Felix Siauw Official

Para mahasiswa Amerika yang bukan Muslim, hanya berbekal kemanusiaan semata, mati-matian protes ke Israel, semangat dan konsisten meski harus dipukuli dan berdarah Diam dalam kedzaliman itu dosa. Apalagi ini genosida dan pembantaian massal, kejahatan kemanusiaan. Wajibnya itu speak-up, menyatakan dengan jelas Israel itu penjajah, penjahat. Jantannya ngirim pasukan bantu kaum Muslimin disana Kalau yang menyuarakan dan protes, meski online malah ditangkapi? Ini beneran?

Kopi Zionis Di Depan Kabah 1. Boikot itu bukan solusi, tapi kewarasan diri. Tidak perlu Muslim, cukup punya hati. Anehnya, mereka yang tak paham halal haram sangat keras boikot, kita yang Muslim malah bimbang hati Boikot itu sesuai kemampuan pribadi, hingga tak perlu orang lain kita hakimi. Orang yang sudah lebih pro pastinya akan membantu mereka yang mungkin baru mempelajari. Boikot itu sesuai keadaan, kemampuan, situasi dan kondisi. Semaksimal diri 2. Cinta itu menuntut kecenderungan, keberpihakan dan pembuktian. Tiap yang mencintai pasti ingin menunjukkan. Apalagi dalam masa pembantaian dan pembunuhan massal yang ditunjukkan Zio* Isr* , diam dan tak berpihak itu bagian pembiaran terhadap kejahatan Mencintai Baitul Maqdis akan membuat kita terus bersemangat membicarakan, membahas, membela, termasuk pemboikotan. Mencintai Palestina juga akan menahan jemari kita dari postingan yang tak manfaat, karena cinta itu berarti memikirkan, dan pikiran itu mewujud pada amalan Mencintai saudara-saudara kita di Gaza berarti melakukan, berusaha, yang terbaik yang kita mampu, meskipun masih kurang dan mungkin jauh dari sempurna, ini soal rasa bukan soal bisa tak bisa 3. Andaipun kita tak mampu memboikot semua, atau tak mau memboikot, maka janganlah kita justru mempromosikan, menyiarkan, seolah kita proud dan bangga dengan produk yang nyata-nyata bangga dengan dukungannya dalam genosida di Palestina Itulah respek, kita menghargai perasaan orang lain, hingga tak berbuat semaunya, apalagi kita pejabat yang selalu diperhatikan publik Masalahnya bukan halal-haram, bukan pula pilih-pilih dalam boikot. Masalahnya adalah pada keberpihakan, kebijaksanaan Bila kengerian yang dipertontonkan tak bisa menahan jemari kita untuk memposting hal-hal kontraproduktif, dan tak bisa menggerakkan kita untuk mengumumkan dukungan terbaik terhadap saudara kita di Palestina dengan cara apapun yang paling maksimal Apalagi yang bisa? https://youtu.be/5uC7K-mgSJ0

Aksi Konkrit Buat Palestina Konkrit itu kontekstual. Bagi penyerang, maka aksi konkritnya akan dinilai dari gol yang dihasilkan dalam pertandingan sepakbola, berbeda lagi dengan kiper yang akan dihitung lewat cleansheet atau saves yang dia lakukan. Beda dengan pemain tengah, maka aksi konkritnya lewat creating chances dan banyaknya distribusi bola, sedangkan pemaib belakang lewat tackle dan intercept-nya Sama seperti perjuangan pembebasan Baitul Maqdis, posisi kita berbeda-beda, maka aksi konkritnya pun mengikuti posisi itu. Prof. Abdul Fatah El-Awaisi menyampaikan bahwa Indonesia termasuk dalam lingkar terluar dari teori lingkar-lingkar keberkahan, yang artinya kita termasuk lingkar "supply & support" Artinya aksi konkrit kita, yang paling kontributif bagi Palestina adalah belajar, mengilmui dan memahami kondisi Baitul Maqdis. Menyalakan semangat persatuan, kesadaran bahwa Muslim adalah satu ummat. Bahwa persatuan Islam adalah satu-satunya solusi Maka fokus pada target, karena musuh kita juga fokus untuk menghancurkan persatuan dan ukhuwah para pejuang pembebas Masjidil Aqsha. Jangan sampai teman jadi lawan, sebab kita tak paham mana teman mana lawan Saling bertoleransi dengan pendapat, ukhuwah yang utama, bisa jadi kita tak sependapat dalam banyak hal, tapi kecintaan kita pada Baitul Maqdis adalah ikatan bagian dari aqidah kita, yang membuat kita saling menyayangi Fokus kepada pembebasan Palestina, jaga modal utama kita yaitu ukhuwah dan persatuan. Karena inilah yang bisa jadi membuat Allah ridha pada kita, dan memilih kita termasuk bagian dari pembebas Masjidil Aqsha Video lengkap: https://youtu.be/Oow_v4RrM8g

