cookie

Utilizamos cookies para mejorar tu experiencia de navegación. Al hacer clic en "Aceptar todo", aceptas el uso de cookies.

avatar

Channel Muslimah

Channel berbagi inspirasi untuk muslimah yang bersabar sebagai ummu wa robbatul bayt dan pengemban risalah Islam

Mostrar más
Advertising posts
5 699Suscriptores
-124 hours
-37 days
-3630 days
Distribuciones de tiempo de publicación

Carga de datos en curso...

Find out who reads your channel

This graph will show you who besides your subscribers reads your channel and learn about other sources of traffic.
Views Sources
Análisis de publicación
MensajesVistasAccionesVer dinámicas
01
Ulama salaf saleh banyak memberikan contoh atas akhlak dan adab yang baik kepada kita. Salah satu akhlak mulia mereka adalah tidak membalas celaan, caci maki, dan olok-olok. Ulama tidak melayani celaan, justru mereka memaafkan. #Nafsiyah -- Tidak Membalas Celaan https://muslimahnews.net/2024/04/28/29134/ -- Muslimah News, NAFSIYAH — Ulama salaf saleh banyak memberikan contoh atas akhlak dan adab yang baik kepada kita. Salah satu akhlak mulia mereka adalah tidak membalas celaan, caci-maki, dan olok-olok. Ulama tidak melayani celaan, justru mereka memaafkan. Ada ucapan seorang ulama, yakni Waki’ rahimahullah, “Seorang laki-laki mencela Imam Waki’ rahimahullah, tetapi beliau tidak merespons sama sekali. Beliau ditanya, ‘Mengapa engkau tidak membalas celaan itu?’ Beliau menjawab, ‘Untuk apa kita belajar agama kalau begitu?’” (Raudhatul ‘Uqala, hlm. 166). Kemudian, ada yang mencela Asy-Sya’biy rahimahullah, beliau berkata, “Apabila engkau benar, semoga Allah mengampuni aku. Apabila engkau berdusta, semoga Allah mengampuni engkau.” (Al-‘Aqdul Farid, hlm. 276). Sikap di atas merupakan sikap yang ditunjukkan oleh para ulama saat menghadapi celaan. Kita pun mengetahui bahwa kekasih Allah Swt., yaitu Nabi saw. juga pernah dicela dengan diberikan julukan yang jelek. Allah Swt. berfirman, “Orang-orang kafir berkata, ‘Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta.’” (QS Sad: 4). -- Tidak Semua Manusia Menyukai Kita -- Kita tidak bisa menjamin semua manusia akan menyukai kita. Kita pun tidak bisa meminta semua manusia memuji, serta tidak ada satu pun yang mencela. Imam Syafi’i pernah mengatakan, “Setiap orang pasti ada yang mencintai dan ada yang membenci. Hal tersebut pasti terjadi, maka hendaklah selalu bersama orang-orang yang taat kepada Allah.” (Mawa’idh Imam Stafi’i). Saudariku, tidak perlu memedulikan dan merespons celaan sama sekali. Ibnu Hazm rahimahullah berkata, “Barang siapa yang menyangka ia bisa selamat dari celaan manusia dan cercaan mereka, maka ia adalah orang gila.” (Al-Akhlaaq wa As-Siyar fi Mudawaatin Nufuus, hlm.17). Sementara itu, puncak akhlak dari ulama salaf saleh ialah berusaha memaafkan dan hal ini membutuhkan jiwa yang besar. Firman-Nya, “Jika kalian membalas, maka balaslah yang setimpal. Akan tetapi, bila kalian bersabar, maka itu lebih baik bagi orang-orang yang bersabar.” (QS An-Nahl: 126). Pada surah yang lain, “Maafkan dan ampuni (lapangkan dada)! Apakah engkau tidak ingin diampuni oleh Allah?” (QS An-Nur: 22). -- Tidak Boleh Menghina Orang Lain -- Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah Swt. melarang dari perbuatan sikhriyyah terhadap manusia, yaitu sikap merendahkan orang lain dan menghina mereka. Seperti dalam hadis, ‘Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang.’” Sabda Nabi saw, “Cukuplah seseorang berbuat keburukan jika ia merendahkan saudaranya sesama muslim.” (HR Muslim). Sesungguhnya kita tidak mengetahui hakikat seseorang. Bisa jadi orang yang dicela itu lebih mulia di sisi Allah Swt. karena lebih banyak amal kebaikannya dan bertakwa. Tidak ada jaminan seseorang akan selalu baik kondisinya dari orang lain. Orang yang kaya bisa saja mendadak hilang hartanya. Orang yang memiliki jabatan tinggi pun bisa melengser seketika. Orang yang mulia kedudukannya bisa juga nanti direndahkan masyarakat. Oleh karenanya, tidak pantas seseorang jemawa, merasa dirinya lebih baik dari orang lain, lalu mencela dan merendahkannya. Jika pengemban dakwah dihadapkan pada celaan para pencela karena aktivitas dakwahnya, sungguh mereka (pengemban dakwah) ialah orang yang beruntung. Ini karena mereka berbuat amal saleh, bukan amal salah. Allah akan mengganjar dengan pahala atas kesabaran mereka dalam dakwah. Sebaliknya, sungguh merugi bagi para pencela, karena Allah pasti membalas mereka dengan balasan yang buruk. Semoga Allah Swt. senantiasa menjaga lisan dan perbuatan kita dari mencela dan merendahkan orang lain. Wallahualam bissawab. [MNews/Rindy-YG]
2220Loading...
02
Simak Kajian Online Share Kajian Muslimah di YouTube https://www.youtube.com/live/O1T5Qqqw7-A?si=gGEULvd29gTKv2Rl
3060Loading...
03
[Publikasi Diskusi] Hasil survei skrining kesehatan jiwa peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) RS vertikal per Maret 2024 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan banyak calon dokter spesialis mengalami masalah kesehatan mental. Bahkan 3,3% dokter PPDS yang menjalani skrining teridentifikasi ingin bunuh diri atau melukai diri sendiri. Angka tersebut didapatkan dari analisis kesehatan jiwa calon dokter spesialis di 28 RS vertikal pendidikan bagi 12.121 PPDS. Survei dilakukan Kementerian Kesehatan RI di 21, 22, dan 24 Maret 2024. Jika diperinci lebih lanjut, ada 2.716 PPDS yang mengalami gejala depresi, 1.977 di antaranya mengalami depresi ringan, 486 depresi sedang, 178 orang mengeluh depresi sedang sampai berat, dan 75 orang mengalami depresi berat. (Detik health) Hasil survei skrining tersebut tentu saja menimbulkan reaksi beragam. Masyarakat terkejut dan bertanya-tanya, mengapa bisa demikian? Bukankah sejatinya tugas dokter untuk mengobati dan membantu pasien? Namun, ternyata dalam proses pendidikannya banyak mengalami gangguan mental. Sebagian berpendapat bahwa itu hal yang wajar ketika hidup pada era kapitalisme sekuler ini. Lantas, bagaimana kita menyikapi hal tersebut? Saksikan Live Discussion MuslimahNewsCom dengan tema: "Gangguan Mental Calon Dokter Spesialis, Problem Sistem Kesehatan dan Pendidikan" Jumat, 26 April 2024 19.30 WIB—selesai Narasumber: 1. Ustazah dr. Zulfatmah, Sp.OG., M.Kes. (Dokter spesialis obstetri dan ginekologi) 2. Ustazah Dr. Rini Syafri (Pengamat Kebijakan Publik) Pemandu: Ika Mawarningtyas Saksikan secara live di ruang Zoom. Link: https://bit.ly/LD_Gangguan Bisa saksikan secara langsung di Fanpage MuslimahNewsCom #Publikasi #LiveDiscussion
2900Loading...
