cookie

نحن نستخدم ملفات تعريف الارتباط لتحسين تجربة التصفح الخاصة بك. بالنقر على "قبول الكل"، أنت توافق على استخدام ملفات تعريف الارتباط.

avatar

The Memories Remains

Sejarah_Kisah SalafusSholih_Arsip Perlawanan_Bayan&Nasehat Ulama_Nasyid_Ebook/PDF

إظهار المزيد
مشاركات الإعلانات
654
المشتركون
لا توجد بيانات24 ساعات
-27 أيام
-1330 أيام

جاري تحميل البيانات...

معدل نمو المشترك

جاري تحميل البيانات...

Kalau berhubungan dengan Iran, maka Hamas dapat dikategorikan Syiah, maka bagaimana dengan hubngan Saudi dan Iran yang semakin intim dalam stahun terakhir. Bahkan Pangeran Bin Salman menjamu khusus presiden Iran Ibrahim Raisi di Riyadh, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi soal Palestina. Dalam pertemuan itu, Mohammad Bin Salman mengatakan ingin memperkuat hubungan dengan Iran dalam bidang ekonomi dan pertahanan. Tahun lalu, Rohullah Latifi, juru bicara Kementerian Perdagangan dan Industri Iran, mengatakan kedua negara telah mempersiapkan landasan bagi hubungan ekonomi yang baik antara Teheran dan Riyadh. Selama tiga tahun terakhir ekspor baja Iran ke Saudi menyentuh angka $14 juta. Farzad Piltan, direktur Asia Barat di Organisasi Promosi Perdagangan Iran, mengatakan Teheran mengincar perdagangan senilai $1 miliar dengan Arab Saudi, yang menurutnya dapat diperluas hingga $2 miliar dengan fokus pada baja, kunyit, karpet, semen, dan buah-buahan kering (Lihat: Iran, Saudi Arabia resume bilateral trade as part of rapprochement, Anadolu Agency, 2023) Menariknya pada April 2023, Arab Saudi memulai upaya di Timur Tengah untuk menormalisasi rezim Suriah di Timur Tengah yang berlumuran atas pembunuhan warga Sunni di Suriah. Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan bertemu dengan Bashar al-Assad di ibu kota Suriah, Damaskus. Hanya satu bulan kemudian, Liga Arab menerima kembali salah satu penjahat perang paling terkenal di dunia untuk pertama kalinya sejak tahun 2012. Anehnya, yang mengkritik Assad kembali ke Liga Arab justru Qatar, yang diblokade Saudi selama empat tahun dengan dalih dekat dengan Iran. Qatar mengatakan Assad belum memenuhi syarat untuk kembali ke Liga Ara dan mengeaskan Doha tidak bisa mentolerir penjahat perang dan tidak bisa melihat rakyat Suriah yang masih menderita (Lihat: Middle East Monitor, Qatar: ‘Our stance on Assad regime has not changed’, 2023). Berkat restu Saudi, Assad justru diberikan karpet merah oleh Saudi untuk hadir dalam KTT Arab China pada Mei Lalu di Riyadh dan rezim Assad pada Desember 2023 resmi menunjuk duta besarnya untuk Saudi. Pertanyaannya kemudian: apakah Saudi juga bisa kita identifikasi sebagai Syiah? Penulis adalah Direktur Eksekutif Baitul Maqdis Institute. Kandidat Doktor bidang HI di USM, Malaysia
إظهار الكل...
