cookie

نحن نستخدم ملفات تعريف الارتباط لتحسين تجربة التصفح الخاصة بك. بالنقر على "قبول الكل"، أنت توافق على استخدام ملفات تعريف الارتباط.

avatar

Intro: Got My Back

إظهار المزيد
اندونيسيا62 197لم يتم تحديد اللغةالفئة غير محددة
مشاركات الإعلانات
462
المشتركون
لا توجد بيانات24 ساعات
لا توجد بيانات7 أيام
لا توجد بيانات30 أيام

جاري تحميل البيانات...

معدل نمو المشترك

جاري تحميل البيانات...

ㅤ ━━━ 𝗬𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗲𝗿𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹 𝗱𝗶 𝗗𝗮𝘀𝗮𝗿 𝗖𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝗿. Secangkir cappuccino hangat tersaji di depanku bersama sepiring croissant. Hanya saja, entah mengapa aku tak selera untuk menyentuh keduanya. Di mataku, keduanya menjelma Mussolini dan Napoleon. Dua penguasa yang gemar menghambur-hamburkan nyawa rakyat seolah mereka daun-daun kering. Lagu Bella Ciao lamat-lamat terdengar dari pengeras suara kafe ini. Pikiranku menerawang kebelakang, mengingat betapa lezatnya kopi dan kudapan yang kunikmati dua bulan lalu di sebuah kedai kopi sederhana. Seandainya saja cappuccino dengan croissant ini diganti dengan pesananku di kedai yang beberapa waktu lalu kukunjungi itu, mungkin selera makanku tidak akan memburuk seperti saat ini. Bukan, tetapi bukan hanya soal kudapannya saja. Ada hal lain yang membuatnya terus terngiang-ngiang di pikiranku. Sebuah cerita, ya, sebuah cerita. * * * Aku datang ke kedai itu dengan tidak sengaja. Hujan besar mengguyur bak senapan mesin yang memberondong musuh tanpa henti. Sebenarnya, aku sangat menyukai hujan. Aku suka menerobos hujan dari atas sepeda motor sembari berharap air mata langit yang membuat basah kuyup itu menghapus sedikit beban hidupku. Sayangnya, kali ini berbeda, ada berlembar-lembar dokumen penting tengah tidur dengan nyaman di dalam ranselku. Menerobos hujan berarti membuat kertas-kertas itu terbunuh dalam tidurnya disusul oleh karirku tak lama setelahnya. Rasanya, cuma orang konyol yang memilih kegembiraan sesaat dari mandi hujan tetapi menjadi pengangguran setelah hujan reda. Demi menghindari kekonyolan tersebut aku memilih untuk berteduh di sebuah kedai kopi sederhana yang kebetulan berada tepat di bahu jalan ini. "Selamat datang di Kedai Kopi Sederhana, walaupun namanya sederhana, tetapi kami tidak menjual rendang dan gulai nangka," Seorang gadis muda menyambutku dengan sambutan yang memancing gelak tawa. "Ah, sayang sekali. Padahal aku hanya ingin sekali makan nasi padang dengan kuah rendang yang agak banyak," Aku balik menggodanya. "Wah, sayang sekali kak. Mungkin kakak bisa keluar dari kedai ini lalu berjalan sekitar seratus meter ke barat. Ada restoran sederhana yang menjual makanan seperti yang kakak inginkan." Sial, dia malah balas menggodaku. "Well, berhubung di luar sedang hujan deras, aku memesan makanan dan minuman yang ada di sini saja. Apa yang spesial di sini?" Kataku sambil berpura-pura sibuk membaca daftar menu. "Bagaimana kalau kakak mengambil paket rahasia? Selain dapat menikmati sepaket kopi dan kudapan, kakak juga akan mendapatkan souvenir khas dari kedai kami." Ia kembali menjelaskan panjang lebar sembari memamerkan senyumnya yang tampak begitu menawan. "Boleh. Aku pesan paket rahasia satu." "Ada tambahan lagi?" "Nomor teleponmu?" Ia tersipu malu mendengar jawabanku, tapi nampaknya ia sudah memperkirakan dan memiliki jawaban untuk pertanyaan buaya semacam itu. "Silahkan cari di buku kuning ya, kak." Ia mengerlingkan matanya, lalu menuju ke belakang. Menyiapkan paket rahasia yang barusan kupesan. Aku begitu gemas dengan cara menjawab pertanyaanku dengan ceplas-ceplos. Sejenak kuatur emosiku lalu berjalan ke meja kosong di dekat jendela, duduk di sana dan memandangi hujan yang masih deras di luar. Aku terheran-heran. Hujan ini seharusnya membuat suhu menjadi dingin, tetapi mengapa aku justru merasa hangat. Gadis itu muncul lima belas menit kemudian dengan nampan berisi sebuah cangkir, piring, dan sebuah tas kecil dari kertas. ㅤ
إظهار الكل...