04
Media files
2301Loading...
05
*IKUTILAH!* Agenda #HiduplahBersamaQuran Menulis Ayat Al-Qur'an Juz 30 (Batch #4) Gerakan 1 Hari Menulis* 1 Ayat Al-Qur'an *Menulis/menyalin Ayat Al-Qur'an, arti per kata dan terjemah lengkapnya Dapatkan pengalaman menuliskan ayat Al-Qur'an Juz 30. Bagi yang ingin mendapatkan wadah untuk memudahkan 1 hari menulis 1 ayat Al-Qur'an segera daftarkan diri Anda Biaya Pendaftaran *Best choice* •Early bird Pendaftaran tanggal 25 April—15 Mei 2024 Rp15.000,- •Normal Pendaftaran tanggal 16—18 Mei 2024 Rp30.000,- Fasilitas: 1. e-sertifikat bagi yang selesai menulis ayat Al-Qur'an Juz 30 2. File Tabel Mutabaah 3. Teman Belajar 4. Support Grup Online Cara Daftar: 1. Bagikan informasi ini dan captionnya ke 10 kontak WA 2. Ketik "Ikut Nulis" kirim ke wa.me/+6281228481155 Pendaftaran ditutup pada 18 Mei 2024 Insyaallah kelas dimulai pada 20 Mei 2024 /Khusus Muslimah/ Follow IG @hiduplahbersamaquran *Berlaku sistem eliminasi apabila selama 7 Hari berturut-turut tidak mengerjakan tugas *Apakah Anda tertantang ikut agenda ini? bila belum berminat, silakan bagikan kepada teman lainnya yang mungkin berminat ikut agenda ini. Mari sebarkan informasi ini semoga jadi amal salih kita bersama. Aamiin
4630Loading...
06
Media files
3570Loading...
07
Media files
3300Loading...
08
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), sungguh bagi dia kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkan dirinya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124). #SosmedForDakwah *** Mari sebarluaskan dan dapatkan konten dakwah lainnya di telegram https://t.me/SosmedForDakwah
3360Loading...
09
Media files
3071Loading...
10
⚠️ *HARI INI PENDAFTARAN TERAKHIR* ⚠️ *IKUTILAH!* *Challenge 40 Hari #HiduplahBersamaQuran (Batch #7)* Program menchallenge diri untuk makin dekat Al-Qur'an dan menjaga "interaksi" dengan Al-Qur'an Cara Daftar: 1. Bagikan poster dan caption info ini ke 10 kontak WA 2. Ketik "40 Hari" kirim ke wa.me/+6281228481155 Biaya Pendaftaran hanya Rp12.000 Fasilitas: 1. E-sertifikat bagi yang lulus challenge 40 Hari 2. File Tabel Mutabaah 3. Teman Belajar 4. Support Grup Online Mekanismenya, peserta akan diberikan tugas harian: 1. Ziyadah/Menambah Hafalan Mandiri 2. Murojaah Mandiri 3. Tilawah Al-Qur'an 4. Tadabbur Al-Qur'an 5. Menulis Ayat Al-Qur'an 6. Sedekah Subuh 7. Berselawat 8. Beristighfar 9. Posting Dakwah 10. Membaca Buku Islami Laporan di grup WA *bagi yang haid diganti dengan mendengarkan murotal ayat Al-Qur'an Pendaftaran ditutup 22 April 2024 Insyaallah kelas aktif 25 April 2024 /Khusus Muslimah/ *Berlaku sistem eliminasi apabila selama 1 Hari peserta tidak mengerjakan tugas *Apakah Anda tertantang ikut agenda ini? bila belum berminat, silakan bagikan kepada teman lainnya yang mungkin sangat berminat ikut agenda ini. Follow dan pantau info agenda lainnya di IG @hiduplahbersamaquran Mari sebarkan informasi ini semoga jadi amal saleh kita bersama. Aamiin
6291Loading...
11
Media files
10Loading...
12
[LIVE] I Gen Z: Pahami Solusi Hakiki Palestina, Jangan Ketipu Gimmick I Live React with Us – Eps. 145 Sobieee… Bestiee.. Gawat gawat. Di social media X trending tagar #worldwarIII #wwIII. Ini beneran mau perang dunia ketiga? Usut punya usut, eh ternyata tagar-tagar tadi trending setelah Iran melancarkan serangan udara dengan mengirimkan rudal balistik ke entitas Zionis! Dalam serangan Iran pada Sabtu lalu (13/04), ada sekitar 120 rudal yang dikirim. Pada malam itu juga, tidak ada drone entitas Zionis berterbangan di atas langit Gaza. Sontak, aksi Iran ini ngebuat banyak kaum muslimin terpesona. Wahhh setelah sekian lama nih, ada negara yang secara resmi (bukan kelompok-kelompok pejuang perlawanan) melancarkan serangan ke entitas Zionis. Yes!!! Akhirnya ada negara yang bantuin Palestina secara nyata nih! Wahh di medsos juga banyak lohhh yang memuji aksi Iran ini. Eitssss… Tapi jangan salah. Setelah ngirimin rudal-rudal tadi, Iran berhenti dan langit Gaza dipantau dengan drone dan dihujani rudal lagi oleh entitas Zionis. Pengeboman terus terjadi hingga hari ini di Gaza, Sobieee! Jadi, aksi Iran itu buat apa ya? Ternyata aksi serangan Iran itu sebagai bentuk balas dendam pada entitas Zionis yang udah ngebom kedutaan Iran di Suriah, Bestie. Jadi… jadi… Karena sakit hati aja nih? Bukan karena tulus mau nolongin saudara muslimnya di Palestina nih? Cukup tau aja yah, Bestie. Hmmm udah mau tujuh bulan nih Gaza digempur habis-habisan sejak 7 Oktober lalu, hingga saat ini masih belum ada negeri-negeri muslim yang ambil tindakan nyata buat mengusir entitas Zionis? Ada apa sih sebenernya sama para pemimpin negeri muslim hei? Ada apa dengan kaum Muslimin yang suka terkecoh sama gimmick para pemimpin negeri muslim yang janjinya manis banget kek kembang gula? Yuk langsung aja kita bahas di Live React with Us Episode 145 dengan tema “Gen Z: Pahami Solusi Hakiki Palestina, Jangan Ketipu Gimmick” bersama: - Kak Noval - Kak Kqsna Sabtu, 20 April 2024 Pukul 18.30 WIB Link Streaming: https://youtube.com/live/Qe9JJzikfBM?feature=share https://youtube.com/live/Qe9JJzikfBM?feature=share https://youtube.com/live/Qe9JJzikfBM?feature=share Jangan lupa like dan share seluas-luasnya yaa!
5193Loading...
13
Media files
3472Loading...
14
Media files
4441Loading...
