cookie

Utilizamos cookies para mejorar tu experiencia de navegación. Al hacer clic en "Aceptar todo", aceptas el uso de cookies.

avatar

cerita-inspirasi-motivasi

Channel ini berisi kumpulan cerita motivasi, inpirasi dan motivasi dalam mengarungi hebatnya kehidupan. Sebagian dari sumber bacaan penulis dan penulis sendiri. Mau menghubungi penulis?.081333148884 Pesan buku? Klik https://wa.me/message/WBU5FDA2SPNHE1

Mostrar más
Advertising posts
756Suscriptores
Sin datos24 hours
Sin datos7 days
-630 days

Carga de datos en curso...

Tasa de crecimiento de suscriptores

Carga de datos en curso...

Di Indonesia, buku itu diterjemahkan oleh ahli filsafat Muhammadiyah alumni Sorbonne University, Dr. H.M Rasjidi dengan judul Bibel, Qur’an dan Sains Modern. Menurut Rasjidi, Bucaille heran dengan Alquran yang turun 14 abad lampau namun memuat soal-soal ilmiah yang baru diketahui manusia pada abad ke 19-20 sehingga Bucaille berkesimpulan bahwa Alquran adalah wahyu Illahi yang murni dan Nabi Muhammad Sallallahu Alahi Wasallam adalah Nabi terakhir. Bucaille juga menulis buku bertema serupa seperti What is the Origin of Man? The Answers of Science and the Holy Scriptures (1984). Maurice Benarkah Telah Mualaf? Maurice Bucaille sendiri pernah hadir dalam Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta pada tahun 1985. Kehadiran Bucaille sebagai tamu undangan dari luar negeri dicatat oleh Pusat Data dan Analisa TEMPO dalam Seri I: Muhammadiyah dan Perjalanan Bangsa (2019). Terkait dugaan banyak pihak bahwa Bucaille telah menjadi mualaf dan masuk Islam tidak bisa dikonfirmasi. Bucaille sendiri tidak pernah menyatakan secara eksplisit memeluk Islam atau tetap menjadi Katolik kendati dirinya menulis buku La Bible, le Coran et la Science (1976) yang mengindikasikan bahwa beliau memiliki keimanan sebagai seorang muslim. Penulis buku The Qur’an and the Bible in the Light of History and Science, Dr. William F. Campbell di sebuah forum tertanggal 15 Januari 1996 juga pernah menjawab rasa penasaran umat itu dengan jawaban, “Fakta: Pria Muslim yang saya temui di Tunisia pada tahun 1977, dan yang memperkenalkan saya pada buku Bucaille, mengatakan kepada saya bahwa pada tahun 1976 Bucaille datang dan memberikan kuliah di Sousse, Tunisia. Setelah ceramah, teman saya pergi dan bertanya apakah Bucaille telah menjadi seorang Muslim. Bucaille menjawab, “Tidak.” Fakta kedua: Pada kuliah umum di Fez Maroko pada tahun 1981 atau 1983, seorang teman saya bertanya selama sesi tanya jawab apakah Dr. Bucaille telah menjadi seorang Muslim. Sekali lagi Dr. Bucaille berkata, “Tidak.” Saya mengirim Dr. Bucaille salinan buku saya dan saya menulis kepadanya tentang berbagai poin tiga kali, tetapi dia tidak pernah menjawab. Sebuah jurnal Katolik membuat ulasan positif tentang buku saya. Bucaille menanggapi tetapi komentarnya menunjukkan bahwa dia tidak membaca buku saya dengan cermat. Dalam satu contoh, kritiknya dijawab hanya beberapa halaman setelah halaman yang dia kutip. Saya tidak tahu apakah dia telah menjadi seorang Muslim sejak 1981, tetapi saya meragukannya.” Demikian jawaban Dr. William F. Campbell terkait klaim Keislaman Bucaille. Bucaille sendiri meninggal di Paris 16 Februari 1998 pada usia 77 tahun. Penulis: Afandi Editor: Fauzan AS https://muhammadiyah.or.id/benarkah-maurice-bucaille-ilmuwan-prancis-mualaf-setelah-ikut-muktamar-muhammadiyah/
Mostrar todo...
Benarkah Maurice Bucaille Ilmuwan Prancis Mualaf Setelah Ikut Muktamar Muhammadiyah?

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Kitab suci Alquran bukanlah sekadar wahyu semata, tetapi juga salah satu mukjizat Nabi Muhammad Saw yang abadi sampai akhir zaman. Kebenaran Alquran misalnya terangkum...