Betulkah Hamas itu Syiah? Pizaro Gozali Idrus Setiap kali Zionis Israel melakukan serangan kepada Gaza, tuduhan bahwa gerakan perlawanan Palestina Hamas sebagai kelompok Syiah kerap mencuat. Sematan Hamas sebagai Syiah umumnya terjadi karena hubungannya dengan Iran atau karena adanya kerja sama dengan Iran. Untuk menjawab isu ini, ada berbagai variable yang bisa kita nilai untuk mengukur apakah Hamas dapat dikategorikan kelompok Syiah. Ketiganya, antara lain dari akar gerakan atau sejarah kemunculan Hamas, manhaj gerakannya, dan politiknya. Untuk membaca lebih jauh apakah benar Hamas adalah gerakan Syiah, pertama-pertama kita bisa melacak dari sejarah gerakan Hamas itu sendiri. Zayd Abu Amar, peneliti gerakan Palestina, dalam Hamas: A Historical and Political Background (1993), mengatakan akar sejarah dan background berdirinya Hamas tidak lepas dari berdirinya Ikhwanul Muslimin (IM) di Palestina dan jihad ulama Sunni Syekh Izzuddin Al Qassam yang melawan penjajahan Inggris dan gerakan Zionisme hingga gugur pada tahun 1935. Hubungan IM dengan Palestina sendiri dimulai pada tahun 1935, ketika pendiri IM Hasan al-Banna mengutus saudaranya 'Abd al-Rahman al-Banna, untuk menjalin hubungan dengan ulama-ulama Palestina. Pada tahun 1945, IM meresmikan cabang pertamanya di Baitul Maqdis. Dengan bantuan pusat IM di Mesir, Ikhwanul Muslimin melahirkan pelbagai cabang di kota-kota Palestina lainnya. Pada tahun 1947, cabang IM di Palestina bahkan telah berhasil menembus 25 buah. Cabang-cabang Ikhwanul Muslimin di Palestina memiliki anggota sekitar 12.000 hingga 20.000, dan terpusat pada komando pusat IM di Kairo. Syeikh Amin Al Husaini, ulama Sunni popular sekaligus mufti Baitul Maqdis, merupakan pemimpin IM Palestina yang membantu menyebarkan pengaruh IM di Palestina. Philip Mattar dalam The Mufti of Jerusalem: Al-Hajj Amin al-Husayni and the Palestinian National Movement (1988), mengatakan Syekh Husaini memang memiliki pengaruh kuat di Palestina karena keluarganya sudah memiliki kendali atas pos-pos politik dan agama di kota Baitul sebelumnya. Syekh merupakan produk dari lingkungan politik dan ekonomi kekuasaan tradisional di Baitul Maqdis. Ibrahim Al Khatib dalam The Muslim Brotherhood and Palestine (2012) menerangkan Hasan al-Banna menggambarkan Palestina bagi IM bukan sekadar sebuah rumah bagi dunia Islam, melainkan situs spiritual dan tempat istimewa. Selain itu, Palestina juga bagian dari tubuh umat Islam dan sebuah batu bata yang berharga dalam bangunan umat. Di sisi lain, IM berpendapat bahwa berdirinya negara Zionis di Palestina akan menjadi basis penjajahan Barat dan menjadi duri beracun bagi negara-negara Arab. Oleh karena itu, Hasan al-Banna memperingatkan negara-negara Muslim dan Arab akan berada dalam bahaya dengan berdirinya negara Zionis. Pada tahun 1954, Syekh Yassin resmi menjadi anggota IM. Ia fokus pada pembinaan masyarakat dan generasi muda Muslim Palestina Syekh Yassin mendirikan al-Mujamma' al-Islami (Pusat Islam) dan Universitas Islam Gaza sebagai wadah pengajaran Islam berpengaruh di Jalur Gaza. Hingga kemudian ia membidani lahirnya Hamas pada tahun 1987. Dari sejarah di atas, literatur-literatur ilmiah yang ada tidak ada yang menyebut akar sejarah Hamas dari kelompok Syiah atau diwarnai gerakan Syiah.Yang terjadi adalah cikal bakal Hamas tidak lepas dari gerakan-gerakan Sunni dan ulama Ahlussunah di Tanah Palestina. Manhaj Hamas Kedua, tinjauan Manhaj. Hamas adalah gerakan yang bersandarkan Ahlussunah wal Jamaah. Para ulama-ulama Hamas adalah ulama bermazhab Syafii. Ini berbeda dengan Hezbollah Lebanon yang berdiri atas pilar keyakinan Syiah dan konsep wilayat al-faqih. Khomeini mendakwahkan teori wilayat alfaqih, sebuah konsep elitis yang terkait dengan supremasi tokoh senior Syiah. Sedangkah Hamas tidak menganut ideologi ini. Hamas menolak gagasan wilayatul faqih ala Iran. Dalam piagamnya, Hamas mengidentifikasi dirinya sebagai sayap Ikhwanul Muslimin di Palestina. (Lihat: Joshua L. Gleis and Benedetta Bert. Hezbollah and Hamas: A Comparative Study, 2012).
