🌷Catatan islami🌷

🔰 KESUCIAN (THAHARAH) Bagian Dari Iman Pengertian thaharah dalam islam itu berlaku kpd kaum laki2 maupun perempuan. Thaharah yaitu bersuci atau kesucian, memiliki arti luas ialah mencakuo suci lahir dan batin. Dimana suci lahir artinya anggota tubuh, pakaian dan tempat shalat hrs suci dari najis dan kotoran yang keluar dari kubu dan dubur. Dan untuk bersuci bisa dengan mengerjakan wudhu, mandi dan tayamum. Sedangkan suci batin artinya batin kita harus bersih dari perbuatan yang tidak di ridhoi Allah, menjauhkan dari akhlak yang tercela serta menjauhkan dari segala bentuk kemusrikan dan penyelewengan agama. Cara membersihkan diri adalah dengan cara perbanyak dzikir kepada Allah, beristighfar kepada-Nya.

Menghidupkan Malam Nisyfu Sya'ban 🌌 Oleh: Usama Abdullah El-Rashid🖊 Nisyfu Sya’ban adalah malam dari setengahnya bulan Sya’ban. Kalau dirujuk kepada kalender Qamariyyah, maka malam Nishfu Sya’ban jatuh pada tanggal 14 Sya’ban. Pergantian tanggal yang meggunakan patokan rembulan adalah saat matahari terbenam atau malam tiba. dari ‘Aisyah dia berkata, Pada suatu malam saya kehilangan Rasulullah lalu saya keluar, ternyata saya dapati beliau sedang berada di Baqi’, beliau bersabda: ”Apakah kamu takut akan didzalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?” Saya berkata, "wahai Rasulullah, saya mengira engkau mendatangi sebagian istri-istrimu," Lantas Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam pertengahan bulan Sya’ban, lalu mengampuni manusia sejumlah rambut (bulu) kambing.” (HR. Tirmidzi) Imam Nawawi dalam Kitabnya Al-Majmu' mengatakan, "Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyyah mensunnahkan menghidupkan malam nishfu Sya’ban, meski hadisnya dianggap dhaif. Sebagaimana di awal kitab (al-Majmu’), bahwa hadis dhaif itu tak masalah diamalkan dalam fadhail amal." Imam Nawawi menganggap hadits itu Dhaif, namun sebaliknya Syaikh Al-Albani menganggap hadits terkait malam nisyfu sya'ban itu SHAHIH dalam kitab nya Silsilat al-Ahadits as-Shahihah, (Riyadh: Maktabah al-Ma’arif, 1415 H), juz, 3, hal.136 Begitu juga dengan Syaikh Syu'aib Al-Arnauth yg menyatakan "SHAHIH DENGAN KUMPULAN SANADNYA" dalam dua kitab nya yaitu, "Tahqiq Musnad Ahmad, (Baerut: Muassasah ar-Risalah, 1421 H, juz 11, hal. 217" dan "Tahqiq Shahih Ibnu Hibban, (Baerut: Muassasah ar-Risalah, 1408 H), juz 12, hal. 481" Menghidupkn Malam Nisyfu Sya'ban ternyata juga tradisi para Ulama Salaf, Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali mengatakan dalam Kitab nya Lathaif al-Maarif, "Dari Atha’ bin Yasar (103 H) berkata: Tidak ada satu malam setelah lailatul qadar yang lebih mulia daripada malam nishfu Sya’ban." "Pada malam nishfu Sya’ban, para tabiin dari Ahli Syam seperti Khalid bin Mi’dan, Makhul, Luqman bin Amir dan lainnya mereka sangat mengagungkan malam itu dan bersungguh-sungguh dalam ibadah. Dari merekalah orang-orang mengambil fadhilahnya." Yuk persiapkan.. Follow IG https://www.instagram.com/usama_abdurrashid?r=nametag Follow TG https://t.me/sahabatpemudahijrah