Benarkah Maurice Bucaille Ilmuwan Prancis Mualaf Setelah Ikut Muktamar Muhammadiyah? by afandi 1 year ago Benarkah Maurice Bucaille Ilmuwan Prancis Mualaf Setelah Ikut Muktamar Muhammadiyah? MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Kitab suci Alquran bukanlah sekadar wahyu semata, tetapi juga salah satu mukjizat Nabi Muhammad Saw yang abadi sampai akhir zaman. Kebenaran Alquran misalnya terangkum dalam ayat-ayat penciptaan (kauniyah) yang di masa selanjutnya selaras dengan temuan teknologi dan sains. Karena itu, tidak sedikit para ilmuwan yang memeluk Islam setelah meneliti ayat-ayat kauniyah di dalam Alquran. Salah satu ilmuwan yang memutuskan memeluk agama Islam adalah pakar bedah berkebangsaan Prancis, Dr. Maurice Bucaille. Setelah masuk Islam, namanya tersohor sebagai intelektual muslim berpengaruh di dunia. Siapa Maurice Bucaille? MateriTerkait Wakili Asia Tenggara dalam Kongres 1931 di Palestina, Tokoh Muhammadiyah Ikut Bahas Bahaya Zionisme Bantuan untuk Palestina dan Ikhtiar Muhammadiyah Menyelamatkan Semesta Dampak Positif Dukungan Terhadap Palestina di Media Sosial Maurice Bucaille (lahir 19 Juli 1920) merupakan seorang dokter bedah yang memulai karir pada 1945 dengan spesifikasi keahlian dalam bidang gasteroentologi (pencernaan). Pada 1973, Bucaille diangkat sebagai dokter pribadi oleh Keluarga Raja Faisal dari Arab Saudi. Kisah penelitian jasad Fir’aun itu bermula ketika tahun 1974 dirinya mendapatkan undangan dari Presiden Mesir, Anwar Sadat untuk meneliti Mumi Firaun yang ada di Museum Kairo. Bucaille lalu tertarik pada sebuah jasad mumi yang masih utuh. Mumi yang dimaksud adalah mumi yang ditemukan di seberang Sungai Nil, tepatnya di Wadi el-Muluk, Luxor pada 1986 oleh Loret dan pernah dibuka perbannya oleh G. Elliot Smith sebagaimana tercatat dalam The Royal Mummies (1912). Menganggap ada yang tidak lazim dengan utuhnya jasad mumi Fir’aun bernama Merneptah itu, Bucaille mengajukan izin untuk membawa jasad itu ke Prancis untuk diteliti. Mumi pun diselidiki dengan metode radio grafik, thorax dan endoscopy sehingga mendapatkan rincian setiap bagian tubuh. Dari hasil penelitian terhadap jasad mummi Fir’aun itu diketahui bahwa dalam tubuh mumi yang ditengarai sebagai Fir’aun itu tersebut mengandung bekas garam yang memenuhi sekujur tubuhnya, sehingga dia terawetkan lebih sempurna. Artinya, mumi tersebut mati dalam keadaan tenggelam di laut. Maurice yang telah akrab mengkaji Alquran itu lalu terkejut dengan adanya pesan eksplisit di dalam al-Quran Surat Yunus ayat 90-92 yang artinya, “Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri). (Q.S Yunus ayat 90).” “Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan, (Q.S Yunus 91).” “Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami, (Q.S Yunus 92).” Karya Bucaille Diterjemahkan H.M. Rasjidi Hasil penelitian Bucaille ini kemudian diterbitkan dalam buku berjudul Momies Des Pharaon; Investigations Medicales Modernes yang mengantarkannya pada penghargaan bidang sejarah dari Prix d’histoire Academie Nationale de Medecine, Prancis. Bucaille juga menulis buku La Bible, le Coran et la Science (1976) yang menjadi best-seller internasional di dunia Muslim dan telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa utama umat Muslim di dunia.
Mostrar todo...
Ayat ini membuatnya tercengang kemudian memberikan komentar bahwa sesungguhnya ayat ini adalah tema dari sebuah penelitian ilmiah yang penulisnya mendapat hadiah nobel pada tahun 1973. Teori tentang ledakan dahsyat yang menyatakan bahwa alam ini ada akibat ledakan besar yang akhirnya tercipta darinya langit dan benda-benda langit. Selain makna dari semua isi di Al-Quran, Dr. Miller sangat terkagum-kagum dengan gaya bahasa yang digunakan dalam Al-Quran. “Tanpa ada keraguan sedikitpun bahwa di dalam Al-Quran itu terdapat pandangan yang tidak ada bandingannya dan mempesona, di mana ia tidak didapatkan pada tempat manapun, yaitu bahwa Al-Quran memberikan informasi kepada Anda tentang hal-hal tertentu,” ujarnya. Ia mengatakan bahwa tidak ada satu kitab pun dari kitab-kitab suci agama yang berbicara dengan gaya bahasa seperti Al-Quran. Semua kitab suci yang lain merupakan kumpulan informasi yang memberitakan kepada manusia dari mana datangnya informasi tersebut. Sebagai contoh adalah kitab Injil yang diselewengkan, ketika berbicara tentang kisah-kisah orang terdahulu, ia mengatakan kepada pembacanya, misalnya Raja Fulan hidup di tempa ini, dan pemimpin tersebut terbunuh di sini dalam pertempuran ini. Ada juga orang lain, ia memiliki anak, namanya adalah fulan dan fulan dan seterusnya. Akan tetapi kitab Injil selalu memberitakan kepada pembacanya, “Apabila Anda ingin tahu lebih jauh, Anda bisa merujuk kitab ini dan itum karena kisah ini dinukil dari sana.” Berbeda dengan Al-Quran, kitab ini memberikan informasi kepada pembacanya kemudian seakan-akan ia mengatakan kepadamu bahwa informasi tersebut adalah baru . Bahkan, terkadang pembaca Al-Quran diminta untuk mengkaji ulang apabila mereka mengalami keraguan kebenaran Al-Quran dengan cara yang tidak mungkin berasal dari akal manusia. Masya Allah. Sumber: Buku Kisah Para Muallaf yang Menakjubkan - Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi SUMBER: https://muslimahdaily.com/story/journey-to-islam/item/3590-niat-mencari-kesalahan-dalam-al-quran,-dr-gary-miller-malah-dibuat-kagum-olehnya.html
Mostrar todo...

