cookie

Utilizamos cookies para mejorar tu experiencia de navegación. Al hacer clic en "Aceptar todo", aceptas el uso de cookies.

avatar

SAHABAT QUR'AN

Sebaik-baik "Sahabat" adalah "QurAn" Berbagi manfaat dan kebaikan. Berbagi ilmu, motivasi, dan inspirasi.

Mostrar más
El país no está especificadoIndonesio4 303Religión y espiritualidad79 119
Publicaciones publicitarias
382
Suscriptores
Sin datos24 horas
Sin datos7 días
-130 días

Carga de datos en curso...

Tasa de crecimiento de suscriptores

Carga de datos en curso...

Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
Photo unavailableShow in Telegram
TAKBIR HARI RAYA اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، ﭐللهُ أكْبَرُ وَللهِ ﭐلْحَمْدُ اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الْدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزاَبَ وَحْدَهُ. لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah yang Maha Besar dan bagi Allah segala puji-pujian. Allah Maha Besar sebesar-besarnya dan segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya Maha Suci Allah pagi dan petang. Tidak ada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain Dia dengan ikhlas untuk agama (Islam) walaupun dibenci oleh golongan kafir. Tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Esa Maha Benar janji-Nya dan Yang Menolong hamba-Nya dan Yang memuliakan para tentara-Nya dengan mengalahkan tentara azab dengan keEsaan-Nya. Tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar Allah, Maha Besar, dan bagi Allah segala puji-pujian.                                                           
Mostrar todo...
*ADA YANG SENSITIF, TAPI BUKAN GIGI* Malam Senin lalu saya belajar banyak dari Ustadz Rendy Saputra. Lebih dari satu jam bincang-bincang virtual kami, dapatlah saya simpulkan bahwa beliau orang yang sangat sensitif. Sebagai tokoh yang pernah menduduki jabatan CEO pada perusahaan busana muslim Keke, mungkin Anda akan menyangka beliau sensitif terhadap peluang bisnis. Ternyata bukan, saya akan menjawabnya nanti. Sabar dulu, kita perlu menyamakan persepsi tentang sensitif. Kata lainnya adalah peka. Seperti gigi sensitif, berarti sangat peka dengan makanan dingin atau manis. Sedikit saja kita minum es campur, gigi langsung linu. Tetapi dalam konteks kali ini adalah perasaannya. Karena perasaan manusia juga sensitif, namun pada hal yang berbeda-beda kembali kepada masing-masing orang. Contohnya emak-emak yang hobi belanja, mereka adalah kelompok "sensitif harga". Jika ada sebuah toko yang menjual lebih mahal lima ribu saja, emak-emak langsung peka. Mereka sensitif harga. Maka mereka pasti berpindah menuju toko lain yang lebih murah. Contoh lainnya adalah para pemuda yang belum menikah, beberapa di antara mereka "sensitif cantik". Jika ada dua pemuda sedang naik motor dengan kecepatan 100 km per jam, tak perlu aneh jika mereka tetap bisa mencuri pandang kepada seorang perempuan di trotoar dengan jarak 20 meter dari jalan raya. Pemuda yang satu akan berkata kepada temannya, "Kamu lihat gak yang baju merah tadi? Cantik banget ya!" Temannya akan menimpali dengan menyebut satu nama artis Korea yang paling mirip dengan orang yang mereka lihat dari atas kendaraan itu. Demikianlah yang disebut sensitif cantik, di manapun target berada, mata mereka sangat peka. Tentu kita bisa menyebutkan contoh-contoh lainnya seperti sensitif debu, sensitif pedas, dan sebagainya. Namun ada satu yang langka di antara semuanya yaitu "sensitif Rasulullah". Istilah ini yang saya rasa paling tepat disematkan kepada sosok Ustadz Rendy. Beliau sangat peka jika mendengar sesuatu yang berhubungan dengan Rasulullah, nalurinya langsung aktif. Jika Anda berkata padanya, "Ustadz, ada buku bagus tentang Rasulullah yang baru terbit!" Niscaya beliau akan cepat-cepat membelinya meski harganya premium. Kalau sudah menyangkut Rasulullah, jangan harap beliau masih pikir-pikir tentang harga! Apabila hendak memulai sebuah pekerjaan, beliau juga sensitif. Apakah pekerjaan tersebut mendekatkan dirinya kepada Rasulullah atau justru menjauhkan? Kalau memang menjauhkan, niscaya secepat kilat ditinggalkannya meski sangat menguntungkan. Ketika ada orang lain membuatnya sakit hati dengan ucapan atau perlakuan kasar kepadanya, dengan mudah hatinya memaafkan. Tak sedikit pun terbetik untuk menyimpan dendam dan menuntutnya di hari pembalasan nanti. Mengapa? Karena beliau tahu perbuatan tersebut akan menyusahkan Rasulullah. Bukankah Rasul yang sibuk memberi syafaat kepada para pendosa di antara umatnya? Jadi ketika kita tidak mau memaafkan dosa orang lain, sama saja menambah jumlah para pendosa. Atau dengan kata lain, menambah kesibukan Rasulullah. Bagi orang yang "sensitif Rasulullah" seperti beliau, semua akan dikaitkan dengan Nabi idolanya tersebut. Memaafkan seseorang, meninggalkan sesuatu, membeli sebuah produk, bergabung dalam komunitas, apapun itu harus ada alasan Rasulullah di baliknya. Pertemuan kami pun berawal karena beliau mendengar sekolah online yang saya bangun dengan nama Teka Teki Rasulullah. Tanpa diminta dan tanpa dibayar, beliau antusias mengajak orang lain untuk mendaftar di website tekatekirasulullah.com Merinding dengarnya! Sebuah dukungan yang murni karena cinta kepada idola yang sama. Rasanya satu jam terlalu sebentar, masih banyak yang ingin saya gali dari beliau. Semoga Allah pertemukan kami kembali di lain waktu, dan semoga Allah perlahan-lahan menanamkan rasa yang sama dalam hati saya ini yang amat cemburu kepada beliau. Sebuah rasa yang disebut sebagai "sensitif Rasulullah". ✏️ _Sahabatmu, Arafat._
Mostrar todo...