Muhasabah Pemilu 2024
(Part 12)
"Siapakah manusia yang paling baik?". Rasul menjawab: "Yang paling sering melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar, serta yang paling bertaqwa kepada Allah dan menyambung tali silaturahim". (HR. Imam Thabrani)
Dr. Sayyid Muhammad Nuh dalam karyanya ‘Taujihat Nabawiyyah ala Thariq' memberi catatan tentang nilai yang diisyaratkan oleh ayat 110 surah Ali-Imran, bahwa pengertian amar ma'ruf adalah mengajak dan memberi motivasi kepada setiap individu dalam masyarakat untuk melaksanakan kebaikan dalam seluruh dimensi dan bentuknya, menyiapkan sebab-sebab dan sarana-sarananya dalam bentuk mengokohkan pilar-pilarnya, serta menjadikannya karakteristik umum bagi seluruh kehidupan. Sedangkan nahi munkar dicerminkan dalam bentuk mengingatkan, menjauhkan dan menghalangi siapapun dari melakukan kemunkaran, memutuskan sebab-sebab dan sarana-sarana sampai ke akarnya, serta membersihkan kehidupan dari segala bentuk kemunkaran, sehingga lahirlah kemuliaan dan kedamaian hidup yang penuh dengan keberuntungan 'Al-Falah' itulah orang-orang yang akan mendapat keberuntungan (Al-Muflihun).
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِا لْعَدْلِ وَا لْاِ حْسَا نِ وَاِ يْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An-Nahl: 90)
Ayat ini dalam pandangan sahabat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu merupakan ayat yang paling komprehensif di dalam Al-Qur'an yang berbicara tentang kebaikan-kebaikan yang diperintahkan dan keburukan-keburukan yang dicegah.
Sayyid Quthb dalam tafsir fi Dhilalil Qur'an memaparkan pemahamannya bahwa ayat ini menegaskan prinsip-prinsip yang akan menguatkan simpul-simpul yang terjalin di dalam sebuah masyarakat. Allah subhanahu wa ta'ala mengawalinya dengan prinsip 'Al-Adl' yang seharusnya dijadikan sebagai acuan utama dalam pergaulan sehari-hari. Terlebih lagi, prinsip Al-Adl di dalam ayat ini disandingkan dengan Al-Ihsan untuk melembutkan ketajaman keadilan yang solid. Karena kata 'Ihsan' memang lebih luas penunjukannya, yakni mencakup seluruh sendi-sendi kehidupan dari hubungan seorang hamba dengan Rabbnya, dengan keluarganya, masyarakatnya, dan dengan kemanusiaan pada skala yang lebih luas.
وَا لَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhoan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-'Ankabut: 69)
bersungguh-sungguh dalam menegakkan keadilan dan kebenaran
#selfreminder #jokowi #pelanggarkonstitusi #antipolitikdinasti