Ustadz Mubarok Ba Muallim: “Ustadz Aun adalah orang yang masya Allah dalam semangat dakwah”.
Ustadz Badrus Salam mencantumkan nama beliau termasuk ustadz Salaf di Jawa yang direkomondasikan untuk belajar ilmu agama kepadanya dan mengahadiri majlis ilmunya.
Ustadz Abdullah Zen pernah bercerita padaku: “Diantara nasehat ustadz yang sangat menyentuh, singkat tapi mengena adalah nasehat Ustadz Aunur Rafiq”.
Adapun pujian-pujian dari murid-murid beliau, maka itu banyak sekali.
*Akhlak Menonjol Beliau*
Secara umum beliau memiliki akhlak yang mulia, sekalipun tidak ada yang sempurna. Namun diantara akhlak beliau yang paling menonjol sepanjang pengetahuan saya adalah:
1. Zuhud/sederhana dengan dunia
Beliau adalah orang yang zuhud dengan dunia dan sederhana. Berbagai pekerjaan kasar dilaluinya sejak belajar, mulai sebagai tukang masak, tukang jam, nyelep, dagang, kuli bangunan, bahkan mencari tomat busuk untuk dijadikan sebagai tomat dan dijual.
Beliau amat bersahaja dan tidak ingin merepotkan panitia, nginap di masjid dan kamar seadanya, bahkan tidak ingin untuk diperlakukan istimewa. Terkadang beliau hanya meminta bantal untuk istirahat di masjid, terkadang pula hanya tidur di mobil.
Beliau juga tidak malu untuk makan dari sisa-sisa makanan orang lain yang tidak dihabiskan, bahkan beliau pernah bilang: “Saya paling tidak suka jika ada yang buang-buang makanan. Kalau ada yang tidak habis, berikan kepada saya untuk saya manfaatkan”.
Beliau juga tidak mau mengambil gaji tetapnya dari pondok kecuali hanya sebagian kecil saja dan sedikit sekali.
2, Tawadhu
Beliau adalah seorang yang tawadhu. Masih teringat dalam memoriku saat aku masih belajar, beliau bersama kami gotong royong pembangunan di tengah guyuran air hujan.
Beliau juga sering memperbaiki mobilnya sendiri yang terkadang membuat orang yang melihatnya tidak percaya kalau itu adalah beliau.
Betapa sering kami mendengar beliau mengatakan kepada para santrinya: “Saya ini bodoh, sedikit ilmu, jika kalian mendapatiku salah, tolong tegurlah aku. Sungguh aku sangat senang jika ada yang menasehatiku”.
Beliau juga sangat terbuka untuk menerima nasehat dan kritikan dari sebagian santrinya bahkan berterima kasih serta mendoakan kebaikan untuknya. Hal ini adalah sesuatu yang sangat populer di kalangan para murid-murid beliau.
3. Semangat dakwah
Semangat dan motivasi dakwah beliau sangat tinggi, sulit tertandingi di hari-hari ini. Beliau berdakwah dan mengajar seakan tanpa mengenal rasa lelah, setiap pekan mulai hari jumat pagi hingga malam senin meninggalkan rumah untuk berdakwah di tempat yang berbeda-beda. Herannya, seringkali beliau bepergian itu dengan menyopir mobil sendiri ! Dan selebihnya untuk mengajar di pondok beliau dan tempat-tempat terdekat.
Beliau tetap mengajar dan mengisi taklim walau sakit. Beliau pantang untuk membatalkan taklim tanpa alasan syari yang kuat dan mendesak.
Pernah juga kami safar bersama beliau ke Kediri dalam rangka dakwah, beliau yang menyetir mobil dan jalan saat itu macet panjang sehingga sangat melelahkan, kamipun lelap dalam tidur di mobil, terbangun ketika sampai tujuan pada pertengahan malam. Saat kami bangun untuk ke kamar mandi, ternyata kami dapati beliau sedang terbanguan dan tidak istirahat!
Masih teringat, ketika kami masih belajar, beliau datang dari safar yang jauh di pagi hari, kami dan teman-teman mengira akan libur karena beliau pasti lelah dan butuh istirahat, tetapi ternyata beliau tetap mengajar.
Seringkali kami para dai dan ustadz mudah merasa malu dan kalah jauh dengan beliau yang sudah tidak lagi muda tetapi semangat membaja. Pernah suatu saat kami menggantikan jadwal safari dakwah beliau, dan subhanallah usai paling kami langsung jatuh sakit karena capek dengan padatnya jadwal taklim.
Pernah suatu saat seorang murid beliau bertanya kepada beliau: “Apa rahasia antum begitu kuat, tidak mudah lelah seperti kami? Beliau menjawab: “Perbedaan orang beriman dengan orang awam adalah kalau orang awam biasa olah raganya adalah olah raga badan, ruhnya digerakkan oleh badan sehingga ketika lelah maka seluruh tubuhnya ikut lelah