Atsar Media

🛒 MENDAPATKAN SATU JUTA KEBAIKAN DI PASAR Dari Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa yang memasuki pasar dan mengucapkan: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, dan mematikan, Dia Mahahidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Mahamampu melakukan segala sesuatu. Maka Allah mencatat baginya satu juta kebaikan, menghapus darinya satu juta kesalahan, serta mengangkat untuknya satu juta derajat. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (dihasankan oleh Syaikh Al Albani) Dikutip dari buku "Melejitkan Energi Dzikir dan Ubudiah" (Terjemah Al Wabilush Shayyib) Atsar Media | Toko Buku Salaf Telegram : t.me/atsarmedia Marketplace: lynk.id/atsarmedia Website : www.atsarmedia.com

🍂 DUNIA BUKAN SEGALANYA Sepintas, dunia memang tampak menggiurkan. Banyak hartawan yang 'gila' tanpa sakit jiwa. Mabuk kepayang mengejar dunia, tak peduli apa pun caranya. Terseok-seok dan berdarah- darah, dari terbelit hutang milyaran hingga lari ke luar negeri dengan status sebagai buronan. Dengan rela dia menjual segalanya demi uang; waktu adalah uang, jabatan untuk uang, dan kehormatan pun bisa ditukar dengan uang. الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ المَسِّ "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran mekanan) penyakit gila." [Q.S. Al Baqarah 275] Uang bukan segalanya, sob. Karena tidak segalanya bisa dibeli dengan uang. Berapa banyak orang kaya raya, tapi keluarganya tak bahagia?! Berapa banyak kasus dan peristiwa tragis disebabkan karena luapan harta?! Berapa banyak para jutawan dan triliunan', namun hatinya bernilai 'recehan'...?! Ya, karena kebahagiaan itulah inti dari segalanya. Kekayaan hara yang artinya merasa cukup dengan apa yang Allah beri, mensyukuri yang banyak, dan merasa cukup dengan yang sedikit. Itulah kaya yang sebenarnya.

Rasulullah bersabda yang artinya, "Kekayaan itu bukanlah tentang banyaknya materi namun kekayaan itu adalah kekayaan jiwa." [H.R. Muslim].

MOVE ON! Jangan pernah menyesali apa yang terlewat dari hidupmu. Musibah dan sengsara bukanlah hal yang hitam dan kelam tanpa putih sedikitpun. Musibah bisa menjadi indah, tinggal bagaimana caramu memandangnya. Dan kekayaan hati serta kebahagiaan adalah kekayaan sebenarnya. Bukan seberapa banyak yang kamu miliki dan kamu simpan, namun apa yang kamu manfaatkan dan kamu bagikan pada orang lain, sebagai syukur dan andilmu dalam kehidupan. Happiness is simple, kebahagiaan itu sederhana, sob. Positiflah memandang segalanya, maafkan masa lalumu, lupakan kenangan pahitmu, dan berjalanlah dengan yakin menuju Allah Pencipta hidupmu, dengan yakin, doa, dan tobatmu. مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ ، مُعَافَى فِي جَسَدِهِ ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيرَتْ لَهُ الدنيا "Siapa -di antara kalian-yang berpagi hari dengan tenang di tengah keluarganya, merasakan sehat tubuhnya, dan memiliki makanan untuk satu harinya, sungguh, seakan-akan telah dikumpulkan untuknya (kenikmatan) dunia seluruhnya ". [H.R. Al Bukhari]. Wallahu a'lam. Dikutip dari buku "Sobat Akhirat" (klik untuk lihat bukunya) Atsar Media | Toko Buku Salaf Telegram : t.me/atsarmedia Website : www.atsarmedia.com

