Lambedes

kini kita hanya menjadi aksara yang tak berasa, menyisakan trauma dalam sukma. pantaskah kusebut cinta? sedangkan, ragamu saja tak pernah kujumpa.

posisi paling tidak enak ketika hanya berani melihat dan mengagumi tidak bisa lebih dari itu

aku ingin mencintaimu lebih banyak dari debar, lebih besar dari sabar, lebih lama dari selamanya.

biarkan tetap seperti ini kunikmati rindu tanpa interaksi dan akan selalu kutunggu kau tanpa mengganggu

Aku menulis tentang cinta seolah-olah aku mengetahuinya dengan baik, tapi sejujurnya, cinta dan aku belum pernah bertemu secara resmi.

seperti layaknya matahari yang bersinar tanpa bertanya seberapa besar sinarnya. bersinarlah, tanpa harus menunggu jawaban dari seseorang yang mengakuinya.

setiap aku merindukanmu, aku selalu ingat bahwa kamu membenciku.

aku kangen kamu, kembali kemari dan mari lanjutkan cerita kita yang dahulu.

kamu boleh menunggunya selama apapun itu tapi jangan pernah menghalanginya untuk mencintai pilihannya.

mungkin akan memakan waktu yang lama bagiku untuk melihatmu tanpa perasaan.