إظهار الكل...
Hal ini juga bisa dilihat dalam perselisihan antara IM di Palestina dan kelompok Jihad Islam terhadap revolusi Iran, yang mulai dikritik oleh IM setelah pecahnya perang Iran-Irak. Sebaliknya, Jihad Islam menganggap Ayatollah Khomeini sebagai sumber inspirasi ideologis yang penting (Ziad Abu Amr, 1993). Meski begitu Jihad Islam pun tetap tidak bisa dianggap kelompok Syiah, karena mazhab mereka tetap Ahlussunah wal Jamaah. Adapun kedekatannya kepada Iran hanyalah pada aspek politis. Jika memang Hamas itu Syiah, maka seharusnya publik secara luas mendapati pemandangan mayoritas ritual Syiah di Gaza atau berdirinya menjamurnya husainiyat-husainiyat di Gaza layaknya di Iran. Namun, yang terjadi adalah masyarakat Gaza mayoritas bermanhaj Ahlussunah wal Jamaah dengan amalan Mazhab Syafii. Tidak ada juga perayaan-perayaan Syiah tiap tahun di Gaza. Amalan-amalan ibadah masyarakat Gaza sama seperti warga Indonesia pada umumnya yang bermazhab Syafii. Bahkan, kediaman Kepala Biro Politik Hamas di Jalur Gaza, rutin menjadi tempat kegiatan sholawatan masyarakat Gaza. Kritik Hamas kepada Rezim Assad Ketiga, sikap politik Hamas. Hamas tidak melulu satu suara dengan Iran. Hal ini bisa dilihat dari sikap Hamas terhadap Revolusi Suriah. Alih-alih bergabung dengan koalisi Syiah global untuk mendukung Assad, Hamas sangat tegas melakukan kritik terhadap Rezim Assad. Bahkan dalam pidatonya di Kairo pada 2012, Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyah menyampaikan rasa salutnya kepada rakyat Suriah yang heroik yang memperjuangkan kebebasan, demokrasi, dan reformasi. Wakil Kepala Biro Politik Hamas Mousa Abu Marzouq juga mengatakan posisi Hamas tidak mendukung rezim Assad dalam tindak-tanduk menghadapi demonstrasi warga Suriah. Abu Marzouq mengatakan Hamas menghormati keinginan rakyat Suriah. Pernyataan tersebut mencerminkan perpecahan yang semakin mendalam antara Hamas dan Assad hingga akhirnya Hamas ditendang keluar dari Damaskus. Syaikh Dr. Abdurrahman Yusuf al-Jamal, Rois Ma'had Darul Quranul Karim was Sunnah Gaza, mengatakan dulu Hamas memang didukung oleh Assad. Sebab saat itu tidak ada negara Arab yang mau menerima perjungan Hamas. Tapi sekarang rezim Assad membantai rakyatnya sendiri, maka bangsa Palestina tidak bisa bekerjasama dalam kebatilan. “Sikap kami sekarang jelas mendukung jihad melawan rezim Syiah Nushairiyah, Bashar Assad. Di Palestina, khususnya setiap Jumat kami menggalang dana untuk rakyat Suriah dan perjuangan mereka,” jelasnya saat diwawancara Jurnalis Islam Bersatu (Lihat: Bashar Assad Lebih Kejam Dari Zionis Israel, Hidayatullah.com, 2013). Syekh Jamil juga menuturkan sebelum revolusi, Pemimpin Hamas Khalid Misy’al telah menyampaikan nasihatnya kepada Bashar Assad untuk memberikan kebebasan dan perubahan kepada rakyat Suriah. Karena waktu itu rakyat Suriah tidak meminta Bashar turun dari jabatan, mereka hanya ingin kebebasan dan keadilan. Bahkan komentar terbaru juru bicara Brigade Izzudin Al Qassam, Abu Ubaidah, secara tegas menolak klaim Iran bahwa Operasi Taufan Al Aqsha adalah balas dendam atas tewasnya Jendral Iran Qassem Solemaini yang semakin menegaskan bahwa