cookie

نحن نستخدم ملفات تعريف الارتباط لتحسين تجربة التصفح الخاصة بك. بالنقر على "قبول الكل"، أنت توافق على استخدام ملفات تعريف الارتباط.

avatar

Malin Chanel

Chanel ini berisi tentang Buku dan vidio Pendidikan, Agama dan Pendidikan Islam yang berbasis Ketuhanan dan Kemanusiaan (Dr. Charles Malinkayo, M.Pd.I)

إظهار المزيد
اندونيسيا123 995لم يتم تحديد اللغةالفئة غير محددة
مشاركات الإعلانات
161
المشتركون
لا توجد بيانات24 ساعات
لا توجد بيانات7 أيام
لا توجد بيانات30 أيام

جاري تحميل البيانات...

معدل نمو المشترك

جاري تحميل البيانات...

📝Rahmat Khusus Allah Swt atas Orang-orang Mukmin Allah Swt berfirman dalam al-Qur'an surah Ali-'Imrân ayat 74, "Allah menentukan rahmat- Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar." Penjelasan: Seperti yang diisyaratkan sebelumnya, hamparan rahmat dan karunia Allah Swt kepada seluruh makhluk alam semesta dan menjadikan seluruhnya menikmati serta memanfaatkan karunia-Nya, namun di tengah-tengah itu semua, Allah Swt punya karunia dan kebaikan yang sifatnya spesial yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang Mukmin dan kekasih-kekasih Allah Swt. Diantara manifestasi-manifestasi yang begitu jelas dari rahmat ini diantaranya bisa disebutkan seperti adanya taufik dan peluang lebih banyak dalam beribadah dan mengabdikan diri pada Allah Swt, wilayah Ahlulbait as, karunia berupa pahala kelak di hari Kiamat. Adapun kenapa rahmat khusus ini diberikan kepada orang-orang Mukmin, karena mereka telah menggunakan rahmat umum Allah Swt di jalan benar. Dengan itu, mereka punya kapasitas dan kelayakan lebih untuk meraih emanasi- emanasi dan rahmat Allah Swt. Dengan kata lain, orang-orang kafir-lah yang dengan sikap tidak mensyukuri nikmat-nikmat dan karunia berupa petunjuk dan hidayah Allah Swt, telah menutup pintu-pintu kebaikan-Nya terhadap diri mereka serta telah mencegah datangnya nimat-nikmat yang lebih banyak. 📓Hadits Imam Hasan Askari as bersabda, "Allah Swt Yang Maha Rahman yang telah memberikan rahmat- Nya kepada hamba-hamba-Nya dan menganugerahi rezeki kepada mereka meski mereka tidak taat kepada-Nya, dan Allah Swt Maha Rahim (rahmat khusus) yang telah memberikan keringanan kepada orang-orang Mukmin dalam ibadah-ibadah mereka." (Tafsir yang dinisbahkan kepada Imam Hasan Askari as, hal. 34, hadits 12).
إظهار الكل...
ir al-Al bani wa shahibihi sabiqan Zuhayr al-Syawish wa mu’azirihima” (Penolakan terhadap kebatilan dan pemalsuan Nasir al-Al bani dan sahabatnya Zuhayr al-Syawish serta pendukung keduanya); 7.Muhaddits Syria, Syaikh Muhammad ‘Awwama yang menulis “Adab al-Ikhtilaf” dan “Atsar al-hadits asy-syarif fi ikhtilaf al-a-immat al-fuqaha”; 8.Muhaddits Mesir, Syaikh Mahmud Said Mamduh yang menulis “Tanbih al-Muslim ila Taaddi al-Al bani ‘ala Shahih Muslim” (Peringatan kepada Muslimin terkait serangan al-Albani ke atas Shahih Muslim) dan “at-Ta’rif bil awham man farraqa as-Sunan ila shohih wad-dhoif” (Penjelasan terhadap kekeliruan orang yang memisahkan kitab-kitab sunan kepada shohih dan dhoif); 9.Muhaddits Arab Saudi, Syaikh Ismail bin