15
[Publikasi Diskusi] Kebersamaan, kesatuan, dan persatuan bangsa menjadi jargon yang terus digaungkan dalam setiap kesempatan. Momen Hari Raya umat Islam pun tidak luput untuk ditempeli jargon ini.  Ketua MUI Asrorun Ni'am Sholeh misalnya mengatakan bahwa momentum 1 Syawal 1445 H bisa dijadikan sebagai 'amul jama'ah atau tahun kebersamaan/tahun persaudaraan, sekaligus menjadi tahun rekonsiliasi nasional setelah Indonesia terfragmentasi dalam pilihan politik. Harapannya kelak akan terwujud bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Senada, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengajak masyarakat menjadikan Hari Raya Idulfitri 1445 H/2024 M sebagai sarana untuk memperkuat toleransi demi menjaga persatuan bangsa. Ia mengatakan, "Bangsa ini disatukan oleh keberagaman dan cara menjaganya adalah dengan memperkuat toleransi antarmasyarakat, salah satunya melalui momen Lebaran." Pertanyaan besarnya adalah tepatkah penggunaan jargon yang sarat dengan nilai-nilai moderasi tersebut? Apa yang semestinya dilakukan oleh bangsa ini pasca-Ramadan agar negeri yang sejahtera dan diberkahi bisa terwujud? Saksikan Live Discussion MuslimahNewsCom dengan tema: "Menyoal Momentum Idulfitri 1 Syawal 1445 H untuk Penguatan Proyek Moderasi" Jumat, 19 April 2024 19.30 WIB—selesai Narasumber: Ustazah Najmah Saiidah (Aktivis Muslimah) Pemandu: Hernani Sulistyaningsih Saksikan secara live di ruang Zoom. Link: https://bit.ly/LD_Momentum1445H Bisa saksikan secara langsung di Fanpage MuslimahNewsCom #Publikasi #LiveDiscussion
4442Loading...
16
KHATAM QURAN 60x DI RAMADAN Sehari dua kali khatam ============================== Penulis: Ustaz Rendy Saputra Dapat kabar dari Guru Quran kami, Doktor Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, bahwa beliau bikin sayembara saat ngisi kajian di STIBA Makassar. Sayembaranya adalah mengamalkan amalan Imam Syafi'i selama Ramadan, yaitu sehari 2x khatam, kalau berhasil, diumrohkan. Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i yang kita kenal dengan Imam Syafi’i yang terkenal sebagai salah satu ulama madzhab sebagaimana disebutkan oleh muridnya Ar-Rabi’ bin Sulaiman, كَانَ الشَّافِعِيُّ يَخْتِمُ القُرْآنَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ سِتِّيْنَ خَتْمَةً “Imam Syafi’i biasa mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadan sebanyak 60 kali.” Ditambahkan oleh Ibnu Abi Hatim bahwa khataman tersebut dilakukan dalam salat. (Siyar A’lam An-Nubala’, 10: 36). MasyaAllah Tabarakallah, tepat jelang adzan maghrib di hari terakhir bulan Ramadan, Saudara kita yang mulia, Akhina Yusran, menuntaskan mengkhatamkan 60x khatam Al-Qur'an. Karena sifatnya baru laporan di grup WA, maka hari ini guru kami Doktor Fakhrur, melakukan verifikasi dan validasi. Pada cara baca, ketepatan tajwid, dan bener nggak khatamnya 60x. MasyaAllah, setelah melalui interview 1 jam, ditambah juga dengan verifikasi para saksi yang membersamai kehidupan Yusran selama Ramadan, beliau benar-benar khatam 60x. Selama Ramadan tidak pegang HP di waktu takhasus, hanya pegang HP saat melaporkan progres Quran. Tidur hanya 3-4 jam. Tidak banyak berbincang, hanya dijeda salat, buka puasa, dan kembali lagi mengaji. Apa hikmah yang kita bisa petik? Bahwa amal para salafus sholih, amal orang-orang 'alim terdahulu, SANGAT MUNGKIN untum terjadi lagi di zaman ini. Maka, jika dahulu di zaman sahabat Nabi, ada yang menginfakkan seluruh hartanya, maka sangat mungkin di zaman ini, ada yang melakukan demikian. Jika ada amal shalih salaf salat qiyamullail tegak dalam sisa dua per tiga malam, atau jam 11 malam sampai subuh, maka hal itu bisa saja dilakukan hari ini. Mari kita BUKA KEMUNGKINAN diri kita, untuk melakukan amalan-amalan besar yang dulu pernah dilakukan sebelumnya. Di Masjid Ismuhu Yahya yang diasuh oleh Kiyai Een Adi Pratama Larisindo , sedang ditugaskan santri tilawah khatam sehari sekali. Semoga denyut tilawah Quran menjadi asbab turunnya keberkahan Allah untuk kita semua. Mari Surgakan Indonesia dengan Al-Qur:an. MasyaAllah Tabarakallah, URS [bebas dishare, dicopaste ke platform apapun, mari viralkan kebaikan] *** Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan Join us: https://t.me/komunitasmuslimah Grup Telegram Komunitas Muslimah: https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9 Saluran WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g
7610Loading...
17
Media files
5000Loading...
18
Pelaksanaan Syariat Islam Membawa Kemaslahatan bagi Kehidupan | Serba-serbi MMC Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi aktivitas mudik lebaran memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pergerakan ekonomi masyarakat. Hal senada juga disampaikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bagaimana islam memandang hal ini? Simak jawabannya dalam video berikut! https://youtu.be/QoDnJAb6UWs Jangan lupa share seluas-luasnya ya...
6550Loading...
19
*IKUTILAH!* *Challenge 40 Hari #HiduplahBersamaQuran (Batch #7)* Program menchallenge diri untuk makin dekat Al-Qur'an dan menjaga "interaksi" dengan Al-Qur'an Cara Daftar: 1. Bagikan poster dan caption info ini ke 10 kontak WA 2. Ketik "40 Hari" kirim ke wa.me/+6281228481155 Biaya Pendaftaran hanya Rp12.000 Fasilitas: 1. E-sertifikat bagi yang lulus challenge 40 Hari 2. File Tabel Mutabaah 3. Teman Belajar 4. Support Grup Online Mekanismenya, peserta akan diberikan tugas harian: 1. Ziyadah/Menambah Hafalan Mandiri 2. Murojaah Mandiri 3. Tilawah Al-Qur'an 4. Tadabbur Al-Qur'an 5. Menulis Ayat Al-Qur'an 6. Sedekah Subuh 7. Berselawat 8. Beristighfar 9. Posting Dakwah 10. Membaca Buku Islami Laporan di grup WA *bagi yang haid diganti dengan mendengarkan murotal ayat Al-Qur'an Pendaftaran ditutup 22 April 2024 Insyaallah kelas aktif 25 April 2024 /Khusus Muslimah/ *Berlaku sistem eliminasi apabila selama 1 Hari peserta tidak mengerjakan tugas *Apakah Anda tertantang ikut agenda ini? bila belum berminat, silakan bagikan kepada teman lainnya yang mungkin sangat berminat ikut agenda ini. Follow dan pantau info agenda lainnya di IG @hiduplahbersamaquran Mari sebarkan informasi ini semoga jadi amal saleh kita bersama. Aamiin
6971Loading...
20
Media files
6160Loading...
21
Media files
6230Loading...
22
Media files
4032Loading...
