cookie

Utilizamos cookies para mejorar tu experiencia de navegación. Al hacer clic en "Aceptar todo", aceptas el uso de cookies.

avatar

Info Faidah Harian_ infaqu.org

Mostrar más
Publicaciones publicitarias
306
Suscriptores
Sin datos24 horas
-17 días
-430 días

Carga de datos en curso...

Tasa de crecimiento de suscriptores

Carga de datos en curso...

    ••• ═ ༻  ﷽  ༺ ═••• 🍃Jumuah / Jum'at 24 Syawal  1445 H 03 May 2024 M اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ .الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي  بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَات اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً صباح الخير 📜    Bahaya Meninggalkan Shalat Ashar 👤 Dari Buraidah bin Al Hashib Al Aslami radhiallahu'anhu, ia berkata: بَكِّرُوا بالصَّلَاةِ، فإنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قَالَ: مَن تَرَكَ صَلَاةَ العَصْرِ حَبِطَ عَمَلُهُ 📌 "Bersegeralah untuk melakukan shalat. Karena Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: siapa yang meninggalkan shalat ashar, akan terhapus semua amalannya" 📚 [HR. Al Bukhari no. 553 dan 594]. Sumber : @silsilahsahihah Semoga bermanfaat.⠀⠀ • ┈┈••✦✿✦•• ┈┈• https://t.me/infofaidaharian • ┈┈••✦✿✦•• ┈┈• 🔘 Silahkan sebarkan agar faedah  ilmu bermanfaat bagi yang lain. Baarakallahu Fiikum wa Jazaakumullahu Khairan
Mostrar todo...
❁✿📚✿❁ 📜  JIKA ADA NON MUSLIM YANG BERSIN 👉 Jika ada non-muslim yang bersin dan mengucapkan "alhamdulillah".. كَانَ الْيَهُوْدُ يَتَعَاطَسُوْنَ عِنْدَ رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُوْنَ أَنْ يَقُوْلَ لَهُمْ يَرْحَمُكُمُ اللهُ، فَيَقُوْلُ: يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ باَلَكُمْ. 📌 “Dahulu sekelompok orang Yahudi pura-pura bersin di hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Mereka berharap agar Beliau shallallahu alaihi wasallam mendoakan mereka : Yarhamukumullah (semoga Allah memberikan rahmat kepada kalian) 🔴 Namun Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam hanya mengucapkan : Yahdikumullaah wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberikan hidayah kepada kalian dan memperbaiki keadaan kalian)." 📚 [HR. Abu Dawud, an-Nasa-i dan at-Tirmidzi. Shahih oleh al-Albani dalam Misykatul Mashabih 4740] Sumber : @Shahihfikih.com Semoga bermanfaat.⠀⠀ • ┈┈••✦✿✦•• ┈┈• https://t.me/infofaidaharian • ┈┈••✦✿✦•• ┈┈• 🔘 Silahkan sebarkan agar faedah  ilmu bermanfaat bagi yang lain. Baarakallahu Fiikum wa Jazaakumullahu Khairan
Mostrar todo...
Manakah yang benar di bawah ini?Anonymous voting
  • A. Wali Allah adalah yang bisa menebak nomer dengan jitu
  • B. Semua orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya itulah wali Allah
  • C. Wali Allah adalah setiap shalat di Mekkah
  • D. Wali Allah adalah sudah tidak mengerjakan perintah Allah
0 votes
🗓️ Kamis, 23 Syawwal 1445H / 02 Mei 2024M 👤 Ustadz : Yulian Purnama, S. Kom 📖 Kitab : Al Qawa'idul Mutsla fi Shifatillahi wa Asma'ihi al Husna karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah 📝 Halaqoh 154 :  Siapakah Yang Disebut Wali Allah? https://t.me/infofaidaharian ••┈•• ❀ ❦ ❀ •• •• •••• ❀ ❦ ❀ ••┈•• بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين ،حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما يحب ربُّنا ويرضىه والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه اجمعين اما بعد Kembali kita melanjutkan membaca kitab al-Qawa'idul Mutsla karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ta'ala. بحيث يكون إدراكه وعمله لله وبالله وفي الله؟ Yaitu ketika ilmu dan amalan yang dia miliki لله hanya untuk Allah, بالله atas pertolongan dan ijin Allah Subhanahu wa Talaa وفي الله dan dalam syariat Allah Ta'ala? Maka tentu yang benar makna yang kedua. Bukan berarti hadits ini maknanya Allah Ta'ala berubah menjadi tangan, berubah menjadi kaki, berubah menjadi kaki, berubah menjadi pendengaran, berubah menjadi penglihatan. Namun maknanya Allah Ta'ala memberikan petunjuk, taufik pada pendengarannya, pada penglihatannya, pada tangannya, pada kakinya,. ولا ريب أن القول الأول ليس ظاهر اكلام، Dan tidak ragu lagi bahwasannya penafsirannya pertama bukanlah makna dhahir dari hadits ini بل ولا يقتضيه الكلام لمن تدبر الحديث Maka sama sekali secara tidak bermakna demikian bagi orang yang benar-benar mentadabburinya. فإن في الحديث ما يمنعه من وجهين: Karena dalam hadits itu sendiri terdapat faktor-faktor yang membuat kita tidak mungkin membuat penafsiran yang pertama minimalnya ada dua faktor الوجه الأول: Sisi yang pertama أن الله تعالى قال : Allah Ta'ala berfirman: وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه. Dan senantiasa hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan melakukan ibadah-ibadah sunnah sampai akhirnya Aku mencintai dia وقال: Dan Allah Ta'ala berfirman: ولئن سألني لأعطينه Andaikan dia meminta kepadaKu pasti Aku akan  berikan ولئن استعانت لأعيذنه Andaikan dia minta perlindungan kepadaKu maka Aku akan beri dia perlindungan فأثبت عبدا ومعبودا Maka dalam dua kalimat di atas Allah Ta'ala menetapkan adanya hamba dan adanya makbud (sesembahan). Disana ada yang nyembah ada yang disembah ومتقربا إليه Ada yang mendekatkan diri dan ada yang didekati ومحبا ومحبوبا Ada yang mencintai, ada yang dicintai وسا ئلا ومسئولا Ada yang meminta, ada yang diminta ومعطيا ومعطى Ada yang memberi, ada yang diberi ومستعمراتها ومستغاذابه Ada yang meminta perlindungan, ada yang dimintai perlindungan ومعيذا ومعاذا. Ada yang memberi perlindungan, ada yang diberi perlindungan فسياق الحديث يدل على اثنين متباينين Maka kontek kalimat hadits ini menunjukkan di sana ada dua pihak yang berbeda كل واحد منهما غير الآخر، Pihak yang pertama beda dengan pihak yang kedua وهذا يمنع أن يكون أحدهما وصفا في الآخر Maka ini menunjukan tidak mungkin pihak yang pertama adalah sifat bagi yang kedua أو جزءا من أجزائه. Atau juga tidak mungkin pihak yang pertama merupakan bagian dari pihak yang kedua. Jadi kontek kalimat ini menunjukan tidak terjadi persatuan dzat, terjadi percampuran antara Allah dan hambaNya, tidak! . Karena kontek hadits menunjukan adanya dua pihak disini dan dua pihak ini berbeda. Pihak yang pertama adalah Allah Subhanahu wa Taala, pihak yang kedua adalah seorang hamba yang shaleh yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Taala. الوجه الثاني: Sesi kedua أن سمع الولي وبصره ويده ورجله كلها أوصاف أو أجزاء في مخلوق Pendengaran seorang wali (wali disini maksudnya orang shalih) wali itu kata Allah Subhanahu wa Taala الَّذِينَ آَمَنُوا وَهم يَتَّقُونَ Orang-orang yang beriman dan mereka itu bertakwa. Itulah wali, maka wali Allah adalah semua orang yang menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi laranganNya, itulah wali Allah. Semua orang yang shalih itulah wali Allah dan insyaAllah antum dan antunna sekalian yang mendengarkan kajian ini adalah wali-wali Allah.
Mostrar todo...