Muhammad al-Ansari yang menulis “Taaqqubaat ‘ala silsilat al-ahadits adh-dhaifa wal maudhua lil-Albani”(Kritikan atas buku al-Albani “Silsilat al-ahadits adh-dhaifa wal maudhua”); “Tashih Sholat at-Tarawih ‘Isyriina rakataan war radd ‘ala al-Al bani fi tadh`ifih”(Kesahihan tarawih 20 rakaat dan penolakan terhadap al-Al bani yang mendhaifkannya); “Naqd ta’liqat al-Albani ‘ala Syarh at-Tahawi” (Sanggahan terhadap al-Al bani atas ta’liqatnya pada Syarah at-Tahawi”; 10.Ulama Syria, Syaikh Badruddin Hasan Diaab yang menulis “Anwar al-Masabih ‘ala dhzulumatil Al bani fi shalatit Tarawih”. Saran kan dan ingat kan kepada sanak saudara dan seluruh umat Islam agar tidak gegabah menyikapi hadist pada buku-buku yang banyak beredar saat ini Terutama jika di dalam buku tersebut terdapat pendapat yang merujuk kepada kalimat hadist di shahih kan oleh Albani...!!!!! [9/5 14.46] Charles: 1) Imam Hanafi Lahir : 80 Hijriah 2). Imam Maliki Lahir : 93 Hijriah 3). Imam Syafi'i Lahir : 150 Hijrah 4). Imam Hanbali Lahir : 164 Hijriah 5). Imam Asy'ari Lahir : 240 Hijriah Mereka Semua Ulama Salafus Sholeh Atau Dikenali Dengan Ulama Salaf, Apa itu Salaf..? Salaf ialah nama zaman yaitu merujuk kpada golongan ulama yg hidup Antara kurun zaman kerasulan Nabi Muhammad hingga 300 Hijriah. Tiga Kurun pertama bisa Diartikan 3 Abad Pertama (0-300 Hijriah). 1). Golongan Generasi Pertama dari 300 tahun hijriah disebut sahabat Nabi Karena mereka Pernah bertemu Dan bersama Nabi. 2). Golongan Generasi Kedua Disebut Tabi'in yaitu glongan yg prnah bertemu sahabat nabi meski tdak prnah brtemu Nabi. 3). Golongan Generasi ketiga disebut Tabi' Tabi'in yaitu glongan yg tdak prnah brtemu Nabi dan sahabat tapi bertemu dengan Tabi'in. Jadi Imam Abu Hanifah Pencetus (Mazhab Hanafi) Merupakan Murid sahabat Nabi, Maka Beliau Seorang Tabi'in. Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Hanbali dan Imam Asy'ari Berguru dngan Tabi'in maka mereka adalah glongan Tabi' Tabi'n. Jadi kesemua imam² yg mulia ini golongan Salaf Yg sebenarnya, dan pngikut mazhab mereka yg layak digelar sbagai Salafi atau Salafiyah. Jadi beruntunglah kita NU yg masih berpegang kpada Mazhab Syafi'i yg merupakan Mazhab Salaf yg sebenarnya dan tidak lari dari paham nabi dan sahabat. Sementara Ulama Rujukan Yg Mengaku Sebagai Salafi Adalah Sbb : 1). Ibnu Taimiyyah Lahir : 661 hijriah (lahir 361 tahun setelah berakhirnya zaman salaf). 2). Nashiruddin Al-bani lahir 1033 Hijriah (meninggal pd tahun 1420 H atau 1999 M berakhirnya zaman salaf). 3). Muhammad Abdul Wahab 1115 Hijriah (lahir 815 tahun Setelah berakhirnya zaman salaf). 4). Bin Baz lahir : 1330 Hijriah (wafat tahun 1420 Hijriah atau 1999 Masehi, sama dngan Al-Bani). 5). Al-Utsaimin Lahir : 1928 Masehi (Wafat tahun 2001), Beliau lahir ntah brapa ribu tahun setelah zaman salaf. Mereka ini Semua hidup diakhir zaman kecuali Ibnu Taimiyyah.
إظهار الكل...