23
[LIVE] I Gen Z: Habis Lebaran Terus Apa? I Live React with Us – Eps. 144 Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu ‘aamin wa antum bi khair. Selamat hari raya Idul Fitri, Sobie Bestie!!! Gimana nih lebarannya, Sobie Bestie? Pada seneng nggak nih? Alhamdulillah, di momen lebaran ini kita bisa kumpul-kumpul ya sama keluarga, bisa silaturrahim, dan bahkan yang ada rizki lagi bisa memakai baju baru. Alhamdulillah… Iya, Sob. Merayakan lebaran memang merupakan sunnah Rasulullah. Bagaimanapun kondisi kita, kita harus senang menyambut Idul Fitri. Sebagaimana kondisi saudara kita nih yang ada di Palestina. Meski rumah-rumah para penduduk Gaza sudah hancur, gelak tawa keluarga sudah tiada, bahkan banyak yang menjadi yatim dan hidup sebatang kara. Jangankan baju baru, makanan saja sulit didapatkan. Tapi, saudara kita tetap berusaha menyambut Idul Fitri dengan bahagia dan teguh, menggemakan takbir, melaksanakan sholat Id, dan bermaaf-maafan. Begitupun di Tepi Barat, kaum muslimin justru semakin membanjiri Masjid Al-Aqsa di 10 malam terakhir Ramadhan. Saat Idul Fitri pun, mereka berbondong-bondong memenuhi Al-Aqsa dan menggemakan takbir! Enam bulan gempuran entitas Zionis bahkan bertahun-tahun, tidak akan mampu menghapuskan Ramadhan dan Idul Fitri pada diri kaum Muslimin di Gaza. Keimanan dan ketaqwaan Muslim Palestina sungguh sangat kokoh. Kaum Muslimin di Palestina tetap teguh menjaga masjid Al Aqsa dan tanah kaum Muslimin. Semoga kita yang ada di sini pun bisa memiliki keimanan seteguh mereka, menjadi Muslim yang semakin bertaqwa pasca Ramadhan. Sebagaimana tujuan puasa, yaitu agar kita bertaqwa. Dan kaum Muslimin di seluruh dunia pun bisa ikut serta menjaga Al-Aqsa karena itu bukan hanya masjid orang Palestina, tapi masjid kaum Muslimin. Gimana ya cara menjaga ketaqwaan pasca Ramadhan? Soalnya kayak susah bangeeeettt. Pasca Ramadhan, gak jarang orang kayak balik ke settingan sebelum Ramadhan, kembali sibuk pada urusan duniawi aja. Yuk langsung aja kita bahas di Live React with Us Episode 144 dengan tema “Gen ZWI: Habis Lebaran, Terus Apa?” bersama: - Kak Noval - Kak Kqsna Sabtu, 13 April 2024 Pukul 18.30 WIB Link Streaming: https://youtube.com/live/LWUOtSpp4y8?feature=share https://youtube.com/live/LWUOtSpp4y8?feature=share https://youtube.com/live/LWUOtSpp4y8?feature=share Hanya di Channel YouTube Muslimah Media Center
5971Loading...
24
Finish ibadah bukan 1 Syawal Finish ibadah bukan Idulfitri Finish ibadah adalah firman Allah dalam surah Al-Hijr ayat terakhir. “Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kematian.” - Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله -
6670Loading...
25
🔴 Sedang Berlangsung Live Discussion Fanpage MuslimahNewsCom . "Idulfitri 1445 H, Momentum Umat dan Negara Kembali kepada Sistem Islam Penjaga Fitrah Generasi" . Jumat, 12 April 2024 19.30 WIB—selesai . Narasumber: Ustazah Iin Eka Setiawati (Pengamat Kebijakan Publik) Pemandu: Ika Mawarningtyas . 📸 Tonton langsung di Fanpage: https://www.facebook.com/share/v/G39uvRRa7xEsusAi/?mibextid=xkVqcJ
6510Loading...
26
Media files
3091Loading...
27
[Publikasi Diskusi] Mudik Lebaran 2024 kali ini adalah mudik termeriah sepanjang sejarah. Mengutip laman Indonesia Baik milik Kominfo, survei menyatakan momen mudik Lebaran 2024 menjadi yang termeriah sepanjang sejarah jika melihat jumlah pemudik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Bagaimana tidak, diproyeksikan mudik akan membawa pergerakan secara nasional sebanyak 193,6 juta orang. Angka ini menjadi rekor tertinggi dibanding mudik pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya dengan persentase 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia. Di sisi lain, mudik masih menyisakan problem yang cukup besar. Mudik masih minim keamanan dan kenyamanan terutama bagi perempuan dan anak-anak. Masih banyak sarana dan pra sarana yang jauh dari kata layak. Angka kecelakaan moda transportasi pun masih tinggi. Jalan tol yang rusak dan rawan kecelakaan, masih mewarnai mudik kali ini. Lantas, bagaimana kita menyikapi hal tersebut? Saksikan Live Discussion MuslimahNewsCom dengan tema: "Idulfitri 1445 H, Momentum Umat dan Negara Kembali kepada Sistem Islam Penjaga Fitrah Generasi" . Jumat, 12 April 2024 19.30 WIB—selesai . Narasumber: Ustazah Iin Eka Setiawati (Pengamat Kebijakan Publik) Pemandu: Ika Mawarningtyas . Saksikan secara live di ruang Zoom. Link: https://bit.ly/LD_Fitrah . Bisa saksikan secara langsung di Fanpage MuslimahNewsCom . #Publikasi #LiveDiscussion
3800Loading...
28
Nikmati Hari Rayanya, Renungkan Pula Hakikatnya ============================== Penulis: Ustaz Arief B. Iskandar Alhamdulilllah. Tiba saatnya kita merayakan Hari Raya Idulfitri 1445 H. Sebagian orang menyebut Hari Raya Idulfitri sebagai Hari Kemenangan. Menang melawan hawa nafsu. Menang melawan setan. Menang melawan setiap kecenderungan dan perilaku menyimpang. Inilah yang sepantasnya dirayakan oleh orang yang berpuasa. Karena itu, Hari Raya bukanlah diperuntukkan bagi mereka yang memiliki segala hal yang serba baru. Baju baru, perhiasan baru, kendaraan baru, atau rumah baru. Hari Raya hanya layak dipersembahkan kepada mereka yang ketaatannya baru (bertambah). Dalam bahasa sebagian ulama dinyatakan: لَيْسَ الْعَيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ إِنَّمَا الْعِيْدُ لِمَنْ طَاعَتُهُ تَزِيْدُ Hari Raya bukanlah untuk orang yang mengenakan segala sesuatu yang serba baru. Hari Raya hanyalah untuk orang yang ketaatannya bertambah. Dengan kata lain, pascapuasa seorang Muslim selayaknya menyandang predikat takwa. Laallakum tattaquun. (QS al-Baqarah [2]: 183). Tentu takwa yang bertambah sempurna. Takwa yang makin paripurna. Takwa yang sebenarnya (haqqa tuqaatih). (QS Ali Imran [3]: 102). Mereka inilah yang layak bergembira di  Hari Raya. Demikian sebagaimana dinyatakan oleh sebagian ulama: لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ إِنَّمَا الْعِيْدُ لِمَنْ تَقْوَاهُ يَزِيْدُ Hari Raya bukanlah untuk orang yang mengenakan segala sesuatu yang serba baru. Hari Raya hanyalah untuk orang yang ketakwaannya bertambah. Salah satu definisi takwa yang sebenarnya dinyatakan oleh Imam al-Hasan. Kata Imam al-Hasan, sebagaimana dikutip oleh Imam ath-Thabari di dalam tafsirnya: Kaum yang bertakwa adalah mereka yang senantiasa takut terjerumus pada apa saja yang telah Allah haramkan atas mereka dan menunaikan apa saja yang telah Allah wajibkan kepada mereka. (Ath-Thabari, Jaami al-Bayaan fii Tawiil al-Quraan, 1/232). Orang yang layak bergembira pada Hari Raya sejatinya juga bukanlah orang yang berpakaian serba halus (seperti sutra; mahal), tetapi mereka yang memahami jalan meraih rida-Nya. Demikian sebagaimana kata sebagian ulama: لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الرَّقِيْقَ إِنَّمَا الْعِيْدُ لِمَنْ عَرَفَ الطَّرِيْقَ Hari Raya bukanlah untuk orang yang mengenakan pakaian yang serba halus (mahal). Hari Raya hanyalah untuk orang yang memahami jalan (untuk meraih rida-Nya). Satu-satunya jalan untuk meraih rida-Nya tidak lain adalah takwa. Muslim yang bertakwa tentu .uslim yang senantiasa taat kepada Allah SWT dan menjauhi maksiat kepada-Nya. Saat setiap hari seorang muslim mampu untuk selalu taat dan menjauhi maksiat, saat itulah hari rayanya yang sesungguhnya. Demikian, sebagaimana kata Imam Ibnu al-Mubarak rahimahullah: كل يوم لا أعصى الله فيه فهو يوم عيد Setiap hari yang di dalamnya aku tidak bermaksiat kepada Allah, itulah hari raya [bagiku]. (Al-Mawardi, Adab ad-Dunyaa' wa ad-Diin, I/131). Alhasil, semoga kita bisa berhari raya setiap hari. Hari-hari yang di dalamnya kita tidak bermaksiat kepada Ilahi Rabbi. Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah 'alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib. Sumber: telegram Ustaz Arief B. Iskandar *** Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan Join us: https://t.me/komunitasmuslimah Grup Telegram Komunitas Muslimah: https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9 WA Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g
5811Loading...