ㅤ "Silahkan dinikmati, kak." Ia mempersilakanku menikmati makanan dan minuman. Aku agak terkejut melihat isi hidangan yang ia bawa. Secangkir kopi hitam dan sepiring singkong goreng. "Rupanya kedai kopi ini membawa citarasa desa ke pelanggannya," Aku melirik ke arahnya, tersenyum dengan nada mengejek. "Tepat sekali. Makanan dan bahan-bahan yang digunakan diambil langsung dari petani. Menunya pun menu-menu keluarga pedesaan agar kita dapat merasakan kehangatan dan ketentraman di desa sembari mendukung perputaran ekonomi di sana." Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasannya. Ketika si gadis itu pergi, aku menyeruput kopi dari cangkir itu. Rasa pahit dan sedikit manis langsung menyelubungi lidah. "Ini istimewa sekali, minum kopi jenis ini dapat ditemukan di berbagai daerah. Sial, aku agak lupa nama minuman ini." Tanganku di ganti mencomot sepotong singkong goreng. Singkong yang garing di luar tetapi begitu lembut di dalam langsung membuat lidah menari. Tanpa sadar, aku sudah menandaskan sepiring singkong goreng dan secangkir kopi. Hujan perlahan mulai reda, aku putuskan untuk melanjutkan perjalanan. "Berapa totalnya?" Tanyaku ketika aku sampai di kasir. Gadis itu terlihat sibuk beberapa saat, menginput angka-angka di mesin kasir. "Tiga puluh ribu, kak. Sudah termasuk biaya untuk souvenir." "Tampaknya itu masih kurang, kurang nomor teleponmu." Sambungku. Ia tertawa, lalu mengatakan hal yang sama seperti saat aku memesan tadi. "Silahkan cari di buku kuning, kak." Jawaban itu membuatku kembali menggerutu, meninggalkan kedai kopi dengan perasaan kalah. Ternyata kunjungan itu menjadi kunjungan pertama sekaligus terakhir ku di kedai itu. Beberapa waktu kemudian, tatkala aku ingin berkunjung kembali, aku dapati pintunya tertutup, lengkap dengan papan bertuliskan "Dikontrakkan, hubungi 08xxxxxx." Aku menyesal, menyesal tak sempat tahu nama gadis di kedai kopi yang begitu ceplas-ceplos itu. Tiba-tiba saja aku teringat sebuah kicauan garing yang aku temui di Twitter. "Dia bercanda, harusnya kamu terkawa dan bukannya jatuh cinta." * * * Aku tersadar dari lamunanku, secangkir cappuccino dan croissant di depanku sudah dingin. Aku masih belum menyentuhnya dan justru asyik membaca buku, buku tipis souvenir kedai kopi sederhana yang sebenarnya sudah berulang kali kubaca. Benda itu adalah satu-satunya penghubung antara diriku dan gadis barista yang hanya bertukar sapa tetapi tak kuketahui namanya siapa. "Yang tertinggal di Dasar Cangkir" Demikian judul buku itu, kutipan dari Usman Arrumy, seorang penyair asal Jogja duduk dengan anggun di halaman pertama. Selamat pagi bagi kopi, yang tak lelah menangkal sepi. Selamat pagi bagi aku, yang tak pernah letih mencintaimu. ㅤ
إظهار الكل...
sticker.webp0.00 KB
ㅤ ━━━ 𝗔𝗥𝗖𝗔𝗗𝗜𝗔 : Diantara kata yang terucap dalam setiap tindak terselip harap. Berpulang aku dalam kontemplasi cakrawala, dalam molekul biru memelodikan akapela, mendebam tiap perwakilan tanpa diaduk cela, mendeka fatamorgana terduduk di balik ancala. Andai aku kupu-kupu tak bercela, kan ku arungi segala penjuru bumantara, walau sayapku selembut pelafalan anafora, dalam lerai bizurai kan ku hias keraton adipura. Terjelembab aku dalam vishaka, membalut nafas kapas sang payoda astaka, dan aku pun kembali menerawang radar awang-awang, hingga senja Tuhan hadir menaungi kita yang beratap sengkawang. Hah, angkasa leluasa berkuasa bak adiwangsa, membiru bumi jua derai perairan milik para angsa, dari sana terpancar semburan mentari yang tak pernah binasa, dan dari sana pula terpancar kemilau aura zodiak bertubuh aksara. Dan telah tertulis kesekian kali, ungkapan rasa pada sebuah nama, setiap barisnya adalah ruang semoga, tempat yang sesak dipenuhi suka. Teruntuk sosok ia, yang senja selalu jatuh pada matanya. Dan karena namanya jua bermula, diksi-diksi baik tercipta, yang hening pada suara, yang bising pada aksara, sebab rasa dirunding takut, oleh deras takdir yang terpaut. Tentu banyak cara untuk mengungkapkannya. Sebagai makhluk yang mampu menciptakan bahasa secara kompleks, perkara menyampaikan rasa ini bukanlah hal sulit. Tetapi sebagaimana bahasa manusia itu sendiri, menyatakan atau mengungkapkan rasa bisa jadi demikian rumit.
إظهار الكل...
Everything About You'