Hamas bukanlah proksi Iran. Oleh karena itu, tuduhan bahwa Hamas itu Syiah sebenarnya terjadi secara intens hanya dalam bebera tahun terakhir karena semakin populernya Hamas mengalahkan negara-negara Arab yang seharusnya lebih banyak berbuat menghentikan genosida penjajah Israel. Kalau tuduhan Hamas itu Syiah itu dilandasi karena mereka punya hubungan dengan Iran, itu tidak bisa dijadikan hujjah untuk menuding Hamas itu Syiah karena Hamas itu menerima bantuan manapun tanpa syarat. Dalam hubungan internasioal, hubungan sebuah kelompok dengan negara lain, tidak otomatis maka dia menjadi kaki tangan negara tersebut. Kita harus melihat apakah itu aliansi ideologis atau aliansi taktis. Yang terjadi adalah aliansi taktis, karena negara-negara Arab sendiri enggan membantu Hamas secara strategis dan lebih suka menjalin aliansi dengan AS dan Israel yang menjajah Palestina. Hubungan Saudi, Iran, dan Rezim Assad
إظهار الكل...
Photo unavailable
قضية الأقصى هي المعيار لعزة الأمة وكرامتها "Persoalan al-Aqsha adalah standar kejayaan ummat Islam dan kemuliaannya!" Syaikh Awad Al-Qarny فك الله أسره https://t.me/+3bU0ionEtqc0MDU1
إظهار الكل...
Mengenang 28 Tahun Gugurnya Arsitek Bom Palestina Yahya Ayyasy Yahya Abdul Latif Ayyasy lahir pada tanggal 6 Maret 1966 dari keluarga sederhana Palestina, yang menanamkan dalam dirinya keyakinan dan keberanian, menghafal Al-Quran pada usia enam tahun, dan menerima pendidikan dasar dan menengah di desa Rafat, dekat kota Salfit, wilayah utara kota Tepi Barat yang diduduki penjajah Israel. Ayyasy lulus pada tahun 1991 dari Universitas Birzeit dari Fakultas Teknik Elektro dengan predikat terbaik. Setelah lulus dia mencoba untuk melakukan perjalanan ke Yordania untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjana. Namun pengajuannya ditolak oleh otoritas penjajah Israel yang menguasai Tepi Barat. Terkait dengan ini, Yaakov Peres, kepala intelijen Israel pada saat itu, mengatakan, "Jika kami tahu bahwa insinyur Yahya Ayyasy akan melakukan apa yang dia lakukan, kami pasti memberinya izin dan kami tambah bonus satu juta dolar." Setelah berbulan-bulan penuh dengan jihad dan perlawanan yang menyakitkan pihak penjajah Israel, Ayyasy gugur pada 5 Januari 1996 di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara. Sang Insinyur al-Qassam ini dibunuh dengan menggunakan alat peledak yang ditanam di ponsel, yang kadang-kadang dia gunakan. Ayyasy gugur setelah menunaikan amanah. Jenazahnya diiringi oleh setengah juta rakyat Palestina di Jalur Gaza saja. Perjalanan jihad berlanjut hingga muncul di tengah-tengah al-Qassam pasukan para insinyur, yang kompasnya tidak pernah menyimpang dari pembebasan Palestina. Di antara kata-kata yang diungkapkan Ayyasy kepada penjajah Israel adalah, "Kalian jangan khawatir, saya bukan satu-satunya arsitek bom, karena ada besar pejuang al-Qassam yang sudah menjadi seperi (saya). Mereka akan mendatangi tempat-tempat tidur orang Yahudi dan para pembantunya dengan izin Allah." Ayyas telah mendapatkan apa yang diinginkan. Karena sayap militer Hamas, setelah pembunuhan Ayyasy, telah menjadi lebih kuat dan lebih solid. تقبله الله من الشهداء
إظهار الكل...