29
Media files
4640Loading...
30
Jaga Adab Anak Saat Lebaran =========================== Oleh: Mohammad Fauzil Adhim ⁣ Selama satu bulan belajar menahan diri, jangan biarkan berguguran saat anjangsana anjangsini. Adab anak perlu dijaga. Usia kanak-kanak adalah saatnya untuk belajar adab, termasuk adab bertamu dan bahkan adab terhadap makanan itu sendiri. Ajari anak agar tidak menghambur-hamburkan makanan, tidak pula menyia-nyiakan. ⁣ Kita perlu gembirakan anak di hari raya ini. Bukankah Idulfitri hari raya berbuka ketika orang kembali makan-makan? Jika mampu sediakanlah makanan yang disukai anak. Yang terbaik tentu saja makanan kesukaan anak sekaligus thayyib (bersih, baik, tidak merusak kesehatan). Pada saat yang sama kita ajari anak adab terhadap makanan. ⁣ Sebelum usia tujuh tahun, apakah anak sudah bisa diajari adab bertamu serta adab terhadap makanan? Justru ini waktu terbaiknya. Ini saat-saat berharga yang terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Di masa ini kita perlu mengembangkan kebaikan anak pada diri anak-anak kita. Menjauhi perilaku tabdzir (menghambur-hamburkan, menyia-nyiakan makanan), belajar sikap dermawan, menghormati hak anak lainnya maupun orang dewasa di sekitarnya merupakan sebagian di antara kebaikan yang perlu kita kembangkan. ⁣ Tidak jarang terjadi anak mengambil makanan dan baru digigit sedikit, sudah diletakkan di meja atau bahkan membuangnya di lantai, lalu mengambil kembali makanan yang sama atau makanan lain. Anak melakukannya berulang-ulang sementara orang tua membiarkan perilaku tersebut tanpa mencegahnya. Ia mengambil banyak, tetapi bukan untuk dimakan dengan baik. ⁣ Inilah di antara perilaku yang perlu kita luruskan. Ingat, usia 2 tahun pun anak bisa mulai menyimpang dari al-fithrah. Tugas kita memperbaiki segera agar tidak makin jauh berbelok. Kita mengingatkan, mendidikkan anak dan mewasiatkan kebaikan kepadanya sebagai bagian dari ishlahul fithrah (إِصْلَاحُ الْفِطْرَةِ) alias memperbaiki fithrah pada diri anak. ⁣ Jika orang tuanya lalai, kita dapat beramal saleh mengingatkan. Ini bukanlah soal makanan, tetapi ini tentang muslimin di masa yang akan datang. Kita bisa mengingatkan dan menasihati anak dengan memperhatikan sekurangnya tiga hal. Pertama, mengedepankan itikad baik. Tawarkan makanan itu dengan membungkuskan bila perlu. Kedua, ajarkan adab makan serta adab terhadap makanan itu sendiri. Bisa dimulai dari yang umum. Didikan bahwa semua itu dilakukan dalam rangka meraih rida Allah; menjadikan Allah Taala senang kepada kita. Ketiga, sedapat mungkin jaga perasaan orang tua sekaligus menunjukkan bahwa ini hubungannya bukan dengan mereka semata, tetapi sebagai bagian dari tanggung-jawab menyiapkan generasi untuk kejayaan umat di masa yang akan datang. Sudah menjadi tugas kita untuk saling mengingatkan. ⁣ Satu lagi. Jika anak sangat tertarik dengan salah satu atau sebagian sajian tuan rumah, hendaklah mengajarkan kepada anak untuk meminta izin serta mengambilnya baik-baik di hadapan tuan rumah. Bukan begitu tuan rumah masuk, cepat-cepat mengambilnya agar tidak ketahuan. Ini bukanlah perilaku yang baik. Ini mengajari anak untuk berbohong dan melakukan tipu daya, termasuk kepada orang tuanya sendiri. *** Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan Join us: https://t.me/komunitasmuslimah Grup Telegram Komunitas Muslimah: https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9 WA Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g
6540Loading...
31
Media files
4850Loading...
32
Segenap Admin Channel Muslimah mengucapkan SELAMAT IDULFITRI 1445 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَا وَ مِنْكُمْ صِيا منا وَ صِيَامكم كُلُّ عَامٍ  وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ  Semoga kita istikamah terus berjuang meraih predikat takwa dan tetap semangat dalam melanjutkan perjuangan dakwah dalam rangka mewujudkan kemuliaan Islam dan kaum muslimin. *** Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan Join us: https://t.me/komunitasmuslimah Grup Telegram Komunitas Muslimah: https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9 WA Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g
5850Loading...
33
Media files
4870Loading...