Rangkuman kecil, sebuah rasa dari si Tuan pengagum mawar. Semua sama perihal rindu yang tak berujung, mengenai jalan-jalan yang berkubang penuh suka duka. Rindu yang menikam malam sepanjang waktu, menghantui segala pikir. September 20, 2021 - J. Ajorga

إظهار الكل...
Your first impression, let's get to know about J. AjorgaAnonymous voting
  • Friendly, interesting person and humble make a lot of people curious have a crush on you.
  • Crackhead, talkactive and noisy, will become one frequency, wanna get closer.
  • Easygoing, sociable, and someone who is cool to talk with a lot of topics.
  • Kinda intimidating, looks scary, has a cold personality. I was scared to get closer.
  • It seems i don't like you, for other reasons maybe, yeah i dunno.
0 votes
Ini ch pindah ke @rouglo
إظهار الكل...
📝 Drop ur @.channel for sfs use main account with own of this channel. adm upsubs, who like deak, acc clone, homophobic DNI archive. 🕸 0 people have voted so far. 📖 Anonymous Board
إظهار الكل...
Percuma degas gua notis lu di ch ini, gua tinggal sebulan ini ch matanye baru tiga biji, lihat lah? Yg chat gua baru lu☺️
إظهار الكل...
Free unsubs kalau masih mau sfs an chat @professionalkisser. Nnti gua bagi id ch baru. (n) gua belom unsubs ch kalian, nnti ch ini bakal gua delete karena kebanyakan ch sfs dibanding main acc👍
إظهار الكل...
اختر خطة مختلفة

تسمح خطتك الحالية بتحليلات لما لا يزيد عن 5 قنوات. للحصول على المزيد، يُرجى اختيار خطة مختلفة.