[9/5 14.33] Charles: Siapakah Nashirudin al bani? yang menjadi rujukan Manhaj Salaf Wahabi Al bani lahir di kota Ashkodera, negara Albania tahun 1914 M dan meninggal dunia pada tanggal 21 Jumadal Akhirah 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999 di Yordania. Pada masa hidupnya, sehari-hari dia berprofesi sebagai tukang reparasi jam. Dia memiliki hobi membaca kitab-kitab khususnya kitab-kitab hadits tetapi tidak pernah berguru kepada guru hadits yang ahli dan tidak pernah mempunyai sanad yang diakui dalam Ilmu Hadits (terputus). Dia sendiri mengakui bahwa sebenarnya dia tidak hafal sepuluh hadits dengan sanad muttashil (bersambung) sampai ke Rasulullah, meskipun begitu dia berani mentashih dan mentadh’iftan hadits sesuai dengan kesimpulannya sendiri dan bertentangan dengan kaidah para ulama hadits yang menegaskan bahwa sesungguhnya mentashih dan mentadh’ifkan hadits adalah tugas para hafidz (ulama ahli hadits yg menghapal sekurang-kurangnya seratus ribu hadits). Namun demikian kalangan Manhaj Salaf Wahabi menganggap semua hadits bila telah di shahihkan atau dilemahkan oleh Al bani mereka pastikan lebih mendekati kebenaran. Penyelewengan Al bani Berikut diantara penyimpangan-penyimpangan Al bani yang dicatat para ulama’ 1) Menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya sebagaimana dia sebutkan dalam kitabnya berjudul Almukhtasar al Uluww hal. 7, 156, 285. 2) Mengkafirkan orang-orang yang bertawassul dan beristighatsah dengan para nabi dan orang-orang soleh seperti dalam kitabnya “at-Tawassul” . 3) Menyerukan untuk menghancurkan Kubah hijau di atas makam Nabi SAW (Qubbah al Khadlra’) dan menyuruh memindahkan makam Nabi SAW ke luar masjid sebagaimana ditulis dalam kitabnya “Tahdzir as-Sajid” hal. 68-69, 4) Mengharamkan penggunaan tasbih dalam berdzikir sebagaimana dia tulis dalam kitabnya “Salsalatul Ahadits Al-Dlo’ifah” hadits no: 83. 5) Mengharamkan ucapan salam kepada Rasulullah ketika shalat dg kalimat “Melarang Assalamu ‘alayka ayyuhan-Nabiyy”. Dia berkata: Katakan “Assalamu alan Nabiyy” alasannya karena Nabi telah meninggal, sebagaimana ia sebutkan dalam kitabnya yang berjudul “Sifat shalat an-Nabi”. 6) Memaksa umat Islam di Palestina untuk menyerahkan Palestina kepada orang Yahudi sebagaimana dalam kitabnya “Fatawa al Al bani”. 7) Dalam kitab yang sama dia juga mengharamkan Umat Islam mengunjungi sesamanya dan berziarah kepada orang yang telah meninggal di makamnya. 8 ) Mengharamkan bagi seorang perempuan untuk memakai kalung emas sebagaimana dia tulis dalam kitabnya “Adaab az-Zafaaf “, 9) Mengharamkan umat Islam melaksanakan solat tarawih dua puluh raka’at di bulan Ramadan sebagaimana ia katakan dalam kitabnya “Qiyam Ramadhan”hal.22. 10) Mengharamkan umat Islam melakukan shalat sunnah qabliyah jum’at sebagaimana disebutkan dalam kitabnya yang berjudul “al Ajwibah an-Nafiah”. _________________________________________ Ini adalah sebagian kecil dari sekian banyak kesesatannya, dan Alhamdulillah para Ulama dan para ahli hadits tidak tinggal diam. Mereka telah menjelaskan dan menjawab tuntas penyimpangan-penyimpangan Al bani. Diantara mereka adalah: 1.Muhaddits besar India, Habibur Rahman al-’Adhzmi yang menulis “Albani