Niat Mencari Kesalahan dalam Al-Quran, Dr. Gary Miller Malah Dibuat Kagum OlehNya Suha Yumna Suha Yumna Mei 10, 2020 Journey to islam Dr. Gary Miller DR. GARY MILLER(foto:themindfulmuslim.com) Muslimahdaily - Orang ini sangat terkenal dengan audio ceramahnya yang membahas tentang Islam dan Quran. Bantahan terhadap agama Krsiten dan topik lainnya. Sesuatu yang paling menarik darinya adalah penggunaan kata-kata yang sederhana dan singkat dalam ceramah-ceramahnya. Selain metode yang rasional dan logis, ia juga memiliki suara yang dapat menyentuh hati. Ialah Dr. Gary Miller. Sebelum menyatakan diri sebagai seorang muslim, ia adalah salah satu penginjil senior tersohor di Kanada. Terkenal dengan kegigihannya dalam menyerukan agama Nasrani. Juga termasuk mereka yang memiliki pengetahuan yang luas tentang kitab Injilnya. Pria ini sangat menggemari ilmu eksak seperti matematka. Ia sangat menyukai ilmu maniq atau nalar logika terhadap sesuatu. Pada suatu hari, ia ingin membaca Al-Quran dengan tujuan untuk mencari beberapa kesalahan yang akan bisa mendukung misinya dalam memurtadkan kaum muslimin dan mengajaknya kepada agama Nasrani. Ia berharap agar bisa menemukan banyak kesalahan di dalam Al-Quran dan hanyalah berbicara tentang padang pasir dan sekedar kitab tua yang ditulis sejak abad ke 14 silam. Seiring berjalannya waktu mempelajari Al-Quran, semua yang ia harapkan tak bisa ditemukan di dalam Al-Quran. Ia pada akhirnya menjadi tercengang atas apa yang didapatkan. Bahkan, justru ia menemukan berbagai macam ilmu yang tidak didapatkan pada kitab-kitab yang ada di alam ini. Ia berharap agar mendapatkan dalam Al-Quran seperti kejadian yang menyulitkan bagi Nabi Shalallahu alaihi wa sallam, seperti saat wafatnya Khadijah, istri beliau, atau kematian putra-putrinya, akan tetapi nihil, tak ia dapatkan semua itu. Berbagai Ayat yang Menggugah Hati Dr. Gary Miller Satu hal yang menambah kebingungannya adalah bahwa ia mendapati dalam Al-Quran sebuah surat yang lengkap yang dinamai surat Maryam, berisi tentang pemuliaan diri Maryam, di mana hal itu tidak ditemukan bandingannya dalam kitab-kitab Nasrani atau dalam kitab-kitab Injil. Ia bahkan tidak menemukan di dalam Al-Quran sebuah surat dengan nama Aisyah atau Fathimah. Begitu pula ia mendapatkan nama Isa disebutkan sebanyak 25 kali dalam Al-Quran, sementara Nabi Muhammad tidak disebutkan melainkan 5 kali saja. Maka bertambahlah kebingungannya. Selanjutnya, ia mulai membaca Al-Quran lagi dengan penuh ketelitian dan perlahan-lahan yang lebih intens daripada sebelumnya, dengan harapan barang kali ia akan mendapatkan celah untuk menghantamnya. Akan tetapi tiba-tiba ia tersungkur oleh satu ayat yang luar biasa hebatnya, yaitu ayat 82 dari surat An-Nisa, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” Dr. Miller berkomentar tentang ayat ini seraya berkata, “Termasuk pijakan dan dasar-dasar keilmuan modern seperti yang dikenal adalah mengetahui atau menghitung kesalahan dalam teori-teori hingga terbukti kebenarannya. Inilah yang disebut dengan falsification test. Yang mengherankan adalah bahwa Al-Quran yang mulia memberi kesempatan kepada kaum muslimin ataupun non muslim untuk mencari kesalahan-kesalahan, akan tetapi semuanya tidak mendapatkannya.” Ja juga mengatakan tentang ayat ini, bahwa tidak akan ada di muka bumi ini, seorang penulis yang memiliki keberanian, ia mengarang sebuah buku kemudian menyatakan bahwa di dalam buku tersebut tidak ada kesalahan sama sekali. Akan tetapi Al-Quran berani menyatakannya, dan memang benar tak ada kesalahan sama sekali di dalamnya. Ayat lain yang diteliti oleh Dr. Miller adalah QS. Al-Anbiya ayat 30. “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kemi jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman.”
Mostrar todo...
https://youtu.be/2iv_Hs7WDlI?si=rITnNbrCqh-AAJxv Cara mendidik anak jadi shalih salihah
Mostrar todo...
ANAK BANDEL? INI CARA MENGATASINYA - Ustadz Luqmanulhakim