✦ Perbanyak Istighfar “أستغفر الله ” ✦ Karena manusia tidaklah luput dari kesalahan dan dosa, sehingga istighfar dan taubat mesti dijaga setiap saat. 𖤐 ៸៸🍀 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً “Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” [ HR. Bukhari no. 6307 ] 𖤐 ៸៸🍀 Dari Al Aghorr Al Muzanni, yang merupakan sahabat Nabi, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ “Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.” [ HR. Muslim no. 2702 ] ❘❙❘❚❙❚❘❙❙❘❚❙❚❘❙❘❙❘❚❙❚❘❙❙❘❚❙❚❘❙ ٬٬🌷﹫𝐈slamic 𝐌ilenial ♡╱‌

Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa setan itu tertawa bila mendengar seorang bersuara “haah” ketika menguap. Apalagi kalau sampai teriak Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila salah seorang dari kalian bersin lantas dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit kepadanya ( mengucapkan “yarhamukallah” ). Adapun menguap, maka dia dari setan, bila seorang menguap hendaklah dia menahan semampunya. Bila seorang menguap sampai keluar ucapan ‘haaah’, setan akan menertawainya.” [HR. Al-Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994 ] Ada 3 adab yang perlu diperhatikan ketika menguap. 1. Yaitu menahan semampunya 2. bila tidak mampu maka menutup mulut dengan tangan 3. menahan suara ketika menguap. Maka dari itu mulai saat ini mari kita ubah kebiasaan kurang baik tersebut. Jangan sampai kita menjadi penyebab setan tertawa. Dan juga berusaha melestarikan adab-adab lainnya yang diajarkan Rasulullah ﷺ ketika menguap. ╭•••••••••••─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌╮ ╰─‌⌲ ❘❙❘❚❙❚❘❙❙❘❚❙❚❘❙❘❙❘❚❙❚❘❙❙❘❚❙❚❘❙ ٬٬🌷﹫𝐈slamic 𝐌ilenial ♡╱‌

KENAPA HARUS BERMADZHAB? Hari ini kita temukan banyak sekali sosok yang masyaAllah tabarakallah selalu membawa narasi "KEMBALI KE ALQURAN DAN SUNNAH". apakah ini salah? oh tentu tidak! ini adalah kewajiban! sebab bagaimana mungkin kita mampu berislam yang benar tanpa mengikuti alquran dan sunnah? . Maka tentu mengikuti Al - quran dan sunnah adalah sebuah KEWAJIBAN. Hanya saja pertanyaannya adalah apakah pemahaman anda mengenai Al quran dan sunnah itu benar tanpa harus mengikuti pemahaman para Ulama? Lho anda saja baca quran belepotan, ujung - ujungnya kalo penasaran sama maknanya pasti buka terjemahan dan tafsir yang juga kebetulan ditulis oleh Ulama. Maka ayo kita kembali ke Alquran dan sunnah sebagaimana pemahaman para ulama terdahulu dengan cara mengikuti Imam madzhab yang 4 yang telah disepakati keberadaannya oleh para ulama. . Tapi kan 4 Imam itu tidak ma’shum (Terbebas dari kesalahan) sebagaimana nabi.. bisa salah dong!😤 . Lho yang bilang ma’shum siapa?🤤 Apakah Imam syafii ga pernah salah? Oh tentu pernah lah.. makanya disana hadir para ‘ulama syafiiyah yang juga terkadang punya pendapat yang berbeda dengan Imam syafii itu sendiri. Mengikuti madzhab syafii bukan berarti akan fanatik seakan - akan mengikuti 100% perkataan Imam syafii. Dan ketika saya mengikuti pendapat Ulama syafiiyah bukan serta merta mengeluarkan saya dari madzhab syafii lho ya.. camkan itu! . Btw terkadang saya sering banget nemuin ada orang yang anti banget sama madzhab tertentu, tapi dia malah secara ga sadar taqlid sama gurunya yang kebetulan juga bermadzhab.. Hahahaha.. . Nanti saya bahas perihal ijtihad dan mujtahif yak.. sekarang segini dulu..