02:01
Video unavailable
Mengenang Asy-Syahid(insyaAlloh) Yahya Ayyash 28 عاماً على رحيله.. وما زال العيّاش يرعبهم 28 tahun sejak kematiannya.. Al-Ayyash masih menakutkan mereka.. https://t.me/+3bU0ionEtqc0MDU1
إظهار الكل...
8.61 MB
Repost from Ghuroba Media
00:56
Video unavailable
Ku Persembahkan Nyawa Ini Untukmu Ya Allah! . Lantunan Nasyid dari Al-Akh Al-Mujahid Taisir Abu Tha'imah, salah satu Mujahid Al Qassam yang beberapa hari lalu Syahid (In Syaa Allah) sembari bersujud. Rahimahullah wa Taqabbalahu Minasy Syuhada. . . Ikuti Media Sosial Ghuroba Media Lainnya di link berikut ini : https://linktr.ee/ghurobamedia
إظهار الكل...
0103 (4).mp412.78 MB
Siapakah Saleh Al-Arouri yang dibunuh Israel di Beirut? Malam ini, Selasa, 2 Januari 2024, Israel membunuh Saleh Al-Arouri, wakil kepala biro politik gerakan Hamas, dalam aksi demonstrasi Israel yang mengebom kantor gerakan Hamas di selatan ibu kota Lebanon, Beirut. Siapa Saleh Al-Arouri? Saleh Muhammad Suleiman Al-Arouri (19 Agustus 1966 - 2 Januari 2024) adalah seorang pemimpin politik dan militer Palestina terkemuka. Ia adalah mantan wakil kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam “Hamas”. Ia berkontribusi pada pendirian dari “Brigade Al-Qassam”, sayap militer Hamas di Tepi Barat, dan dianggap sebagai dalang dari persenjataan Brigade Al-Qassam. Dia ditangkap dan menghabiskan sekitar 15 tahun di penjara penjajah, kemudian dideportasi dari Palestina. Dia adalah salah satu anggota tim perunding untuk menyelesaikan kesepakatan Wafa al-Ahrar, “kesepakatan Pertukaran Gilad Shalit.” Ia menikah dan memiliki dua anak perempuan dan sekarang tinggal di Lebanon. Tumbuh dewasa dan pendidikan: Ia dilahirkan di desa Aroura, Distrik Ramallah, pada tahun 1966. Ia mengenyam pendidikan dasar, menengah, dan menengah di Palestina. Ia memperoleh gelar BA dalam Syariah Islam dari Universitas Hebron. Ia bergabung dengan Karya Islam sejak usia dini di kegiatan sekolah dan masjid, kemudian memimpin karya mahasiswa Islam (Blok Islam) di universitas tersebut dari tahun 1985 hingga penangkapannya pada tahun 1992 M. Pembentukan Brigade Qassam: Israel menganggapnya sebagai salah satu pendiri Brigade Asy-Syahid Izzuddin al-Qassam yang paling penting di Tepi Barat. Israel menuduhnya berada di balik penculikan tiga pemukim di Hebron, yang kemudian diikuti dengan tuduhan tersebut dengan menghancurkan rumahnya. Ia mulai membentuk dan membentuk pasukan militer untuk gerakan di Tepi Barat pada tahun 1991-1992, yang berkontribusi pada peluncuran Brigade Al-Qassam di Tepi Barat pada tahun 1992. Dia ditahan selama lebih dari 18 tahun di penjara Israel, dan ketika dia dibebaskan terakhir kali pada