https://t.me/muslimahsalafiyyahpalu
﷽ KOREKSILAH KEYAKINANMU TENTANG PENYAKIT MENULAR!
💬 Dari Abu Hurairah رضي الله عنه , bahwasannya Rasulullah ﷺ pernah bersabda,
لا عدوى ...
"Tidak ada penularan penyakit..." (al-Hadits)
✍🏻 Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah pernah menerangkan,
قوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لا عدوى" المراد بالعدوى: انتقال المرض من شخص إلى شخص، أو من بهيمة إلى بهيمة، أو من مكان إلى مكان. والمرض يتعدّى من محل إلى محل، ويتعدّى من المريض إلى السليم، ويتعدّى من الجربى إلى الصحيحة، هذا شيءٌ موجود.
❝ Ucapan beliau ﷺ; 'Tidak ada penularan penyakit.' (لا عدوى), yang dimaksudkan dengan 'penularan' (العدوى) adalah berpindahnya penyakit dari individu kepada individu yang lainnya, atau dari suatu hewan kepada hewan yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain. Suatu penyakit itu memang menular dari satu tempat ke tempat yang lain, dari orang yang sakit ke orang yang sehat, dari onta yang berkudis kepada onta yang sehat. Hal ini memang sesuatu yang nyata keberadaannya.
والرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا ينفي هذا، وإنما ينفي العدوى التي كان يعتقدها أهل الجاهلية من أنّ المرض يتعدّى بنفسه بدون تقدير الله سبحانه وتعالى،
Rasulullah ﷺ tidaklah menyangkal hal ini. Beliau hanyalah menyangkal penularan penyakit yang diyakini oleh orang-orang jahiliyyah; bahwasannya penyakit itu menular dengan sendirinya, tanpa adanya takdir Allah سبحانه وتعالى.
فالعدوى وهي: انتقال المرض من محل إلى محل بسبب قرب الصحيح من المريض، والمقدر لها هو الله تعالى، فقد يقرُب الصحيح من المريض ولا يصيبه شيء، وقد يقرُب ويُصاب، والسبب: أن هذا راجعٌ إلى الله، إن شاء سبحانه وتعالى انتقل هذا المرض، وإنْ شاء لم ينتقل، فمجرّد مقاربة المريض أو القدوم على المحل الموبوء هذا سبب، أما التأثُّر فهو بيد الله سبحانه وتعالى،
Sehingga yang namanya penularan itu adalah berpindahnya penyakit dari suatu tempat menuju tempat lain dengan sebab dekatnya orang yang sehat dengan orang yang sakit. Adapun Yang Mentakdirkannya adalah Allah تعالى. Terkadang si sehat mendekati si sakit, akan tetapi tidak menimpanya sesuatupun. Dan terkadang ia mendekat lantas ia tertimpa sakit. Sebabnya adalah, hal ini kembalinya kepada Allah. Jika Dia berkehendak, penyakit tersebut akan berpindah. Namun jika Dia berkehendak, penyakit tersebut tak akan berpindah. Sehingga semata-mata kedekatan orang yang sakit atau kunjungan ke tempat yang terserang wabah, ini hanyalah sebab. Adapun pengaruhnya, maka hal ini berada di tangan Allah.
فقد يدخل الإنسان في الأرض الموبوءة ولا يصاب، وقد يورِد الممرض على المُصح ولا يُصاب، قد ينام المريض بجانب الصحيح ولا يصاب، وقد يصاب، فما وجه التفريق بين الحالتين؟ وجه التفريق: أن هذا راجعٌ إلى مشيئة الله تعالى.
Maka, terkadang seorang memasuki daerah yang terjangkiti wabah, namun ia tidak terjangkit. Terkadang, onta yang sakit mendatangi onta yang sehat dan tidak ditimpa sesuatu. Terkadang orang yang sakit tidur di sisi orang sehat akan tetapi tidak tertular, dan terkadang tertular. Lantas apa sisi pembeda di antara dua keadaan tersebut? Sisi pembedanya adalah bahwasannya hal ini kembali kepada kehendak Allah تعالى. ❞
📖 Kitab I'aanatul Mustafid bisyarhi Kitab at-Tauhid, hal. 362, Cet. Manaarotul Kutub
✏️ Alih Bahasa: Thuwailib Tamaam Al-Minnah
🔎 Muroja'ah: Al-Ustadz Abu Muhammad Farhan حفظه اللّٰه
#Syaban #Ramadhan #Keutamaan #Amalan
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📲 JOIN CHANNEL TELEGRAM KAMI :
•
https://t.me/BuletinAlFaidah