Syarat Yang Sama! oleh : KH. Budi Ashari, Lc Setelah 191 hari perang Gaza, Hamas mengajukan jawaban atas upaya perjanjian damai. Berikut syarat-syarat yang diberikan oleh Hamas: https://youtu.be/-nF5Q5jabuQ?si=y_mVtR6tr7eaey9p https://www.aljazeera.net/news/2024/4/14/مصادر-للجزيرة-تكشف-تفاصيل-رد-حركة-حماس 1. Hamas berkomitmen dalam ruang lingkup syarat yang diusulkan untuk menghentikan perang dalam 3 fase, di mana setiap fasenya selama 42 hari. 2. Hamas memberikan syarat agar pasukan Israel menarik mundur pasukannya ke garis perbatasan di semua wilayah di fase awal. 3. Hamas meminta agar para pengungsi bisa kembali ke wilayah utara dan pemberian jaminan kebebasan pergerakan di semua wilayah. 4. Hamas memberikan syarat penghentian perang secara permanen di fase kedua sebelum pelaksanaan tukar tawanan. 5. Hamas meminta pelepasan 50 tahanan dari Palestina dengan tukaran satu orang tawanan dari tentara Israel. Di antara 50 orang itu 30 orang adalah mereka yang mendapatkan vonis hukuman seumur hidup. 6. Hamas mengajukan tukaran tawanan setiap satu orang sipil Israel dengan 30 orang tahanan dari Palestina. 7. Hamas meminta pembatalan hukuman yang telah ditetapkan bagi tahanan Palestina setelah tanggal 7 Oktober 8. Hamas meminta fase ketiga mencakup komitmen untuk penghentian pengepungan dan memulai pembangunan kembali Gaza. Jawaban ini telah diserahkan kepada negara-negara penengah pada hari Sabtu sore 13 April setelah sebelumnya negara-negara penengah mengajukan surat permohonan kepada Hamas pada Hari Senin sebelumnya. Dan sesungguhnya Hamas telah menjawab permohonan damai itu di tanggal 14 Maret yang lalu. Walau tidak ada yang baru, tapi setelah musyawarah, Hamas memutuskan untuk mengirimkan kembali jawaban mereka Sabtu sore (13 April). Jawaban ini tidak sesuai dengan permintaan Israel, sebagaimana yang disampaikan oleh Mossad dan Kantor Netanyahu. Pemenang tidak mungkin mengemis dan yang kalah tidak mungkin bertahan dengan syaratnya. Paham...?

Ada 3 poin yang ingin saya sampaikan disini 1. Tentang ketidakadilan yang akan menginspirasi ketidakadlilan yang lain 2. Pembelaan terhadap Palestina tidak hanya dibatasi oleh agama 3. Hal ideal yang seharusnya ada pada kaum Muslimin Semoga manfaat dan ada kebaikan di dalamnya https://youtu.be/hURXy4TGjG8

Apa yang Ummualila lakukan bila anak perempuannya ingin melepas hijab? Saya berharap obrolan ini jadi manfaat bagi semua orangtua, dan juga bagi semua muslimah yang sedang berusaha taat 🙂🙂🙂 https://youtu.be/3-vTn4uJHvk?si=HRamHIv4vJCI2pay

Video ini dibuat sebagai tanggapan atas permintaan netizen untuk menyikapi video yang dibuat oleh @theindahgshow berjudul "Lack of Critical Thinking Skills in Indonesian Society Ft. Cinta Laura Kiehl | The Indah G Show" Buat temen-temen, video dibuat sebagai bagian dari membentuk pola pikir kritis yang sehat di tengah masyarakat Indonesia, membudayakan budaya baik berdiskusi, agree to disagree, respect in diversity, bukan untuk sesuatu yang kontraproduktif Semoga jadi kebaikan dan memberi pedoman dalam membentuk masyarakat yang berpikir kritis di Indonesia 🙂🙂🙂 https://youtu.be/aTWgYNzs4v0?feature=shared