tahun 2010, dia dideportasi ke Suriah selama tiga tahun dan kemudian berangkat ke Turki ketika krisis Suriah memburuk. peran penting dalam menyelesaikan kesepakatan Shalit. Di penjara Israel: Ia ditahan secara administratif pada tahun 1990-1991-1992 M sampai tahun 2007 (15 tahun) atas tuduhan membentuk sel pertama Brigade Qassam di Tepi Barat, kemudian ditangkap kembali tiga bulan setelah pembebasannya, dan mendekam selama jangka waktu tiga tahun hingga tahun 2010 M, ketika Mahkamah Agung Israel memutuskan untuk membebaskannya dan mendeportasinya ke luar Palestina. Di luar tanah air: Dia dideportasi ke Suriah dan menetap di sana selama tiga tahun. Dengan dimulainya krisis Suriah, dia berangkat ke Turki pada bulan Februari 2012 dan menetap di sana. Kemudian, beberapa tahun kemudian, dia meninggalkan Turki dan berpindah ke beberapa negara, termasuk Qatar dan Malaysia, dan akhirnya menetap di pinggiran selatan Lebanon. Dalam kepemimpinan politik: Ia terpilih menjadi anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam-Hamas dari tahun 2010 hingga Oktober 2017 Pada tanggal 9 Oktober 2017, gerakan Hamas mengumumkan terpilihnya Al-Arouri sebagai wakil kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam “Hamas,” mewakili Ismail Haniyeh, pada Dewan Syura gerakan tersebut yang baru-baru ini diadakan. Dia adalah salah satu anggota tim perunding untuk menyelesaikan kesepakatan Wafa al-Ahrar, “kesepakatan Shalit.” Penghancuran rumahnya: Pada tanggal 20 Juni 2014, saat fajar pada hari Jumat, pasukan pendudukan Israel mulai menghancurkan rumahnya di daerah Aroura, barat laut Ramallah. Pada tengah malam malam itu, pasukan Israel menyerahkan keputusan kepada keluarga Al-Arouri untuk menghancurkan rumahnya. Sejak awal kampanye, pasukan pendudukan mengancam akan menargetkan rumah para pemimpin Hamas di Tepi Barat sebagai tanggapan atas hilangnya 3 pemukim di Tepi Barat tujuh hari lalu. Pada tanggal 1 November 2023, pasukan pendudukan kembali menghancurkan rumah kosongnya di Ramallah selama Pertempuran Banjir Al-Aqsa. Source: Gaza Now
إظهار الكل...
من هو صالح العاروري الذي اغتالته إسرائيل في بيروت ؟ 2024/01/02 من هو صالح العاروري الذي اغتالته إسرائيل في بيروت اغتالت إسرائيل مساء اليوم الثلاثاء 2 يناير 2024 ، صالح العاروري نائب رئيس المكتب السياسي لحركة حماس في قصف مسيرة إسرائيلية مكتبا لحركة حماس جنوب العاصمة اللبنانية بيروت. من هو صالح العاروري صالح محمد سليمان العاروري (19 أغسطس 1966 - 2 يناير 2024) قيادي سياسي وعسكري فلسطيني بارز، وهو نائب رئيس المكتب السياسي لحركة المقاومة الإسلامية "حماس" السابق، ساهم بتأسيس (كتائب القسام) الجناح العسكري لحماس في الضفة، ويعد الرأس المدبر لتسليح كتائب القسام. أعتقل وقضى نحو 15 عاماً في سجون