KajianChannel

إنّ الله ذاكر من ذكره ، وزائد من شكره ، ومعذّب من كفره Allah pasti ingat siapa yang mengingat-Nya, Menambah nikmat yg bersyukur pada-Nya & Mengazab yg kufur pada-Nya

Syaikh Shalih al-Ushaimiy hafizhahullah : “Karena sedikit ilmu dibarengi adab yang baik akan bermanfaat dan menjadikan orang mulia. Sedangkan banyak ilmu namun kurang adab, tidak bermanfaat dan tidak menjadikan orang mulia.”

من صفاتِ المؤمن أن يكونَ عند النعماءِ مِن الشاكِرين وعندَ البلاءِ من الصّابرين Di antara sifat seorang Mukmin : Bersyukur saat dalam kenikmatan, dan bersabar saat mengalami ujian & cobaan

Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Utsman Sindiy hafizhahullah : “مَنْ لَمْ يَتَوَاضَعْ لِلْحَقِّ لَا يَصِلُِ إِلَيْهِ “Siapa yang tidak mau tunduk kepada kebenaran tidak akan sampai kepadanya.”

Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahillah, “Memiliki pengetahuan, ilmu, pemahaman dan fikih; merupakan sebab yang baik untuk mendapat hidayah. Namun semua ini tidaklah cukup. Inilah yang hendaknya menjadikan seorang mukmin hati-hati, tidak terpedaya dengan ilmu dan pemahamannya. Hendaknya seorang mukmin selalu dan senantiasa minta kepada Allah tegar di atas kebenaran dan petunjuk menuju kebenaran.”

‏" خِذْلَانُ المُؤْمِنِ حَرَامٌ شَدِيْدُ التَّحْرِيْمِ " . [ فَـيْـضُ الـقَـدِيْـرِ (٤٧١/٥) ] "Tindakan khianat terhadap seorang mukmin adalah haram yang betul-betul diharamkan." (AlImam Munawi rahimahulllah )

Syaikh Abdul Muhsin al-Qasim hafizhahullah, “Termasuk akhlak buruk adalah sibuk menyebutkan keburukan orang lain.”

Syaikh Abdul Muhsin al-Qasim hafizhahullah, Manusia itu dekat dengan kemaksiatan dan kelalaian. Kesalahan adalah suatu keniscayaan. Kesalahan yang layak dicela adalah ketika tidak mau bertaubat dan terus-menerus berbuat dosa. Siapa yang melakukan dosa, hendaklah segera menghapusnya dengan banyak istighfar dan menambah amal kebaikan.

Ibnul Qayyim rahimahullah, “Maksiat memiliki dampak buruk dan tercela, diantaranya : hilangnya ilmu. Karena ilmu merupakan cahaya yang Allah masukkan ke dalam hati, dan maksiat memadamkan cahaya tersebut.”

*Tips Mengendalikan Hawa Nafsu dari Imam al-Ghazali* 1. Jangan ikuti kemauannya. Ibarat binatang, kalau tidak diberi makanan dia akan lemas. Nafsu pun demikian jika tidak diikuti kemauannya. 2. Sibukkan waktu dengan ibadah dan amal shaleh. Ibarat binatang, kalau sudah tidak diberi makan, lalu diberi beban yang berat, dia akan tunduk dan tidak akan kuat berontak lagi. 3. Mohon pertolongan kepada Allah SWT. Karena rahmat Allah SWT akan menjaga manusia dari godaan nafsu yang sangat dahsyat. Diterjemahkan dengen penyesuaian dari Minhajul Abidin.