Ngobrol dan kenalan dengan grand guru-nya @yukngajiid tentang Zakat yuk, langsung aja nih lagi premiere https://youtu.be/AuRHQHNWXRI?feature=shared

Fresh from the oven, silakan disimak https://youtu.be/ERggObF7xF4?feature=shared

Part 2 bareng legend Helmy Yahya nih, silakan ditonton, semoga manfaat https://youtu.be/4M9Diwlqk_k?feature=shared 😊😊😊

Gaiss jarang kan saya rekomendasikan rendang? Ini serius autentik banget karena yang masak orang awak, uda Ridho YukNgaji Ummualila cocok juga rasanya, makanya ini repeat order ketiga Pokoknya kenikmatannya sampai membuat nggak bisa berkata-kata Cuss lah, mau makan enak tapi ga mau susah, kesini aja pesennya https://tokopedia.link/jwhERY7WiIb

Kita bahas ini yuk, tapi dengan angle yang agak laen 🙂🙂🙂 https://youtu.be/uoYDiktvUfc?feature=shared

Lanjut yuk, reconnect with Al-Qur'an, kali ini bareng bang @hawaariyyun 🙂🙂🙂 https://youtu.be/8evOLFrtuXE?feature=shared

Bahas tipis-tipis dulu tentang kehidupan suami-istri bareng abang Indra Djokosoetono dan Nikita Willy 🙂🙂🙂 https://youtu.be/kf3f-l2n4-k?feature=shared

premiere nihh https://youtu.be/7vQATS38MV8?feature=shared

Kesempatan berjumpa dengan senior wong kito galo, Helmy Yahya yang legendaris, ngobrol apa kita? Check: https://youtu.be/9F4Ff3ADaBM?feature=shared

Entah udah berapa banyak saya nolak untuk diajak pergi keluar negeri, ada dua alasan sederhana 1. kerjaan di Indonesia nggak habis-habis 2. nggak mau kalau bukan program dakwah maka wajar, 10 tahun terakhir ini, perjalanan traveling saya cuma 2 tempat aja 1. Makkah-Madinah buat umrah 2. Bursa-Edirne-Istanbul buat trip sejarah Karena pergi keluar, sudah pasti ngabisin uang, waktu, dan banyak hal yang nggak ringan. Jangan sampai nggak jadi benefit buat akhirat, dan juga buat kehidupan kita Nah, di tanggal 25 Mei ini, program pembelajaran sejarah #HeritageOfOttoman udah masuk ke angkatan 8 Yang mau ikutan, disilakan segera daftar, karena sudah deadline. Untuk 10 hari bareng-bareng saya explore sejarah dan peradaban Islam di 3 ibukota Utsmani di Turki Buat info lebih lanjut, boleh langsung ke @terangtrip ya 🙂🙂🙂

Yang nungguin kelanjutan bahasan kisah Ashabul Kahfi bareng @weemaraditya, ini lagi premier yaaa.. https://youtu.be/_fGRV5Khjig?feature=shared

Salam Perjuangan! Setelah launching pada 15 Maret 2024, Sore ini, 17 Maret 2024, Anthem for Palestine "Tanah Para Nabi" yang berkolaborasi dengan sejumlah musisi top tanah air akan akan bisa kamu nikmati videonya, premier di YouTube channel Tanah Para Nabi. Hidupkan loncengnya, jangan sampai kelewatan buat nonton bareng keluarga dan kerabat pukul 16.00 WIB, ya! Semoga kita semua bisa menjadi saksi dan membersamai perjuangan pembebasan Palestina dari tanah Indonesia. 🇵🇸🇮🇩 #TanahParaNabi #AnthemforPalestine Bismillah jam 4 Insyaa Allah premiere youtube ya!! Silahkan sebarkan.. Smg pesan dari lagu ini bisa tersampaikan! Free Palestine !! https://youtu.be/Ou47Xdnp1_M?si=PZLjfDF77sCjmfgD

https://youtu.be/wswvWiWqdp8?feature=shared Hari-5, kita bahas rumah tangga nih dan pandangannya dalam Islam 🙂🙂🙂

