allah sebaik-baik pelindung dan penolong!" Seorang ayah mampu ucapkan salam perpisahan pada anaknya yang lebih dulu syahid, "Nak, selamat sudah kau tunaikan cita syahidmu, sampaikan salamku pada Rasulullah SAW..." Seorang anak membawa tas ranselnya seraya berkata, "di dalam tas ini ada potongan tubuh keluargaku, tolong makamkan mereka dengan baik..." Anak-anak bermain riang dalam tempat pengungsian yang padat, bermain tandu-tanduan, seraya bersenandung "wahai syuhada kesayangan Allah..." Puluhan rakyat Gaza yang tengah kelaparan, kehausan, kesedihan, saling bahu-membahu menolong saudaranya yang tertimbun di antara puing-puing. Setiap ada satu orang yang berhasil diselamatkan, gema takbir membahana, "Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allah bersama kita!" Jiwa membara itu seperti bukan orang yang sudah digempur rudal selama 34 hari. Rasanya tak masuk akal melihat ketangguhan dan ketabahan warga Gaza. Kekuatan di atas kekuatan, kesabaran di atas kesabaran. Rakyat Gaza menjadi bukti, bahwa manusia bisa begitu kuat, berani, dan tabah. Dari mana lagi sumber resilensi itu kalau bukan dari Allah, dari keimanan yang menghujam. Al-Quran benar-benar hidup dalam jiwa mereka. Janji kemenangan, janji kenikmatan syuhada, janji Surga, janji Allah hapuskan seluruh dosa, janji kebersamaan Allah bagi orang yang sabar, janji cinta Allah bagi orang yang berjihad... semua janji Allah itu seakan tampak jelas di depan matanya. Hingga ringan mereka hadapi dunia "sehancur" Gaza. "Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik". (QS. Aliimran: 195) ____ Catatan hari ke-34 penyerangan Gaza 10.800 syuhada Jumat, 10 November
Mostrar todo...
Photo unavailableShow in Telegram
Mati dengan Mimpi Surga yang Masih Menyala Sempat aku berpikir, bahwa berada dalam majelis ilmu, beramal dalam dakwah, hanyalah sebuah fase. "Saat ini aku sudah menikah dan memiliki anak... sekarang bukan lagi giliranku," atau "setidaknya dikurangi, santai saja, tidak usah memikirkan umat melulu," Namun, jika melihat bagaimana akhir hidup Rasulullah SAW dan para sahabatnya, semakin tua justru amal-amal akhiratnya semakin menjadi, justru keimanannya semakin tinggi, justru jiwa-jiwanya semakin merindukan pertemuan dengan Allah. Tak pernah ada ungkapan "selesai", sebelum Allah yang "selesaikan" waktunya di bumi. Maka hari ini, kita jumpai teladan-teladan terbaik, dengan akhir hidup yang dengan begitu indah. Rasulullah SAW yang di akhir napasnya begitu mengkhawatirkan kita, "Ummatku.. ummatku.." Umar bin Khattab yang syahid ditikam, saat mengimami salat subuh, dengan darah mengucur dari perutnya. Utsman bin Affan yang juga syahid ditikam, sedang Al-Quran masih tergenggam, dengan mulut yang masih melafalkan Al-Quran, dan dalam keadaan berpuasa.. Sedang dalam mimpinya semalam, Rasulullah SAW dan Abu Bakar berkata, "Malam ini engkau akan berbuka puasa bersama kami." Ikrimah bin Abu Jahal, yang syahid di medan perang Yarmuk. Dalam kondisi akhlak terindah, mendahulukan saudaranya yang kehausan, saat ia tengah sekarat "berikan air itu untuk saudaraku yang di sana, dia kehausan..." Ya Allah, mampukan kami miliki akhir terbaik.. mampukan kami miliki jiwa yang selalu menjaga nyala cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW, menjaga mimpi meraih Surga Firdaus, menjaga ibadah-ibadah, dan amal soleh hingga akhir hayat... (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS. Aliimran: 8) ____ Selengkapnya pembahasan ini akan dibahas dalam pertemuan keempat "Mempersiapkan Akhir Terbaik" dalam program "Ya Allah Aku Pulang" bersama teh @karinahakman H-1 Penutupan Pendaftaran klik bit.ly/yaallahakupulang (klik link di bioku) Program 30 hari bertaubat, 4 pertemuan kelas, jurnal digital taubat, FREE Voal Kireida @qooonit x @odeliahijab
Mostrar todo...
Terimakasih sudah membeli Kelas Online "Ya Allah, Aku Kembali"

Checkout page for "Terimakasih sudah membeli Kelas Online "Ya Allah, Aku Kembali"".

Photo unavailableShow in Telegram
7.53 MB
3.41 MB
Rahasia Jiwa yang Tenang Ada hal yang sangat aneh tentang "ketenangan" dalam surat Al-Fath. Allah justru turunkan tenang pada jiwa sahabat Rasulullah SAW di saat keadaan genting dan mencekam! Bukan saat nyaman, tenang justru datang saat mereka dalam tekanan. Mereka sudah alami ratusan kali pembulian. Dihina, diusir dari tanah kelahiran, diboikot, diperangi, terakhir mereka baru saja dikepung 10.000 musuh dalam Khandaq. Bukan saat bergelimang harta, tenang justru datang saat mereka sudah habis-habisan infakkan harta untuk perjuangan dakwah Rasulullah SAW. Ada yang meninggalkan seluruh hartanya saat hijrah. Ada yang infakkan seluruh hartanya untuk biayai peperangan. Ada yang "terpaksa" miskin karena habiskan waktu di medan perang. Ada yang relakan karier demi tugas-tugas dakwah Rasulullah SAW. Bukan saat nikmati hiburan, tenang datang justru saat mereka berjanji setia di bawah pohon. Mereka baru saja menjabat tangan Nabi, berbaiat Ridwan bahwa hidup dan mati mereka akan setia membela Rasulullah SAW. Bukan saat dengarkan musik, tenang datang saat mereka dengarkan ayat Al-Quran, "Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (QS. Al-Fath: 18) Kawan, bayangkan tubuhmu masih berpijak di bumi, lalu mendengar langsung pesan cinta dari Allah, "Hambaku.. Aku sudah ridha padamu..." Bagaimana tidak tenang para sahabat Rasulullah SAW jika bayang-bayang Surga dan pertemuan dengan Allah sudah di depan mata! Maka, begitulah rahasia ketenangan sejati. Tenang datang saat jiwa kita sudah menjadikan Allah dan Rasulullah sebagai cinta tertinggi. Saat kita telah mampu memberikan semuanya, berkorban habis-habisan jiwa dan raga... hingga Allah kelak mesra memanggil, “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dalam hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku yang saleh, dan masuklah ke dalam surga Ku”. (QA al-Fajr 27-30).  #cintalewatcerita source video Battle of Badr dari potongan film "A New Bread of Hero" Doa Pejuang Palestina dari tele @risalahamar
Mostrar todo...