Versi Full Kajian:

https://youtu.be/3tNdcTgruIg

Gabung sini untuk dapatkan resume SMK setiap hari Grup SANTRI SMK:

https://t.me/+gN8Gls6RVSNlMzdl

Telegram :

https://t.me/ForumSMK

Call Center MKM: 0811-5753-325 Gerakan Berkah Subuh:

https://www.amalsholeh.com/gbs?utm_source=mobile-app-share&ref=dA2Qj

Ikuti kami di: Find us on sosial media : Instagram:

https://instagram.com/munzalan.tv

Tiktok:

https://vt.tiktok.com/ZSJXGpPqM/

Facebook:

https://www.facebook.com/LuqmanulhakimTeam

Spotify:

https://open.spotify.com/show/7o9aMV4hmIHUKjf3mUvLAM?si=b984f42ff1a84609

Kiprah LAZIZMU Sidoarjo dari Bermadu Hingga Kaleng Sedekah Subuh Oleh: Abdullah Makhrus Banyaknya penduduk miskin di Indonesia cukup membuat kita menjadi terhenyak. Menurut data, persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,18 persen poin terhadap Maret 2022. (bps.go.id, 17/07/23) Jika dihitung dari data penduduk Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, jumlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai sebanyak 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Itu artinya jumlah rakyat miskin di negeri ini ada lebih dari 26 juta jiwa. Munculnya banyak lembaga filantropi yang peduli untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat akan sangat membantu mereka yang sedang membutuhkan. Di antara banyak lembaga filantropi yang ada dan terus berkembang di masyarakat, salah satunya adalah keberadaan LAZISMU (Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah) Sidoarjo Baca selengkapnya di https://www.lensanesia.com/?p=646&uipid=131 #fachrodinaward2023 #mpippmuhammadiyah #muhammadiyah
Mostrar todo...
Di sebuah desa kecil, tinggal dua orang kakak beradik yang hidup berdampingan dengan rukun dan bahagia. Untuk menghidupi diri, mereka saling bantu menanami satu-satunya ladang warisan orang tuanya. Hasilnya, dibagi rata satu sama lain. Tahun demi tahun berlalu, hingga suatu kali sang kakak menikah dengan perempuan dari desa sebelah. Namun, kakak beradik ini sepakat tetap saling bantu di ladang. Istri sang kakak pun selalu membawakan makanan dan minuman untuk kedua bersaudara itu. Sementara hasil panen, tetap dibagi rata untuk kedua kakak beradik itu. Suatu hari, pada sebuah malam, si adik merenung. Ia berpikir, rasanya kurang adil jika mereka punya jatah hasil panen yang sama, padahal sang kakak sudah punya tanggungan keluarga. Karena itu, ketika malam semakin larut, ia diam-diam membawa satu karung hasil panenyangmenjadijatahnya untuk dibawa ke rumah kakaknya. Begitu seterusnya setiap kali panen. Akan tetapi, anehnya, setiap kali memberikan satu karung hasil panen, cadangan hasil panen di rumahnya tak pernah berkurang. Itu baru disadarinya setelah beberapa waktu berlalu. Suatu malam, saat hendak kembali mengirimkan satu karung panen, si adik berinisiatif mengambil jalan yang berbeda dari jalan biasanya. Tanpa dinyana, di sebuah jalan sempit, ia berpapasan dengan sosok yang juga sedang membawa karung. Hampir saja ia mengira itu adalah orang yang hendak mencuri hasil panen di rumah kakaknya. Namun, setelah dilihat lebih teliti, yang dijumpai ternyata justru sang kakak sendiri. Mereka pun saling terpana, kaget