Syudzudzuhu wa Akhtha-uhu” (Al bani, penyimpangan dan kesalahannya) dalam 4 jilid; 2.Dahhan Abu Salman yang menulis “al-Wahmu wath-Thakhlith ‘indal-Al bani fil Bai’ bit Taqshit” (Keraguan dan kekeliruan Al bani dalam jual beli secara angsuran); 3.Muhaddits besar Maghribi, Syaikh Abdullah bin Muhammad bin as-Siddiq al-Ghumari yang menulis “Irgham al-Mubtadi ‘al ghabi bi jawazit tawassul bin Nabi fil radd ‘ala al-Al bani al-Wabi”; “al-Qawl al-Muqni fil radd ‘ala al-Al bani al-Mubtadi”; “Itqaan as-Suna fi Tahqiq ma’na al-bid`a”; 4.Muhaddits Maghribi, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin as-Siddiq al-Ghumari yang menulis “Bayan Nakth an-Nakith al-Mu’tadi”; 5.Ulama Yaman, ‘Ali bin Muhammad bin Yahya al-’Alawi yang menulis “Hidayatul-Mutakhabbitin Naqd Muhammad Nasir al-Din”; 6.Muhaddits besar Syria, Syaikh ‘Abdul Fattah Abu Ghuddah yang menulis “Radd ‘ala Abatil wal iftira’at Nas
إظهار الكل...
كشف_الخفاء_والخلاف_للشيخ_فضل_بافضل.pdf6.60 KB
​​Ketika Sayyidah Aisyah berterima kasih kepada Syaikh Buthi . . Idola saya, Syaikh Buthi menceritakan pengalamannya : . . "Aku pernah menulis buku kecil berjudul Aisyah Ummul Mukminin. Di dalamnya aku membantah tuduhan-tuduhan keji yang dituduhkan orang-orang barat kepada Rasulullah. Semua itu karena Allah telah menggerakkan penaku untuk menulis." . . "Aku memiliki seorang putri yang tinggal bersama suaminya di Riyadh dan tidak tahu-menahu tentang buku tersebut karena memang belum diterbitkan." . . "Ia menelponku dan bercerita : . . " Ayah, Tadi malam aku bermimpi, Ada seseorang yang mengetuk pintu rumah kami, maka akupun bergegas ke sana untuk membukanya." . . "Lalu ada seorang perempuan yang masuk sambil berkata : . . aku adalah Aisyah Ummul Mukminin. Kedatanganku ke sini untuk menyampaikan rasa terimakasihku pada ayahmu" . . Mendengar itu aku bersujud syukur kepada Allah (Syaikh Buthi hampir saja menangis ketika menceritakan ini) . . Yang menarik disini adalah mengapa Sayyidah Aisyah tidak mendatangi langsung Syaikh Buthi sebagai penulis kitab tsb dan malah mendatangi putrinya ? menurut saya jawabannya jelas, yaitu bagaimana beliau selalu menjaga rasa malu dan kehormatannya hingga tidak mau menemui lelaki yang bukan mahromnya tidak seperti kabar dan fitnah keji yang pernah dituduhkan kepada beliau (Hadistul Ifki) . . Dulu, ketika Rasulullah Saw dan Sayyidina Abu Bakar dimakamkan di kamar Sayyidah Aisyah, beliau biasa saja memasuki kamarnya tanpa menggunakan hijab, beliau berkata : . . " mereka berdua adalah suamiku dan ayahku " . . Beliau lalu bercerita : . . " Tapi ketika Umar dimakamkan disana, Aku selalu memakai hijab ketika memasuki kamarku, karena aku malu kepada Umar " . . Ketika berbicara tentang Sayyidah Aisyah, maka itu bukan hanya tentang kecerdasan dan keromantisan kisah beliau bersama Rasulullah, tapi juga tentang rasa malu beliau yang sangat dalam. . . jadi.. apa kabar rasa malu kalian para wanita muslimah ? Masih sibuk membenahi akhlak dan rasa malu atau justru makin sibuk bergaya di depan kamera TikTok?
إظهار الكل...

