منافع العامة

#Islahilquluub Membaca perkara Hati Dalam proses perbaikan, untuk bertumbuh menjadi besar dan mendekat kepada Rabbnya, Perlulah seorang anak manusia mengenal bagaimana sang tokoh utama bercerita. Perlu dipelajari, bagaimana karakter sang tokoh utama dalam setiap segmen cerita. Jika terbaca bahwa ia begitu mudah berubah dan berpindah, maka penekanan pada pasak pasak iman harus dikuatkan. Ia begitu tak tertebak, sekejap saja tidak diperhatikan, yang tadinya lurus, berubah jauh menjadi luruh. Ia bisa menjadi sangat tertutup, terutama ketika tak pernah dibuka dengan riuh hidup wahyu yang menghidupkan. Ia juga berproses, sekali saja dilalaikan, ia bisa tuli tak mendengar, bisu tak bersuara, buta tak melihat, kemudian mengeras, lalu mati. Menghitam kelam. Tak hendak bertumbuh. Menjauuuuuuuh. Padahal cerita yang diharap anak manusia harusnya berakhirkan bahagia . Obatnya cuma satu. Yang menjadikan ia mati, Ia pula yang dapat menjadikan hati hidup kembali. Kalau sifatnya sudah diketahui, hendaknya manusia dapat mengerti. https://t.me/tulisanfakir

#Islahilquluub Hati adalah inti. Kalau mau memulai sebuah perubahan, mulailah dari inti. Kalau mau bergerak maju, perhatikan dengan apa hendak melangkah. Proses berkembang dan bertumbuhnya anak manusia, terutama menuju Rabbnya, adalah sebuah proses panjang. Untuk memulainya, hendaknya si manusia paham bahwa yang akan menjadi penggerak seluruh jasadnya adalah segumpal darah yang disebut hati. Jika ia diberi hal positif, maka semua pergerakan positif akan bertumbuh. Tentunya setelah taufik dari Allah. Pun sebaliknya. Hati itu, adalah objek utama dalam penilaian Allah terhadap hambanya. Hati itu, juga tokoh utama dalam perjalanan hidup anak manusia. Klo ia baik, baik pula seluruhnya. Kalau ia buruk, hancurlah segalanya. Hati itu inti. Maka hati-hati. https://t.me/tulisanfakir

Selamat berlebaran teman teman. 🌹Dari Tim Tulisanfakir.

Bertakbirlah, bertahlillah, bertahmidlah di waktu waktu ini. الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله هو الله الله أكبر ولله الحمد Besarkan Allah, Rabb yang memudahkan segala kebajikan terlaksana. Rabb, yang dengan rahmatNya kita bergembira. Rabb, yang Maha Besar. Sebuah pembesaran yang harusnya mengucilkan seorang hamba, membuat ia sadar bahwa semuanya; yang ia kerjakan dan rasakan, adalah dariNya. Bertahlillah, resapi makna yang terucap. Bahwa segala peluh harusnya hanya untuk Sang MahaEsa. Bahwa segala ibadah, hanyalah sebuah wasilah penghambaan di hadapan Tuhan sekalian Alam; Allah tabaraka wata'ala. Berharaplah agar semua yang berlalu diterima oleh Allah, agar seananta apapun yang dikerjakan, dimurnikan tujunya oleh Allah Ta'ala. Bertahmidlah, ucapkan pujian yang tak berbilang kepada Dzat yang paling berhak mendapat pujian, walaupun Ia tak butuh segalanya. Pujilah Allah, atas segala nikmat yang terasa. Pujilah Allah, atas kemudahan menyelesaikan Ramadan. Begitulah sejatinya seorang hamba, pandai membesarkan Rabbnya, Tahu mengesakan Rabbnya, mudah memuji Rabbnya. الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله هو الله الله أكبر ولله الحمد Selamat membesarkan Allah di hari hari ini. Semoga Allah beri taufik. Semoga diterima. https://t.me/tulisanfakir

Di hari hari ini, disaat jutaan kaum muslimin berlomba memaksimalkan ibadah demi menggapai kemuliaan malam lailatul qadar, memperbanyak ragam amal, memperpanjang tegak sholat, memperlama tilawah quran, ada hamba yang takut. Ia takut amalnya yang banyak tidak ikhlas. Ia takut amalnya yang ananta tidak diterima. Ia takut, Ia tak bisa sadar diri. Bahwa seluruh kemudahan ibadah dari Allah, dan pengkabulan amalan tersebut datangnya juga dari Allah. Jadilah kita orang tersebut. Yang tetap memantaskan hati, disaat juang jasad tetap tak berhenti. ----------- Ta'liq sederhana dari catatan sahabat kami, Achmad Buchari Jawas -Semoga Allah jaga beliau-. https://t.me/tulisanfakir

Menyongsong Akhir Bahagia Beberapa hari kedepan ini, adalah kumpulan hari hari istimewa, malam malamnya adalah sebaik baik malam dalam setahun. Ia akan menjadi penentu, karena sesuatu akan dinilai pada akhirnya. Bukan bagaimana memulai, tapi bagaimana selesai. Untuk bertemu dengan hal hal besar yang istimewa, diperlukan persiapan yang istimewa pula, persiapan yang dilakukan haruslah berbeda dengan hari hari biasa. 1. Kembalilah kepada Allah dengan taubat, karena banyak yang terhalang dari memaksimalkan amalan di hari hari ini akibat dari dosa yang belum selesai ia luruhkan. 2. Berdoalah kepada Allah agar dikuatkan untuk menghidupkan malam malamnya dengan amal kebaikan, sungguh kita ini tanpa pertolongan Allah, hanyalah seonggok bangkai yang bergerak tak tentu arah. 3. Ulangi seluruh catatan dan ilmu yang menjelaskan keutamaan malam malam ini. Yang tahu tentang keistimewaan sesuatu, akan berjuang menggapai dan menjaganya. 3. Di malam malam tersebut, lazimi Rumah Allah, ambil waktu menyendiri, hidupkan malam malamnya, perbanyak tilawah, berdoa dan amal kebaikan yang lain. Jangan lupa bangunkan keluarga, hidupkan malam malam indah ini dengan keharmonisan keluarga dalam ketaatan. 4. Berhiaslah untuk ibadah di malam malam ini. Pakai pakaian terbaik, parfume terbaik, jangan lupa mandi. Begitulah yang kita dapatkan dari para salaf kita; Umar bin Khattab, Tamim ad daary, dll. Bertemu tokoh dunia saja manusia akan menampakkan sisi terbaiknya, bagaimana lagi bertemu dengan Rabbnya sekalian alam; Allah azza wa jalla. Maka harus lebih diperhatikan. 5. Diantara doa yang diajarkan untuk diperbabyaktdi malam malam ini adalah doa : اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني. "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan suka mengampuni. Karena itu, ampunilah aku." Hari hari ke depan ini istimewa, dia tidak pantas kecuali untuk amalan amalan yang istimewa. Yang haram haram tinggalkan. Yang mubah mubah, minimkan. Ini waktu hanya untuk yang baik baik. Semoga Allah berikan Taufik. Selamat menikmati malam malam terbaik ini. Semoga beruntung. ____ Huzaifah Ali Akbar Via https://t.me/tulisanfakir