الاحتلال، ثم أبعد عن فلسطين. وكان أحد أعضاء الفريق المفاوض لإتمام صفقة وفاء الأحرار «صفقة شاليط». متزوج وله ابنتان ويعيش الآن في لبنان. النشأة والتعليم ولد في قرية عارورة قضاء رام الله عام 1966. تلقى تعليمه الابتدائي والإعدادي والثانوي في فلسطين. وحصل على بكالوريوس في الشريعة الإسلامية من جامعة الخليل. إلتحق بالعمل الإسلامي في سن مبكرة في المدرسة ونشاط المساجد ثم قاد العمل الطلابي الإسلامي (الكتلة الإسلامية) في الجامعة منذ عام 1985 حتى اعتقاله في عام 1992م. تأسيس كتائب القسام تعتبره إسرائيل أحد أهم مؤسسي كتائب الشهيد عز الدين القسام في الضفة الغربية، واتهمته إسرائيل بأنه يقف خلف عملية خطف المستوطنين الثلاثة في الخليل، حيث أعقبت الاتهام بهدم منزله.حيث قام بالبدء في تأسيس وتشكيل جهاز عسكري للحركة في الضفة الغربية عامي 1991-1992، مما أسهم في الانطلاقة الفعلية لكتائب القسام في الضفة عام 1992م. اعتقل لأكثر من 18 سنة في السجون الإسرائيلية، وعندما أفرج عنه في المرة الأخيرة عام 2010 تم ترحيله إلى سورياً لمدة ثلاث سنوات ومن ثم غادر إلى تركيا مع تفاقم الأزمة السورية ويعتقد أنه لعب دوراً محورياً في اتمام صفقة شاليط. في السجون الإسرائيلية اعتقل إداريا خلال السنوات 1990-1991-1992م حتى 2007 (15 سنة) بتهمة تشكيل الخلايا الأولى للكتائب القسامية في الضفة، ثم أعيد اعتقاله بعد ثلاثة شهور من الإفراج عنه، ولمدة ثلاث سنوات حتى سنة 2010م حيث قررت المحكمة العليا الإسرائيلية الإفراج عنه وإبعاده خارج فلسطين. إبعاده تم ترحيله إلى سوريا واستقر بها لمدة ثلاث سنوات، ومع بداية الأزمة السورية غادرها إلى تركيا في شهر فبراير عام 2012، واستقر بها ثم بعد سنوات غادر تركيا وتنقل بين عدة دول من بينها قطر وماليزيا وأستقر أخيرًا في الضاحية الجنوبية في لبنان. في القيادة السياسية اختير عضوا في المكتب السياسي لحركة المقاومة الإسلامية-حماس عام 2010م وحتى أكتوبر 2017 في التاسع من أكتوبر عام 2017 أعلنت حركة حماس عن انتخاب العاروري نائباً لرئيس المكتب السياسي لحركة المقاومة الإسلامية «حماس» إسماعيل هنية خلال انعقاد مجلس شورى الحركة مؤخراً. وكان أحد أعضاء الفريق المفاوض لإتمام صفقة وفاء الأحرار «صفقة شاليط». هدم منزله في 20 حزيران/يونيو 2014، بدأت قوات الاحتلال (الإسرائيلي) فجر الجمعة، بهدم منزله في منطقة عارورة شمال غرب رام الله. وسلمت قوات الاحتلال في منتصف تلك الليلة عائلة العاروري قراراً بهدم منزله. وكانت قوات الاحتلال هددت منذ بداية الحملة باستهداف منازل قادة حركة حماس في الضفة رداً على اختفاء 3 مستوطنين في الضفة الغربية منذ سبعة أيام. في 1 نوفمبر 2023، قامت قوات الاحتلال مرة أخرى بهدم منزله الخالي من السكان في رام الله أثناء معركة طوفان الأقصى.
إظهار الكل...
01:52
Video unavailable
Sheikh Saleh Al-Arouri pernah berkata: “Waktu dan usia ada di tangan Allah,dan saya tidak pernah berpikir untuk mencapai usia ini pada awalnya,dan kematian serta bertemu Allah adalah kemenangan besar yang kami harap dapat mengakhiri hidup kami.” تقبله الله من الشهداء ..
إظهار الكل...
9.71 MB