_
Memiliki keturunan atau anak yang shalih shalihah merupakan impian bagi setiap orangtua._
Ketika orangtua telah tiada, ia akan terus mendapatkan manfaat dari anak shalih shalihahnya.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَطْيَبِ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ
Artinya: _“Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orang tua.”_
(HR. Abu Daud no. 3528, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 4: 4, 6043, Tirmidzi no. 1358, dan Ibnu Majah no. 2290. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Faktor-faktor utama yang dapat mencetak anak shalih shalihah:
💌
Doa
Tidak mungkin keinginan mendapatkan anak shalih shalihah dapat terwujud tanpa adanya doa. Karena hidayah di tangan Allah subhanahu wa ta’ala, tentu kita harus banyak berdoa dan memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Doa orangtua pada anaknya adalah doa yang mustajab. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: _“Ada tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang terzalimi.”_
(HR. Abu Daud no. 1536, Ibnu Majah no. 3862 dan Tirmidzi no. 1905. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Jangan sampai orangtua melupakan doa baik pada anaknya, walau mungkin saat ini anak tersebut sulit diatur dan nakal. Hidayah dan taufik di tangan Allah subhanahu wa ta'ala.
💌
Orangtua harus memperbaiki diri
Bukan hanya sekedar menaruh harapan agar diberikan anak shalih shalihah, tetapi orangtuanya juga harus ikut memperbaiki diri. Tidak pantas rasanya meminta anak shalih shalihah namun orangtuanya masih berbuat maksiat, masih mengumbar aurat, masih jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Sa’id bin Al-Musayyib pernah berkata pada anaknya,
لَأَزِيْدَنَّ فِي صَلاَتِي مِنْ أَجْلِكَ
Artinya: _“Wahai anakku, sungguh aku terus menambah shalatku ini karenamu (agar kamu menjadi shalih, pen.).”_
(Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 467)
💌
Pendidikan Agama Sejak Dini
Bukan hanya shalat dan adab saja yang diajarkan, hendaklah pula anak diajarkan untuk menjauhi perkara haram seperti zina, berjudi, minum minuman keras, berbohong dan perbuatan tercela lainnya. Kalau orang tua tidak bisa mengajarkannya karena menganggap orangtua kurang ilmu, sudah sepatutnya anak diajak untuk dididik di Taman Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) atau sebuah pesantren di luar waktu sekolahnya.
Bahkan adab makanpun perlu diajarkan.
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendidik ‘Umar bin Abi Salamah adab makan yang benar. Beliau berkata pada ‘Umar,
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
Artinya: _“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah) ketika makan. Makanlah dengan tangan kananmu. Makanlah yang ada di dekatmu.”_
(HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Itulah beberapa faktor yang dapat mencetak anak shalih shalihah. Selain menginginkan anak shalih shalihah, kita pun sebagai orangtua juga harus berusaha seperti; berdoa, orangtua juga memperbaiki diri, dan memberikan pendidikan agama sejak dini. Karena anak shalih shalihah merupakan jembatan bagi orangtua untuk terus mendapat manfaat lewat doa dan amalannya ketika orangtua telah tiada.
Semoga para orangtua terus senantiasa untuk berusaha memperbaiki dirinya terutama dari segi kedekatan dengan Allah subhanahu wa ta’ala, agar keinginan untuk mendapatkan anak shalih shalihah dapat dikabulkan, aamiin.
🔎
Sumber: Rumaysho.com
💝 Tim Parenting Sunnah
🟩🟩🟩🟩🟩🟩🟩🟩🟩🟩
Bagi Ayah Bunda yang ingin mendapatkan info mengenai buku parenting dan anak silahkan klik link berikut :
🌎 Website :
http://www.store.salafproject.com
atau chat admin di nomor
0851-8313-5700
Bergabung di grup parenting sunnah
https://s.id/ikutparentingsunnah .