34
[LIVE] Ramadhan Akan Berakhir, Takwa Harus Terpatri | Taman Surga Eps. 23 Tak terasa Ramadhan akan segera meninggalkan kita. Puasa akan berganti berbuka dan yang tersisa hanyalah takwa. Puasa Ramadhan dijalankan umat Islam selama sebulan penuh memang seharusnya dapat melahirkan pribadi-pribadi yang bertakwa, yang menjauhkan diri dari kemaksiatan dan sibuk dalam beramal shalih. Begitulah umat Islam seharusnya pasca puasa. Hanya saja selepas Ramadhan tak jarang kita menemukan fenomena di mana umat Islam kembali melakukan kemaksiatan. Semangat beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan beramal shalih kembali kendor. Yang paling tampak, tayangan-tayangan di media sosial bersih dari nuansa islami selepas Ramadhan. Sebaliknya, media kembali dipenuhi tayangan-tayangan bernuansa materialistik. Sungguh merawat ketakwaan pasca Ramadhan adalah perkara penting. Hanya saja apakah cukup membentuk dan menjaga ketakwaan pada level individu saja? Apakah mungkin ketakwaan pada level individu terwujud secara sempurna tanpa disertai ketakwaan pada level negara? Apa yang harus dilakukan umat Islam hari ini untuk mewujudkan ketakwaan paripurna dalam kehidupan? Ikuti diskusinya dalam Live Taman Surga dengan tema, "Ramadhan Akan Berakhir, Takwa Harus Terpatri” Bersama Narasumber: Ustadzah Kafiyah Nikmah Host: Kak Rezki Selasa, 09 April 2024 Pukul 16.00 WIB Link streaming: https://youtube.com/live/3Swad_SM-Ak?feature=share https://youtube.com/live/3Swad_SM-Ak?feature=share https://youtube.com/live/3Swad_SM-Ak?feature=share Saksikan hanya di Channel Muslimah Media Center! Yuk, ikut ramaikan dan sebarkan informasi ini sebanyak-banyaknya agar menjadi amal shalih kita bersama!
4911Loading...
35
Media files
3440Loading...
36
#Video Maksimalkan Detik Terakhir Bersama Ramadan 🎙Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah *** Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan Join us: https://t.me/komunitasmuslimah Grup Telegram Komunitas Muslimah: https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9 Saluran WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g
4610Loading...
37
Media files
3511Loading...
38
SEPUTAR FIQIH LEBARAN ======================= Penulis: KH. M. Shiddiq Al-Jawi Banyak di antara umat Islam yang menganggap Idul Fitri sekadar makan-makan, hura-hura. Padahal banyak persoalan hukum terkait Idul Fitri atau lebaran ini. Maka, seharusnya sebagai seorang Muslim mengetahui persoalan fiqih seputar masalah tersebut. Fiqih Lebaran di sini maksudnya adalah sejumlah hukum syara’ yang terkait dengan hari raya Idul Fitri, baik sebelum, pada saat, maupun sesudah shalat Idul Fitri. Berikut ini di antara hukum-hukum syara’ tersebut: (1). Diwajibkan secara fardhu kifayah untuk melakukan rukyatul hilal bulan Syawal pada saat maghrib malam ke-30 bulan Ramadhan. Hal ini karena menurut ulama empat mazhab rukyatul hilal inilah yang merupakan sebab syar’i bagi pelaksanaan shalat Idul Fitri, termasuk hukum-hukum lain yang terkait, seperti zakat fitrah dan takbiran pada malam Idul Fitri. Sabda Rasulullah SAW, ”Berpuasalah kamu karena melihat hilal [Ramadhan], dan berbukalah kamu (beridul fitrilah) karena melihat hilal [Syawwal]…” (HR Bukhari no 1810; Muslim no 1080). (2). Diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah pada malam Idul Fitri bagi yang mempunyai kelebihan makanan pada malam itu, meski dibolehkan menyegerakan mengeluarkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan. Zakat fitrah berupa makanan pokok dengan takaran satu sha’ (sekitar 2,5 kg), bukan berupa uang. Demikian menurut jumhur ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah. (AlMudawwanah alKubra, 1/392; AlMajmu’, 6/112; AlMughni, 7/295). Zakat fitrah dibagikan kepada siapa? Ada dua pendapat; pertama, kepada seluruh mustahiq zakat dari delapan golongan. Ini pendapat jumhur ulama empat mazhab. Kedua, khusus kepada kaum miskin saja. Ini pendapat sebagian ulama, seperti Ibnul Qayyim. Yang rajih, pendapat jumhur. (Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, 2/387). (3). Disunnahkan takbiran sejak malam Idul Fitri, baik di rumah atau di jalan menuju lapangan/masjid, hingga keluarnya imam untuk mengimami shalat Idul Fitri. Dalam lafal takbir ini dibolehkan bertakbir dua kali “allahu akbar allahu akbar dst” dan boleh juga tiga kali “allahu akbar allahu akbar allahu akbar dst”. (Imam Nawawi, Al Adzkar An Nawawiyyah, hlm. 237). Dalil bertakbir dua kali adalah atsar dari Ibnu Mas’ud ra, dia bertakbir, ”Allahu akbar allahu akbar, laa ilaaha illallahu wallaahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd.” (Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah, 2/168). Namun dari Ibnu Mas’ud ra juga, bahwa beliau bertakbir sebanyak tiga kali (Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah, 2/165). Kedua sanad hadits tersebut sama-sama shahih, sebagaimana penjelasan Syeikh Nashiruddin Al Albani dalam kitabnya Irwaul Ghalil juz 3 hlm. 125. Jadi berlebihan kiranya kalau ada yang membid’ahkan lafal takbir sebanyak tiga kali. Imam Shan’ani berkata, ”Terdapat tatacara takbir yang bermacam-macam dari para imam. Ini menunjukkan adanya kelonggaran (tawassu’ah) dalam urusan ini.” (Subulus Salam, 3/247). (4). Disunnahkan mandi pada pagi hari sebelum shalat Idul Fitri, juga makan sebelum keluar rumah, dan berjalan menuju lapangan tempat shalat (mushala). Dari Sa’id bin Musayyab, dia berkata, ”Sunnah Idul Fitri ada tiga; yaitu berjalan menuju lapangan tempat shalat (mushala), makan sebelum keluar rumah, dan mandi.” Kata Syeikh Nashiruddin Al Albani dalamIrwaul Ghalil, 3/104, “Sanad riwayat tersebut shahih.” (Sa’id Al Qahthani, Shalatul ‘Iedain, hlm. 12). (5). Disunnahkan memakai wewangian dan bersiwak, sebagaimana perkataan Ibnu Abbas mengenai adab shalat Jumat, ”Jika ada wewangian, maka gunakanlah wewangian dan juga bersiwaklah.” (HR Ibnu Majah, 1/326). Kata Imam Ibnu Qudamah, “Jika ini disyariatkan untuk shalat Jumat, maka untuk shalat Ied tentu lebih utama.” (Ibnu Qudamah, Al Mughni, 3/257). (6). Disunnahkan memakai pakaian terbaik pada Idul Fitri. Imam Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan bahwa Imam Ibnu Abi Dunya dan Imam Baihaqi telah meriwayatkan dengan sanad sahih bahwa Ibnu Umar ra memakai pakaiannya yang terbaik pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. (Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Bari, 2/439).
4061Loading...