Bahas sama @weemaraditya gimana cara connect ke Al-Qur'an via kisah-kisah dalam Al-Qur'an, seru bingit inih https://youtu.be/KDtDU_IOYkA?si=IO0GIJ3uTbzXtmw5

https://youtu.be/M7CEuYPfbVI?feature=shared Mau tersambung dengan Al-Qur'an? kita lagi premiere nih 😁😁😁

https://youtu.be/Zb7mxqwdT3s?feature=shared Persembahan terbaik yang @yukngajiid bisa berikan kepada kamu semuanya nih Semoga suka yaaa.. 🙂🙂🙂

https://youtu.be/auiHe7LughE?feature=shared Episode favorite nih, cusss yukk 🤣🤣🤣

Episode perdana niiih 🙂🙂🙂 https://youtu.be/0rVqIc4spbw?feature=shared

Obrolan ginian sama @abdurarsyad memang nggak cukup cuma sejam, tapi ya lumayanlah buat yang mau nonton, cus aja ke sini https://youtu.be/gFhynanQfLg?feature=shared Share ke yang lain lah kalau memang ada manfaatnya 🙂🙂🙂

Serius, emosi banget ngeliat video cewek yang dipegang-pegang itu. Mau konten mau beneran, tetap aja semua yang terlibat harus ditindak biar jera. Kelakuannya buakn hanya merendahkan perempuan, tapi juga merendahkan agama https://youtu.be/JdECW_9JCQM?feature=shared

Obrolan ginian sama @abdurarsyad memang nggak cukup cuma sejam, tapi ya lumayanlah buat yang mau nonton, cus aja ke sini TENDA TANYA – USTADZ FELIX SIAUW & ABDUR BAHAS MAKRIFATULLAH, MUALAF, DAN ATEIS https://youtu.be/-EiXdMOwPk4?feature=shared Share ke yang lain lah kalau memang ada manfaatnya 🙂🙂🙂

Persekusi Itu Intoleransi Nabi jelas bersedih melihat tingkah kita, yang mengaku mencintanya, namun bersikap kasar dan jahat pada para pecintanya juga Sebagaimana para sahabat yang punya cara tersendiri dalam mencinta Nabi Muhammad, kita pun tak kan pernah sama dalam cara mencinta Bisa jadi ada yang berbeda, namun bukankah syahadat kita tetaplah sama, kiblat kita pun searah, 6 rukun imannya, 5 rukun Islamnya Adu ide bolehlah, adu gagasan okelah. Sebagaimana ulama madzhab yang memiliki pendekatan berbeda-beda, terkadang saling mengkritik dan mengoreksi, namun mereka tetap sayang Tapi persekusi, penghadangan, apalagi fisik. Ini jelas-jelas bukan ajaran Islam Lucunya, ada mereka yang, Paling anti-radikalisme, hanya tercatat bahwa hanya mereka yang selalu melakukan aksi-aksi yang radikal, mulai dari kasarnya lisan, tak segan-segan aksi fisik, dan sederet tindakan radikal lainnya Merasa paling toleran, katanya tak perlu takut dengan agama orang lain, tapi ternyata takut dengan agamanya sendiri, saudaranya sendiri. Pergi menjaga gereja dan tokoh-tokohnya, sementara saudaranya sendiri diusir dan difitnah Katanya menjaga kerukunan dan anti ujaran kebencian, sementara dari mulutnya keluar sumpah serapah, dan memulai perpecahan dan nyata-nyata merusak kerukunan sesama Muslim Mencintai Nabi dengan maulid, tapi sumpah serapahnya pada saudaranya lebih banyak ketimbang laknatnya kepada Israel. Bahkan membina hubungan dengan mereka, di saat yang sama memusuhi siapapun yang dianggap tak satu pemahaman Selalu merasa jadi korban, padahal yang paling banyak berbuat dzalim, paling banyak menuduh, paling banyak menunjuk, paling banyak menghakimi Rasulullah Muhammad, ampuni shalawat kami yang masih tertinggal di lisan, belum masuk ke dalam hati. Hingga kami mungkin belum mencintai saudara-saudara kami sampai hari ini