melihat saudaranya satu sama lain sedang mengangkat karung hasil panen. “Dik, apa yang kamu lakukan malam-malam begini?” “Kakak sendiri sedang apa?” tanya si adik. Setengah terbata, sang kakak bercerita. “Dik, aku sebenarnya merasa tidak enak dengan kamu. Setiap kali, kamu pasti membantu kakak di ladang. Kamu bekerja dengan sangat keras. Rasanya tak adil jika hasil panen ini kakak bagi rata denganmu. Sebab, aku hidup berdua. Sudah ada yang mendampingi aku sepanjang hari, sehingga aku pasti tak akan selelah kamu yang hidup sendiri. Karena itu, aku memutuskan untuk membawa satu karung panen ini untuk aku berikan kepadamu. Aku harap, dengan hasil panen yang lebih banyak, kamu bisa menata hidup lebih baik,” kata sang kakak. “Kak, rupanya kita punya pikiran yang hampir sama. Kakak kasihan melihat aku, sedangkan aku juga kasihan melihat kakak dan istri kakak. Harusnya kakak memang menerima lebih banyak karena sudah ada tanggungan lebih banyak daripada aku. Karena itu, setiap panen, aku selalu membawakan satu karung untuk kuberikan di lumbungmu.” Rupanya, kedua kakak beradik itu tak henti saling menyayangi. Pengorbanan mereka untuk saudaranya, ternyata langsung berbalas kebaikan pula. Karena itulah, meski dikurangi satu karung setiap kali panen, jumlahnya selalu tetap karena satu sama lain saling memberi. Menyadari hal itu, mereka pun saling berpelukan, menangis haru. Ternyata, persaudaraan mereka sangat tulus sehingga bisa terus saling mendukung dan membantu satu sama lain. The Cup of Wisdo Kisah kakak beradik tadi setidaknya bisa kita maknai dengan dua hal. Pertama, rasa kasih selalu membawa kebaikan dan kebahagiaan bersama. Berkaca dari cerita tadi, sudah selayaknya kita juga selalu memupuk semangat persaudaraan. Bukan hanya dengan saudara sedarah, tapi juga dengan orang-orang terdekat. Dengan saling mengasihi dan menyayangi, kita akan mendapatkan harmonisasi kehidupan yang bisa membawa kita pada kebahagiaan. Hal kedua yang bisa kita maknai dalam kisah tersebut adalah bahwa sikap mau memberi akan mendatangkan keberkahan. Memberi tak akan membuat kita kurang. Malah, entah dari mana, rezeki kita akan tetap berlimpah. Kisah dua bersaudara tadi mencerminkan kondisi pemberian yang dilandasi dengan niat tulus ikhlas, akhirnya berbuah kebaikan juga bagi mereka. Begitu juga dengan kita. Orang yang mau berbagi dengan sesamanya, tidak akan kekurangan. Mari, kita kembangkan sikap saling menghargai, saling dukung, saling tolong, antara sesama dan sekitar kita. Jadikan setiap rezeki yang dimiliki menjadi sesuatu yang bisa membawa
Mostrar todo...
kebaikan bersama. Dengan itu semua, kedamaian dan kebahagiaan sejati, akan jadi milik kita. Salam sukses luar biasa! Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 27 Oktober 2014 - 18:10 WIB oleh Koran Sindo dengan judul "Kakak Beradik yang Saling Peduli". Untuk selengkapnya kunjungi: https://nasional.sindonews.com/berita/916003/18/kakak-beradik-yang-saling-peduli
Mostrar todo...
Kakak Beradik yang Saling Peduli

Di sebuah desa kecil, tinggal dua orang kakak beradik yang hidup berdampingan dengan rukun dan bahagia. Untuk menghidupi diri, mereka saling bantu menanami satu-satunya...