39
(7). Disunnahkan pergi ke lapangan tempat shalat (mushala) melalui satu jalan dan pulang melalui jalan lain. Karena demikianlah apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. (HR Bukhari no 986). (8). Disunnahkan secara sunnah muakkadah untuk shalat Idul Fitri. Inilah pendapat madzhab Syafi’i yang menurut kami paling kuat mengenai hukum shalat Idul Fitri/Adha di antara tiga pendapat ulama yang ada; pertama, hukumnya fardhu kifayah. Ini pendapat Imam Ahmad. Kedua, hukumnya fardhu ‘ain. Ini pendapat Imam Abu Hanifah dan satu versi riwayat dari pendapat Imam Ahmad. Ketiga, hukumnya sunnah, tidak wajib. Ini pendapat Imam Malik dan mayoritas para shahabat Imam Syafi’i. (Sa’id Al Qahthani, Shalatul ‘Iedain, hlm. 7). (9). Disunnahkan shalat Idul Fitri di lapangan (mushala), namun boleh juga mengerjakannya di masjid meski yang lebih afdhal adalah di lapangan. Hal ini karena Rasulullah SAW melakukan shalat Idul Fitri dan Idul Adha di mushala, yakni tempat lapang yang jaraknya seribu hasta dari pintu masjid Nabawi di Madinah. (HR Bukhari no 956, Muslim no 889, dari Abu Said Al Khudri ra). (10). Tidak disyariatkan shalat apa pun sebelum dan sesudah shalat Idul Fitri. Dalilnya, hadits Ibnu Abbas ra bahwa Nabi SAW keluar pada Idul Fitri dan melakukan shalat Idul Fitri dua rakaat dan beliau tidak melakukan shalat sebelum dan sesudahnya. Nabi SAW saat itu bersama Bilal.” (HR Bukhari no 989; Muslim no 884). (11) Tidak disyariatkan adzan dan juga iqamah dalam shalat Idul Fitri/Adha. Dalilnya hadits dari Jabir bin Samurah ra, dia berkata. ”Saya pernah shalat Idul Fitri dan Idul Adha bersama Nabi SAW tak hanya sekali atau dua kali, dan shalat tersebut tanpa adzan dan juga tanpa iqamah.” (HR Muslim, no 887). (12). Disyariatkan khutbah setelah selesainya shalat Idul Fitri. Para ulama berbeda pendapat apakah khutbahnya itu dua kali khutbah seperti khutbah Jumat ataukah hanya sekali khutbah. Fuqaha empat mazhab sepakat khutbah Ied itu dua khutbah seperti khutbah Jumat. Bahkan Imam Ibnu Qudamah dan Ibnu Hazm menegaskan dalam masalah ini sesungguhnya para fuqaha tak berbeda pendapat. (Abdurrahman Jazairi, Al Fiqh ‘Ala Al Mazahib Al Arba’ah, 1/238). Namun sebagian fuqaha berpendapat khutbah Ied hanya satu khutbah, bukan dua khutbah. Inilah pendapat Imam Syaukani, Imam Shan’ani, dan lain-lain. (Imam Syaukani, Nailul Authar, hlm. 695; Imam Shan’ani, Subulus Salam, 2/679). Pendapat yang rajih, khutbah Ied dilaksanakan dua kali, bukan satu kali. (Mahmud ‘Uwaidhah, Al Jami’ li Ahkam As Shalah, 2/177). (13) Dibolehkan mengucapkan selamat (tahniah) setelah shalat Ied, dengan ucapan, ”Taqabbalallahu minnaa wa minka/minkum.” (semoga Allah menerima amal kami dan amal Anda). (Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Bari, 2/446). Memulai mengucapkan selamat adalah boleh, namun menjawabnya wajib. (Ibnu Taimiyyah, Majmu’ul Fatawa, 24/253).Wallahu a’lam. [] Sumber: Wadah Aspirasi Muslimah *** Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan Join us: https://t.me/komunitasmuslimah Grup Telegram Komunitas Muslimah: https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9 Saluran WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g
3961Loading...
Ulama salaf saleh banyak memberikan contoh atas akhlak dan adab yang baik kepada kita. Salah satu akhlak mulia mereka adalah tidak membalas celaan, caci maki, dan olok-olok. Ulama tidak melayani celaan, justru mereka memaafkan. #Nafsiyah -- Tidak Membalas Celaan https://muslimahnews.net/2024/04/28/29134/ -- Muslimah News, NAFSIYAH — Ulama salaf saleh banyak memberikan contoh atas akhlak dan adab yang baik kepada kita. Salah satu akhlak mulia mereka adalah tidak membalas celaan, caci-maki, dan olok-olok. Ulama tidak melayani celaan, justru mereka memaafkan. Ada ucapan seorang ulama, yakni Waki’ rahimahullah, “Seorang laki-laki mencela Imam Waki’ rahimahullah, tetapi beliau tidak merespons sama sekali. Beliau ditanya, ‘Mengapa engkau tidak membalas celaan itu?’ Beliau menjawab, ‘Untuk apa kita belajar agama kalau begitu?’” (Raudhatul ‘Uqala, hlm. 166). Kemudian, ada yang mencela Asy-Sya’biy rahimahullah, beliau berkata, “Apabila engkau benar, semoga Allah mengampuni aku. Apabila engkau berdusta, semoga Allah mengampuni engkau.” (Al-‘Aqdul Farid, hlm. 276). Sikap di atas merupakan sikap yang ditunjukkan oleh para ulama saat menghadapi celaan. Kita pun mengetahui bahwa kekasih Allah Swt., yaitu Nabi saw. juga pernah dicela dengan diberikan julukan yang jelek. Allah Swt. berfirman, “Orang-orang kafir berkata, ‘Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta.’” (QS Sad: 4). -- Tidak Semua Manusia Menyukai Kita -- Kita tidak bisa menjamin semua manusia akan menyukai kita. Kita pun tidak bisa meminta semua manusia memuji, serta tidak ada satu pun yang mencela. Imam Syafi’i pernah mengatakan, “Setiap orang pasti ada yang mencintai dan ada yang membenci. Hal tersebut pasti terjadi, maka hendaklah selalu bersama orang-orang yang taat kepada Allah.” (Mawa’idh Imam Stafi’i). Saudariku, tidak perlu memedulikan dan merespons celaan sama sekali. Ibnu Hazm rahimahullah berkata, “Barang siapa yang menyangka ia bisa selamat dari celaan manusia dan cercaan mereka, maka ia adalah orang gila.” (Al-Akhlaaq wa As-Siyar fi Mudawaatin Nufuus, hlm.17). Sementara itu, puncak akhlak dari ulama salaf saleh ialah berusaha memaafkan dan hal ini membutuhkan jiwa yang besar. Firman-Nya, “Jika kalian membalas, maka balaslah yang setimpal. Akan tetapi, bila kalian bersabar, maka itu lebih baik bagi orang-orang yang bersabar.” (QS An-Nahl: 126). Pada surah yang lain, “Maafkan dan ampuni (lapangkan dada)! Apakah engkau tidak ingin diampuni oleh Allah?” (QS An-Nur: 22). -- Tidak Boleh Menghina Orang Lain -- Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah Swt. melarang dari perbuatan sikhriyyah terhadap manusia, yaitu sikap merendahkan orang lain dan menghina mereka. Seperti dalam hadis, ‘Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang.’” Sabda Nabi saw, “Cukuplah seseorang berbuat keburukan jika ia merendahkan saudaranya sesama muslim.” (HR Muslim). Sesungguhnya kita tidak mengetahui hakikat seseorang. Bisa jadi orang yang dicela itu lebih mulia di sisi Allah Swt. karena lebih banyak amal kebaikannya dan bertakwa. Tidak ada jaminan seseorang akan selalu baik kondisinya dari orang lain. Orang yang kaya bisa saja mendadak hilang hartanya. Orang yang memiliki jabatan tinggi pun bisa melengser seketika. Orang yang mulia kedudukannya bisa juga nanti direndahkan masyarakat. Oleh karenanya, tidak pantas seseorang jemawa, merasa dirinya lebih baik dari orang lain, lalu mencela dan merendahkannya. Jika pengemban dakwah dihadapkan pada celaan para pencela karena aktivitas dakwahnya, sungguh mereka (pengemban dakwah) ialah orang yang beruntung. Ini karena mereka berbuat amal saleh, bukan amal salah. Allah akan mengganjar dengan pahala atas kesabaran mereka dalam dakwah. Sebaliknya, sungguh merugi bagi para pencela, karena Allah pasti membalas mereka dengan balasan yang buruk. Semoga Allah Swt. senantiasa menjaga lisan dan perbuatan kita dari mencela dan merendahkan orang lain. Wallahualam bissawab. [MNews/Rindy-YG]
Mostrar todo...