Terjemah Ahkamul Mar'ah al-Hamil [Fikih Wanita Hamil].pdf
إظهار الكل...
Terjemah Ahkamul Mar'ah al-Hamil [Fikih Wanita Hamil].pdf34.99 MB
المختصر اللطيف.pdf
إظهار الكل...
المختصر اللطيف.pdf3.97 MB
Mengapa Nuzulul Quran Diperingati 17 Ramadhan, Sementara Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan? Oleh : Ustadz Ma'ruf Khozin (Ketua Aswaja NU Center PWNU Jatim dan Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim) Sejak dulu ada sebuah pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Yaitu, Allah menurunkan wahyu Al-Quran (Nuzulul Quran) di bulan Ramadhan (Al-Baqarah 185), dan Allah juga menegaskan bahwa Al-Quran diturunkan di malam Lailatul Qadar. Padahal kita diberi petunjuk bahwa Lailatul Qadar itu ada di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Lantas, mengapa Nuzulul Quran diperingati pada malam 17 Ramadhan? Dalam artikel ini saya menelusuri beberapa literatur, mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut. Berikut adalah dalil bahwa Al-Quran diturunkan pertama ke Baitul Izzah sebelum diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw: ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ، ﻗﺎﻝ: ﻓﺼﻞ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻣﻦ اﻟﺬﻛﺮ، ﻓﻮﺿﻊ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ اﻟﻌﺰﺓ ﻓﻲ اﻟﺴﻤﺎء اﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻓﺠﻌﻞ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﻳﻨﺰﻟﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻭﻳﺮﺗﻠﻪ ﺗﺮﺗﻴﻼ Ibnu Abbas berkata: “Al-Qur’an dipisahkan dari Dzikir, kemudian Al-Qur’an diletakkan di Baitul Izzah. Lalu Jibril menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam dan membacakannya secara Tartil” (Riwayat Al-Hakim. Al-Hafidz Adz-Dzahabi menilai sahih) Kapan terjadinya peristiwa tersebut? ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ: {ﺇﻥ ﻛﻨﺘﻢ ﺁﻣﻨﺘﻢ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﻣﺎ ﺃﻧﺰﻟﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻋﺒﺪﻧﺎ ﻳﻮﻡ اﻟﻔﺮﻗﺎﻥ} [ اﻷﻧﻔﺎﻝ: 41] ” ﻳﻌﻨﻲ ﺑﺎﻟﻔﺮﻗﺎﻥ : ﻳﻮﻡ ﺑﺪﺭ، ﻳﻮﻡ ﻓﺮﻕ اﻟﻠﻪ ﺑﻴﻦ اﻟﺤﻖ ﻭاﻟﺒﺎﻃﻞ Firman Allah: “… Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan.” (Al-‘Anfāl: 41). Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud dengan ‘Furqan’ adalah perang Badar, hari dimana Allah memisah antara yang benar dan salah (Riwayat Al-Hakim. Al-Hafidz Adz-Dzahabi menilai sahih) Kapan terjadinya perang Badar? Ulama ahli Tafsir yang juga ahli hadis dan sejarah, Al-Hafidz Ibnu Katsir menyampaikan sebuah riwayat: ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﻗﺎﻝ: ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﻔﺮﻗﺎﻥ، ﻟﻴﻠﺔ اﻟﺘﻘﻰ اﻟﺠﻤﻌﺎﻥ، ﻓﻲ ﺻﺒﻴﺤﺘﻬﺎ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﺠﻤﻌﺔ ﻟﺴﺒﻊ ﻋﺸﺮ ﻣﻀﺖ ﻣﻦ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ Ali (bin Abi Thalib) berkata: “Malam Furqan adalah malam bertemunya 2 pasukan, pagi harinya malam Jum’at, 17 Ramadhan” Ibnu Katsir memberi penilaian: ﻭﻫﻮ اﻟﺼﺤﻴﺢ ﻋﻨﺪ ﺃﻫﻞ اﻟﻤﻐﺎﺯﻱ ﻭاﻟﺴﻴﺮ Ini adalah pendapat yang sahih menurut ulama ahli peperangan dan ahli sejarah (Tafsir Ibni Katsir 4/66) Kemudian, apa kaitannya dengan malam Lailatul Qadar yang jatuh setelah tanggal 20 Ramadhan? Saya temukan jawabannya dalam kitab Syu’abul Iman karya Imam Al-Baihaqi: ﻋﻦ ﺣﻮﻁ اﻟﻌﺒﺪﻱ، ﻗﺎﻝ: ﺳﺌﻞ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺃﺭﻗﻢ ﻋﻦ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﻘﺪﺭ، ﻓﻘﺎﻝ: ” ﻟﻴﻠﺔ سبع ﻋﺸﺮﺓ ﻣﺎ ﻳﺸﻚ ﻭﻻ ﻳﺴﺘﺜﻨﻲ ﻭﻗﺮﺃ: {ﻳﻮﻡ اﻟﻔﺮﻗﺎﻥ ﻳﻮﻡ اﻟﺘﻘﻰ اﻟﺠﻤﻌﺎﻥ} [ اﻷﻧﻔﺎﻝ: 41 Dari Hauth Al-Abdi bahwa Zaid bin Arqam ditanya tentang Lailatul Qadar. Beliau menjawab bahwa malam 17 Ramadhan tidak diragukan dan tidak dikecualikan sebagai Lailatul Qadar. Kemudian beliau membaca ayat: “… Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan.” (Al-‘Anfāl: 41) ﻗﺎﻝ اﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ: ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻳﻨﺎ ﻓﻲ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ” ﻛﺎﻥ ﻳﻄﻠﺒﻬﺎ ﻓﻲ اﻟﻌﺸﺮ اﻷﻭاﺳﻂ، ﺛﻢ ﺑﻴﻦ ﻟﻪ ﺃﻧﻬﺎ ﻓﻲ اﻟﻌﺸﺮ اﻷﻭاﺧﺮ ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻗﺪ ﻧﺴﻲ ﻓﻲ ﺃﻱ ﻟﻴﻠﺔ ﻫﻲ ﻣﻦ اﻟﻌﺸﺮ اﻷﻭاﺧﺮ Ahmad (bin Hanbal) berkata: “Kami menerima riwayat pada tahun kedua dari Nabi shalallahu alaihi wasallam bahwa beliau mencari Lailatul Qadar di 10 hari pertengahan Ramadhan. Kemudian diberi tahu kepada Nabi bahwa Lailatul Qadar ada di 10 hari terakhir, hanya saja Nabi lupa kapan tepatnya malam tersebut dari 10 hari terakhir” (Syu’abul Iman) Wallahu a’lam bisshawab.
إظهار الكل...
Terjemah_Shofahat_Min_Sobril_Ulama'_Kisah²_Ulama_Dalam_Menuntut.pdf
إظهار الكل...
Terjemah_Shofahat_Min_Sobril_Ulama'_Kisah²_Ulama_Dalam_Menuntut.pdf30.54 MB
اختر خطة مختلفة

تسمح خطتك الحالية بتحليلات لما لا يزيد عن 5 قنوات. للحصول على المزيد، يُرجى اختيار خطة مختلفة.