Mau dan mampu itu berbeda, mau soalan pemikiran sedang mampu itu soalan kenyataan Orang yang mau biasanya mampu, tapi kalau sudah nggak mau maka mampu jadi percuma Dalam hidup kita, lebih mudah memampukan orang ketimbang membuat orang mau Ngobrolin Palestina, apa masalahnya kaum Muslim? Kemampuan atau kemauan? Masalahnya ada pada kenyataan atau malah ada di pikiran? Faktanya, investasinya Israel justru paling banyak pada opini, propaganda, dan misinformasi Faktanya, pembantaian, genosida, kejahatan, semua hal buruk sudah terjadi di depan mata dunia Kesimpulannya, tragedi kemanusiaan terbesar terus berlangsung hingga saat ini Tapi kita belajar satu hal pasti sejak 7 Oktober. Bukan Gaza yang terjajah, tapi seluruh dunia selain Gaza yang terjajah Jangan-jangan selama ini masalahnya ada di dalam kepala kita Maka yang menghalangi antara Palestina dan kebebasannya, bisa jadi bukan kemampuan ummat Islam, tapi kemauan ummat Islam Semuanya tentang sudut pandang ————————— Sampai ketemu di -Sudut Pandang - “THE SECOND COMING” 📍Jakarta 📅 Ahad, 3 Maret 2024 ⏱️ 09:00 - 16:00 WIB Bersama Tim Yukngajiid -------------------------- NB: Perhatikan gender ketika mendaftar Usia minimum ikut event ini 10 tahun keatas Balita dilarang masuk -------------------------- Yang mau ikutan bisa kesini bit.ly/sudutpandangvol2 bit.ly/sudutpandangvol2 bit.ly/sudutpandangvol2

*MENAPAKI JALAN NABI, SERUAN UNTUK MEMBELA BUMI YANG DIBERKAHI* PHBI Isra' Mi'raj 1445 H Ma'had Wakaf Syaraful Haramain InsyaAllah diselenggarakan pada Kamis, 08 Februari 2024 ukul 08.00 WIB - selesai. *Talkshow:* KH. Hafidz Abdurrahman, MA Ustadz Felix Siauw Ustadz Zamroni Ahmad (Host) *Seruan Untuk Baitul Maqdis:* Syaikh Nashruddin Isham At Tamadiy Youtube: https://youtube.com/live/7IMbytz-zL0?feature=share Live Facebook https://www.facebook.com/mahadsyarafulharamain/live_videos/ ••• Share info ini, semoga menjadi wasilah amal jariyah kita. 🪀Join Grup WA untuk update info, langsung klik link ini https://s.id/infomsh ••• Wakaf pembangunan kolam renang, fasilitas olahraga santri banat, gedung aula, dan guest house: 💳 Bank Mandiri (bunga sudah di-nol-kan) 133-00-1651307-9 Yayasan At-Turats Al-Islami

Perlunya Hati-hati Dalam Narasi 1. Yang terjadi di Baitul Maqdis (Palestina) bukan konflik, tapi genosida, pembunuhan massal, ethnic cleansing, pembantaian 2. Di Baitul Maqdis nyatanya bukan perebutan (saling rebut), tapi yang terjadi adalah perampasan tanah, penjajahan, imperialisme 3. "The only real wealth is land", seolah mengindikasikan bahwa motif semuanya harus dilihat dari sisi wealth (kekayaan material), padahal di Baitul Maqdis, bagi kaum Muslim itu lebih dari wealth, itu bagian dari aqidah kaum Muslim 4. Kalau anda berkiblat pada Adam Smith, David Ricardo, atau Keynes, tidak berarti semua harus dipandang sama. Tidak semua orang material seperti anda. Contohnya Israel, mereka justru merugi besar demi mempertahankan keyakinan mereka, mempertahankan kedzaliman walau dengan cara btutal 5. Kalau mau menjelaskan ekonomi, sekali lagi, kenapa harus bawa-bawa Palestina (Baitul Maqdis)? Karena narasi yang dibawa itu false narration, menyesatkan dan tidak pada realitasnya. Sudah bahas saja bahwa tanah itu bagian kapital, kekayaan, itu betul, itu cukup, tapi menambah-nambahi dengan urusan Baitul Maqdis tanpa ilmu, itu malah menyakiti Saya tak ada urusan dengan tim sukses manapun, andai nomor 1, 2, 3 berbuat yang sama, akan kita sampaikan juga Lanjut ke YouTube saya tentang Baitul Maqdis, untuk lebih memahami "konflik" yang terjadi di Baitul Maqdis (Palestina)