Simak Kajian Online Share Kajian Muslimah di YouTube https://www.youtube.com/live/O1T5Qqqw7-A?si=gGEULvd29gTKv2Rl
Mostrar todo...

[Publikasi Diskusi] Hasil survei skrining kesehatan jiwa peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) RS vertikal per Maret 2024 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan banyak calon dokter spesialis mengalami masalah kesehatan mental. Bahkan 3,3% dokter PPDS yang menjalani skrining teridentifikasi ingin bunuh diri atau melukai diri sendiri. Angka tersebut didapatkan dari analisis kesehatan jiwa calon dokter spesialis di 28 RS vertikal pendidikan bagi 12.121 PPDS. Survei dilakukan Kementerian Kesehatan RI di 21, 22, dan 24 Maret 2024. Jika diperinci lebih lanjut, ada 2.716 PPDS yang mengalami gejala depresi, 1.977 di antaranya mengalami depresi ringan, 486 depresi sedang, 178 orang mengeluh depresi sedang sampai berat, dan 75 orang mengalami depresi berat. (Detik health) Hasil survei skrining tersebut tentu saja menimbulkan reaksi beragam. Masyarakat terkejut dan bertanya-tanya, mengapa bisa demikian? Bukankah sejatinya tugas dokter untuk mengobati dan membantu pasien? Namun, ternyata dalam proses pendidikannya banyak mengalami gangguan mental. Sebagian berpendapat bahwa itu hal yang wajar ketika hidup pada era kapitalisme sekuler ini. Lantas, bagaimana kita menyikapi hal tersebut? Saksikan Live Discussion MuslimahNewsCom dengan tema: "Gangguan Mental Calon Dokter Spesialis, Problem Sistem Kesehatan dan Pendidikan" Jumat, 26 April 2024 19.30 WIB—selesai Narasumber: 1. Ustazah dr. Zulfatmah, Sp.OG., M.Kes. (Dokter spesialis obstetri dan ginekologi) 2. Ustazah Dr. Rini Syafri (Pengamat Kebijakan Publik) Pemandu: Ika Mawarningtyas Saksikan secara live di ruang Zoom. Link: https://bit.ly/LD_Gangguan Bisa saksikan secara langsung di Fanpage MuslimahNewsCom #Publikasi #LiveDiscussion
Mostrar todo...
"Gangguan Mental Calon Dokter Spesialis, Problem Sistem Kesehatan dan Pendidikan"

*IKUTILAH!* Agenda #HiduplahBersamaQuran Menulis Ayat Al-Qur'an Juz 30 (Batch #4) Gerakan 1 Hari Menulis* 1 Ayat Al-Qur'an *Menulis/menyalin Ayat Al-Qur'an, arti per kata dan terjemah lengkapnya Dapatkan pengalaman menuliskan ayat Al-Qur'an Juz 30. Bagi yang ingin mendapatkan wadah untuk memudahkan 1 hari menulis 1 ayat Al-Qur'an segera daftarkan diri Anda Biaya Pendaftaran *Best choice* •Early bird Pendaftaran tanggal 25 April—15 Mei 2024 Rp15.000,- •Normal Pendaftaran tanggal 16—18 Mei 2024 Rp30.000,- Fasilitas: 1. e-sertifikat bagi yang selesai menulis ayat Al-Qur'an Juz 30 2. File Tabel Mutabaah 3. Teman Belajar 4. Support Grup Online Cara Daftar: 1. Bagikan informasi ini dan captionnya ke 10 kontak WA 2. Ketik "Ikut Nulis" kirim ke wa.me/+6281228481155 Pendaftaran ditutup pada 18 Mei 2024 Insyaallah kelas dimulai pada 20 Mei 2024 /Khusus Muslimah/ Follow IG @hiduplahbersamaquran *Berlaku sistem eliminasi apabila selama 7 Hari berturut-turut tidak mengerjakan tugas *Apakah Anda tertantang ikut agenda ini? bila belum berminat, silakan bagikan kepada teman lainnya yang mungkin berminat ikut agenda ini. Mari sebarkan informasi ini semoga jadi amal salih kita bersama. Aamiin
Mostrar todo...
Share on WhatsApp

WhatsApp Messenger: More than 2 billion people in over 180 countries use WhatsApp to stay in touch with friends and family, anytime and anywhere. WhatsApp is free and offers simple, secure, reliable messaging and calling, available on phones all over the world.

Repost from #SosmedForDakwah
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), sungguh bagi dia kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkan dirinya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124). #SosmedForDakwah *** Mari sebarluaskan dan dapatkan konten dakwah lainnya di telegram https://t.me/SosmedForDakwah
Mostrar todo...
👍 5
Repost from #SosmedForDakwah
⚠️ *HARI INI PENDAFTARAN TERAKHIR* ⚠️ *IKUTILAH!* *Challenge 40 Hari #HiduplahBersamaQuran (Batch #7)* Program menchallenge diri untuk makin dekat Al-Qur'an dan menjaga "interaksi" dengan Al-Qur'an Cara Daftar: 1. Bagikan poster dan caption info ini ke 10 kontak WA 2. Ketik "40 Hari" kirim ke wa.me/+6281228481155 Biaya Pendaftaran hanya Rp12.000 Fasilitas: 1. E-sertifikat bagi yang lulus challenge 40 Hari 2. File Tabel Mutabaah 3. Teman Belajar 4. Support Grup Online Mekanismenya, peserta akan diberikan tugas harian: 1. Ziyadah/Menambah Hafalan Mandiri 2. Murojaah Mandiri 3. Tilawah Al-Qur'an 4. Tadabbur Al-Qur'an 5. Menulis Ayat Al-Qur'an 6. Sedekah Subuh 7. Berselawat 8. Beristighfar 9. Posting Dakwah 10. Membaca Buku Islami Laporan di grup WA *bagi yang haid diganti dengan mendengarkan murotal ayat Al-Qur'an Pendaftaran ditutup 22 April 2024 Insyaallah kelas aktif 25 April 2024 /Khusus Muslimah/ *Berlaku sistem eliminasi apabila selama 1 Hari peserta tidak mengerjakan tugas *Apakah Anda tertantang ikut agenda ini? bila belum berminat, silakan bagikan kepada teman lainnya yang mungkin sangat berminat ikut agenda ini. Follow dan pantau info agenda lainnya di IG @hiduplahbersamaquran Mari sebarkan informasi ini semoga jadi amal saleh kita bersama. Aamiin
Mostrar todo...
Share on WhatsApp

WhatsApp Messenger: More than 2 billion people in over 180 countries use WhatsApp to stay in touch with friends and family, anytime and anywhere. WhatsApp is free and offers simple, secure, reliable messaging and calling, available on phones all over the world.

👍 5