🍃 ROMBONGAN PERTAMA YG MASUK SURGA Adapun dari umat Islam, maka orang-orang yang pertama kali masuk surga dari umat ini adalah orang yang mencapai puncak tertinggi dalam iman, takwa, amal saleh, dan istiqomah dalam agama. Mereka masuk surga dalam satu barisan. Artinya, tidaklah orang yang pertama dari mereka masuk kecuali orang yang akhir juga masuk. Itu menunjukkan keutamaan dan kemuliaan mereka di sisi Allah. Bagaimana keadaan mereka tatkala masuk surga? Imam Al Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadits dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Beliau mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَلِجُ الجَنَّةَ صُورَتُهُمْ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ، لَا يَنصُقُونَ فيها، ولا يَمْتَخِطُونَ، وَلا يَتَغَوَّطُونَ ، آتَيْتُهُمْ فِيهَا الذَّهَبُ، أَمْشَاطُهُمْ مِنَ الذهب والفِضَّةِ، وَمَجَامِرُهُمُ الأَلوةُ، وَرَشُحُهُمُ المِسْكُ، وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ، يُرَى مُخُ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الْحُسْنِ، لَا اخْتِلاف بَيْنَهُمْ وَلَا تَبَاغُضَ ، قُلُوبُهُمْ قَلْبٌ وَاحِدٌ يُسَبِّحُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا "Rombongan pertama yang masuk ke dalam surga, bentuk mereka seperti bentuk bulan pada malam purnama. Mereka tidak meludah di dalamnya. Mereka tidak beringus, tidak pula buang air besar. Bejana-bejana mereka di dalam surga adalah berupa emas. Sisir mereka terbuat dari emas dan perak. Jimar wewangian pengharum ruangan mereka terbuat dari al-aluwwah (seperti kayu India untuk wewangian). Keringat mereka berbau misik. Masing-masing dari mereka memiliki dua istri. Sumsum yang ada di dalam tulang betisnya bidadari tampak dari luar karena kebagusannya. Tidak ada perselisihan di antara mereka. Tidak ada pula permusuhan. Kalbu mereka adalah satu kalbu. Mereka bertasbih menyucikan Allah setiap pagi dan petang." [H.R. Al Bukhari no. 3245 dan Muslim no. 2834]. Siapa yang tidak ingin masuk pada deretan tersebut? Tentu kita ingin meraih hal tersebut. Namun bukan semata- mata angan-angan tanpa amal. Bukan harapan semu, tanpa usaha keras di dunia ini. Semua buah di akhirat, adalah hasil jerih payah kita di dunia ini. Setelah taufik dan rahmat Allah bagi kita semua. Mari kita berlomba- lomba dalam kebaikan. Mari kita memohon taufik dari Allah semata. Dikutip dari buku "Perjalanan Kehidupan Setelah Kematian" Atsar Media | Toko Buku Salaf Telegram : t.me/atsarmedia www.atsarmedia.com

:. 🍃 MENASEHATI DIRI (1) Menempa diri untuk senantiasa taat dan tidak maksiat ketika di dunia itu amatlah mudah, daripada berusaha taat ketika kita sudah berada di alam kubur, berusaha beramal ketika kita sudah berada di padang mahsyar, atau berusaha beribadah ketika -na'udzubillah- sudah disiksa di neraka. Bukan susah lagi, tapi mustahil bisa! Duhai diri, mumpung sekarang masih bisa taat, maka lakukanlah! Jauhi segala bentuk dosa. Paksakanlah meski terasa berat. Sebab beratmu kini tak seberat azab-Nya nanti. Beratmu kini hanya sesaat, adapun beratnya azab nanti selamanya. Renungkanlah... Atsar Media | Toko Buku Salaf Telegram : t.me/atsarmedia www.atsarmedia.com

:. 🍃 MENASEHATI DIRI (1) Menempa diri untuk senantiasa taat dan tidak maksiat ketika di dunia itu amatlah mudah, daripada berusaha taat ketika kita sudah berada di alam kubur, berusaha beramal ketika kita sudah berada di padang mahsyar, atau berusaha beribadah ketika -na'udzubillah- sudah disiksa di neraka. Bukan susah lagi, tapi mustahil bisa! Duhai diri, mumpung sekarang masih bisa taat, maka lakukanlah! Jauhi segala bentuk dosa. Paksakanlah meski terasa berat. Sebab beratmu kini tak seberat azab-Nya nanti. Beratmu kini hanya sesaat, adapun beratnya azab nanti selamanya. Allahu a'lam bish shawab